25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Tempat Penitipan Anak Khalifah

Saat ini bisa dijumpai tempat penitipan anak yang bukan hanya sekedar menjaga dan mengurus anak. Namun juga mendidik anak layaknya sekolah agar nantinya mereka bisa mandiri. Seperti tempat penitipan anak Khalifah yang buka pada 11 Maret 2013 lalu.

BERMAIN : Seorang anak bermain  tempat penitipan anak Khalifah. //Sumut Pos
BERMAIN : Seorang anak bermain di tempat penitipan anak Khalifah. //Sumut Pos

Khalifah ini merupakan salah satu cabang franchise milik Ivo Santosa pengarang buku 7 Keajaiban Rezeki yang berpusat di Batam. Sementara itu, cabang lainnya ada di Aceh, Pekan Baru, Lampung, Riau, Bandung, Jakarta, dan Jogja.

Saat Sumut Pos mendatangi Khalifah yang berada di Jalan Masdulhak No 25 Medan, terlihat ruangan penitipan anak yang cukup luas. Di dalamnya ada  beberapa mainan anak-anak seperti rumah-rumahan barbie dan perosotan untuk anak-anak. Ruangan pun disulap seperti taman bermain dengan lukisan di dinding ruangan. Owner Khalifah Ismoyo Yuliaji Barus mengatakan masih memiliki 4 pengasuh. Untuk itu dia dan istrinya Vira Renata Sari Pohan turut serta dalam pengasuhan di penitipan Anak Khalifah tersebut.

“Istri saya sebagai kepala sekolahnya di sini. Kita turun tangan dalam kegiatan mengasuh anak di sini ya. Mulai dari awal yakni pagi jam 8 kita mandiin dulu. Lanjut sarapan terus selesai sarapan kita ajak belajar baca iqro’ dengan ditambah cerita Nabi. Siangnya kita ada makan siang dan Istirahat ya seperti tidur siang. Dan tak lupa kita ajarkan sholat,” kata Ismoyo.

Anak, lanjutnya tetap dibebaskan bermain karena latihan – latihan  yang ada merupakan selingan agar anak tak bosan. “Namun intinya ini tetap tempat penitipan anak, yang kita selingi dengan kegiatan-kegiatan yang positif,” sambungnya. Ismoyo mencontohkan, para pengasuh diminta menjaga tutur kata seperti sopan dan tidak kasar. Dengan harapan mereka bisa mencontoh,” ungkapnya mengatakan setiap pengasuh menjaga 4 orang anak.

Sementara itu, dikatakan Vira,  di pagi harin anak-anak diusahakan selalu melakukan pengucapan asmaul usnah, ayat-ayat pendek seperti Al-Fatiha dan doa untuk orang tua. “Ini nantinya membantu anak-anak bila ingin masuk sekolah TK lebih siap. Bahkan untuk bicara sehari-hari kita campur dengan English dan Indonesia,” ucapnya .

Dikatakannya,  mereka tetap menerima anak yang non muslim, namun biasanya tidak diikutsertakan dalam pelajaran agama. ‘’Kita melakukan metode doman, yakni kita tunjukin gambar lalu kita beri tahu itu apa, secara berulang-ulang. Dan beberapa jam nanti kita tanya lagi.,” ungkapnya.

Untuk kendalanya, Vira dan Ismoyo mengaku, biasanya pada saat makan siang dan mengajak untuk tidur siang. “Anak-anak makannya susah. Jadi harus kita akalin, untuk menu kita ganti terus ya namun tetap harus berkuah seperti sop atau sayur bening,’’lanjutnya.

Bagi anak yang baru seminggu dilihat dulu  kebiasaannya. ‘’Kita biarkan anak berinteraksi dengan teman-temannya. Karena poinnya di sini agar si anak mandiri .  Dan anak-anak yang kita terima kita batasi 25 anak untuk per bulan. Jadi ada paket per bulan, per hari dan perjam,” sambungnya. (mag-12)

Saat ini bisa dijumpai tempat penitipan anak yang bukan hanya sekedar menjaga dan mengurus anak. Namun juga mendidik anak layaknya sekolah agar nantinya mereka bisa mandiri. Seperti tempat penitipan anak Khalifah yang buka pada 11 Maret 2013 lalu.

BERMAIN : Seorang anak bermain  tempat penitipan anak Khalifah. //Sumut Pos
BERMAIN : Seorang anak bermain di tempat penitipan anak Khalifah. //Sumut Pos

Khalifah ini merupakan salah satu cabang franchise milik Ivo Santosa pengarang buku 7 Keajaiban Rezeki yang berpusat di Batam. Sementara itu, cabang lainnya ada di Aceh, Pekan Baru, Lampung, Riau, Bandung, Jakarta, dan Jogja.

Saat Sumut Pos mendatangi Khalifah yang berada di Jalan Masdulhak No 25 Medan, terlihat ruangan penitipan anak yang cukup luas. Di dalamnya ada  beberapa mainan anak-anak seperti rumah-rumahan barbie dan perosotan untuk anak-anak. Ruangan pun disulap seperti taman bermain dengan lukisan di dinding ruangan. Owner Khalifah Ismoyo Yuliaji Barus mengatakan masih memiliki 4 pengasuh. Untuk itu dia dan istrinya Vira Renata Sari Pohan turut serta dalam pengasuhan di penitipan Anak Khalifah tersebut.

“Istri saya sebagai kepala sekolahnya di sini. Kita turun tangan dalam kegiatan mengasuh anak di sini ya. Mulai dari awal yakni pagi jam 8 kita mandiin dulu. Lanjut sarapan terus selesai sarapan kita ajak belajar baca iqro’ dengan ditambah cerita Nabi. Siangnya kita ada makan siang dan Istirahat ya seperti tidur siang. Dan tak lupa kita ajarkan sholat,” kata Ismoyo.

Anak, lanjutnya tetap dibebaskan bermain karena latihan – latihan  yang ada merupakan selingan agar anak tak bosan. “Namun intinya ini tetap tempat penitipan anak, yang kita selingi dengan kegiatan-kegiatan yang positif,” sambungnya. Ismoyo mencontohkan, para pengasuh diminta menjaga tutur kata seperti sopan dan tidak kasar. Dengan harapan mereka bisa mencontoh,” ungkapnya mengatakan setiap pengasuh menjaga 4 orang anak.

Sementara itu, dikatakan Vira,  di pagi harin anak-anak diusahakan selalu melakukan pengucapan asmaul usnah, ayat-ayat pendek seperti Al-Fatiha dan doa untuk orang tua. “Ini nantinya membantu anak-anak bila ingin masuk sekolah TK lebih siap. Bahkan untuk bicara sehari-hari kita campur dengan English dan Indonesia,” ucapnya .

Dikatakannya,  mereka tetap menerima anak yang non muslim, namun biasanya tidak diikutsertakan dalam pelajaran agama. ‘’Kita melakukan metode doman, yakni kita tunjukin gambar lalu kita beri tahu itu apa, secara berulang-ulang. Dan beberapa jam nanti kita tanya lagi.,” ungkapnya.

Untuk kendalanya, Vira dan Ismoyo mengaku, biasanya pada saat makan siang dan mengajak untuk tidur siang. “Anak-anak makannya susah. Jadi harus kita akalin, untuk menu kita ganti terus ya namun tetap harus berkuah seperti sop atau sayur bening,’’lanjutnya.

Bagi anak yang baru seminggu dilihat dulu  kebiasaannya. ‘’Kita biarkan anak berinteraksi dengan teman-temannya. Karena poinnya di sini agar si anak mandiri .  Dan anak-anak yang kita terima kita batasi 25 anak untuk per bulan. Jadi ada paket per bulan, per hari dan perjam,” sambungnya. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/