26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Menggendong Bayi, Baikkah?

Menggendong bayi sangat disarakan. Selain dapat membuatnya lebih tenang, juga akan membuat bayi lekat dengan orang tua. Ketika berada dalam gendongan ia akan menempel pada setiap yang dilakukan ibu. Tak hanya lekat, bayi pun seakan menyatu dengan orang tua. Hal ini akan mendatangkan berbagai manfaat bagi buah hati.

Menggendong  bayi juga dapat mengembangkan kemampuan bicara. Ketika bayi digendong dalam posisi didudukkan, biasanya ia akan melihat interaksi komunikasi orang-orang disekelilingnya.

Hanya saja perlu diperhatikan, sampai usia berapa baiknya bayi digendong.  Menurut dr Sefina Sp A, ada 2 opsi dalam mengendong anak. Salah satunya adalah mendekatkan anak dengan orangtua terutama dengan sang ibu. Mengingat, selama kehamilan, janin dalam rahim berada diruang gelap dan hanya mendengar denyut jantung si ibu. Jadi, saat sang buah hati telah menghirup udara dunia, maka dirinya akan merasa terasing. Dan salah satu yang harus dilakukan adalah dengan cara memeluk atau menggendong.

“Pada umumnya saat seorang ibu menggendong bayinya diposisi sebelah kiri. Nah, itu sangat dekat dengan denyut jantung. Saat mendengar denyut jantung tersebut, si bayi akan merasa lebih nyaman, dan aman,” ujarnya.

Selain membuat anak nyaman, menggendong juga dapat membuat anak beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Jadi, jangann heran bila anak baru lahir akan lebih rewel saat ditidurkan sendirian, dibandingkan dengan bila digendong.

Dengan menggendong ini juga dapat membantu merangsang sel saraf bayi, dengan cara mengajaknya berkomunikasi atau berbicara. Jadi, sambil menggendong ibu bisa membantu menstimulasi otak bayi yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasannya. “Lakukan gendongan ini setidaknya saat usia bayi berusia hingga 2 bulan,”ungkapnya.

Walaupun dampaknya bagus, tetapi pada usia tertentu jangan terlalu sering menggendong bayi. Karena dapat menghambat pertumbuhan fisik bayi. Karena, saat menggendong ada beberapa bagian yang tertekan sentuhan antara kulit si ibu dan bayi. “Selain itu, menggendong akan mengurangi keleluasaan anak dalam bergerak. Dan jelas, ini akan membuat anak terhambat dalam eksploitasi,” tambahnya. Nah, kurangi menggendong anak, saat bayi sudah bisa mengenal dunia sekitarnya. Misalnya saat usia 4 atau 5 bulan. (ram)

Menggendong bayi sangat disarakan. Selain dapat membuatnya lebih tenang, juga akan membuat bayi lekat dengan orang tua. Ketika berada dalam gendongan ia akan menempel pada setiap yang dilakukan ibu. Tak hanya lekat, bayi pun seakan menyatu dengan orang tua. Hal ini akan mendatangkan berbagai manfaat bagi buah hati.

Menggendong  bayi juga dapat mengembangkan kemampuan bicara. Ketika bayi digendong dalam posisi didudukkan, biasanya ia akan melihat interaksi komunikasi orang-orang disekelilingnya.

Hanya saja perlu diperhatikan, sampai usia berapa baiknya bayi digendong.  Menurut dr Sefina Sp A, ada 2 opsi dalam mengendong anak. Salah satunya adalah mendekatkan anak dengan orangtua terutama dengan sang ibu. Mengingat, selama kehamilan, janin dalam rahim berada diruang gelap dan hanya mendengar denyut jantung si ibu. Jadi, saat sang buah hati telah menghirup udara dunia, maka dirinya akan merasa terasing. Dan salah satu yang harus dilakukan adalah dengan cara memeluk atau menggendong.

“Pada umumnya saat seorang ibu menggendong bayinya diposisi sebelah kiri. Nah, itu sangat dekat dengan denyut jantung. Saat mendengar denyut jantung tersebut, si bayi akan merasa lebih nyaman, dan aman,” ujarnya.

Selain membuat anak nyaman, menggendong juga dapat membuat anak beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Jadi, jangann heran bila anak baru lahir akan lebih rewel saat ditidurkan sendirian, dibandingkan dengan bila digendong.

Dengan menggendong ini juga dapat membantu merangsang sel saraf bayi, dengan cara mengajaknya berkomunikasi atau berbicara. Jadi, sambil menggendong ibu bisa membantu menstimulasi otak bayi yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasannya. “Lakukan gendongan ini setidaknya saat usia bayi berusia hingga 2 bulan,”ungkapnya.

Walaupun dampaknya bagus, tetapi pada usia tertentu jangan terlalu sering menggendong bayi. Karena dapat menghambat pertumbuhan fisik bayi. Karena, saat menggendong ada beberapa bagian yang tertekan sentuhan antara kulit si ibu dan bayi. “Selain itu, menggendong akan mengurangi keleluasaan anak dalam bergerak. Dan jelas, ini akan membuat anak terhambat dalam eksploitasi,” tambahnya. Nah, kurangi menggendong anak, saat bayi sudah bisa mengenal dunia sekitarnya. Misalnya saat usia 4 atau 5 bulan. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/