25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Berikan Sugesti Positif Pada Anak

Seorang anak dilahirkan memiliki tipikal dan sifat yang berbeda-beda. Ada anak yang bertipikal sangat mudah diatur dan penurut namun tak sedikit anak yang sangat sulit sekali untuk diatur.

MEDAN -Dalam hal ini orang tua harus bijaksana dalam menyikapinya. Salah satu metode yang bisa dicoba dalam mengatasi berbagai persoalan dalam menghadapi pola laku anak adalah dengan teknik hypnoparenting.

Disadari atau tidak, teknik hypnoparenting, sebenarnya bukan hal baru. Orangtua kita dahulunya  boleh jadi sudah mempraktikkannya. Mungkin kita  ingat, dulu, ibu atau nenek  membelai lembut rambut kita  saat kita  merebah di pangkuannya. Lalu, mereka mengucapkan kata-kata berisi harapan sekaligus mendoakan kita agar tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, berbudi atau apapun harapan yang dipanjatkannya.

Wahyudi, SPdI, CI, HR Manager PT ABCo Sugesti Motivatindo Wilayah Sumut  mengatakan, mengasuh dan mendidik anak dengan cinta kasih, merupakan dasar dari teknik hypnoparenting .

Hypnoparenting terdiri dari dua kata yaitu hipnosis yang berarti proses pemasukan informasi ke dalam pikiran  dan parenting yang berarti segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak. Jadi Hypnoparenting adalah cara kita mempetakan dan membuat sistemasi atas segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orangtua ditinjau dari sudut  pandang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa depan seorang anak.

Hypnoparenting, sebagai teknik pola asuh bekerja langsung pada alam bawah sadar anak. Orang tua dapat menerapkan pola asuh termasuk mendisiplin anak secara mudah tanpa paksaan.  Yang terjadi saat orang tua menggunakan teknik hypnoparenting adalah komunikasi secara mental melalui alam bawah sadar anak (sugesti).

Hal ini dinilai efektif  sebab tindakan dan tingkah laku balita masih sangat banyak dipengaruhi alam bawah sadarnya. Itu sebabnya, ia begitu polos dan spontan, serta mudah di-”program” (diberi sugesti) oleh orang tuanya. Meski demikian, orang tua mesti mengetahui waktu yang tepat untuk memberi sugesti pada anak.
Wahyudi menyebutkan,   ada empat jenis kondisi anak berdasarkan jenis frekwensi gelombang otaknya. . Pertama anak dalam keadaan Beta yaitu dalam kondisi sedang serius.

Kedua dalam  kondisi alpha, yaitu anak sedang dalam keadaan santai. Kemudian,  kondisi  ketiga adalah kondisi theta, dimana anak dalam keadaan  sangat  mengantuk (ketika mulai tertidur). ‘’Pada kondisi Theta ini lah moment paling tepat sugesti diberikan. Sebab pada kondisi antara sadar dan tidak ini, anak akan lebih mudah menyerap pesan apa yang akan kita sampaikan,”ujarnya.

Sementara pada kondisi keempat yang disebut kondisi delta, anak telah tertidur pulas sehingga  sudah tidak bisa menerima pesan. Ditambahkannya, orang tua harus memilih  kata – kata positif dan  menghindari  kata-kata negatif dalam memberikan sugesti.
Seperti, ‘’kamu anak  nakal’, “bandel”, ”  “susah”, dan  sebagainya. ‘’Lebih baik kita mengatakan, ‘’kamu anak manis”, ‘’baik” dan sebagainya,”sebut Wahyudi.

Wahyudi juga mengingatkan, agar anak jangan dibiasakan tertidur  di depan TV atau media lain yang hidup, terutama jika media tersebut memiliki efek negatif.  ‘’Anak akan memasuki kondisi alpha saat tertidur, sehingga apa yang ia dengar dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya,”sebutnya kepada Sumut Pos (27/1).  Jangan melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan tersebut di jiwa bawah sadarnya. (sih)

——–

Hindari Kata Negatif

  •  Dalam menjalin komunikasi dengan hypnoparenting,  orang tua harus memilih  kata – kata positif dan  hindari  kata-kata negatif seperti “nakal’, “bandel”, ”“susah”, dan  sebagainya.
  • Gunakan media pendukung untuk melakukan penanaman sugesti  (jika dibutuhkan), misalnya suara musik yang menenangkan, suara lembut ibu dan ayah, suara detak jam, dan sebagainya.
  •  Lakukan kontak tubuh secara lembut, berulang dan monoton  seperti mengusap kepala atau dahi balita, mengusap punggungnya dengan lembut.
  •  Mulailah bicara dengan niat menanamkan sugesti positif, gunakan kalimat afirmasi positif seperti, “Anak manis, mimpilah yang indah dan besok pagi, bangun segar, bersemangat dan sehat.”
  • Lakukan pengulangan secara konsisten, ibu dan ayah melakukan hal sama berulang-ulang, hingga terlihat hasil yang diharapkan.
  •  Jangan membiarkan balita tertidur lelap di depan TV atau media lain yang hidup, terutama jika media tersebut memiliki efek negatif. Anak akan memasuki kondisi alpha saat tertidur, sehingga apa yang ia dengar dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya.
  •  Hindari bertengkar atau saling melontarkan kalimat negatif di depan anak karena bisa tertanam di jiwa bawah sadar anak, dan kemungkinan berakibat pada kesehatannya.
  • Jangan melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan tersebut di jiwa bawah sadarnya. (*)

Seorang anak dilahirkan memiliki tipikal dan sifat yang berbeda-beda. Ada anak yang bertipikal sangat mudah diatur dan penurut namun tak sedikit anak yang sangat sulit sekali untuk diatur.

MEDAN -Dalam hal ini orang tua harus bijaksana dalam menyikapinya. Salah satu metode yang bisa dicoba dalam mengatasi berbagai persoalan dalam menghadapi pola laku anak adalah dengan teknik hypnoparenting.

Disadari atau tidak, teknik hypnoparenting, sebenarnya bukan hal baru. Orangtua kita dahulunya  boleh jadi sudah mempraktikkannya. Mungkin kita  ingat, dulu, ibu atau nenek  membelai lembut rambut kita  saat kita  merebah di pangkuannya. Lalu, mereka mengucapkan kata-kata berisi harapan sekaligus mendoakan kita agar tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, berbudi atau apapun harapan yang dipanjatkannya.

Wahyudi, SPdI, CI, HR Manager PT ABCo Sugesti Motivatindo Wilayah Sumut  mengatakan, mengasuh dan mendidik anak dengan cinta kasih, merupakan dasar dari teknik hypnoparenting .

Hypnoparenting terdiri dari dua kata yaitu hipnosis yang berarti proses pemasukan informasi ke dalam pikiran  dan parenting yang berarti segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak. Jadi Hypnoparenting adalah cara kita mempetakan dan membuat sistemasi atas segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orangtua ditinjau dari sudut  pandang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa depan seorang anak.

Hypnoparenting, sebagai teknik pola asuh bekerja langsung pada alam bawah sadar anak. Orang tua dapat menerapkan pola asuh termasuk mendisiplin anak secara mudah tanpa paksaan.  Yang terjadi saat orang tua menggunakan teknik hypnoparenting adalah komunikasi secara mental melalui alam bawah sadar anak (sugesti).

Hal ini dinilai efektif  sebab tindakan dan tingkah laku balita masih sangat banyak dipengaruhi alam bawah sadarnya. Itu sebabnya, ia begitu polos dan spontan, serta mudah di-”program” (diberi sugesti) oleh orang tuanya. Meski demikian, orang tua mesti mengetahui waktu yang tepat untuk memberi sugesti pada anak.
Wahyudi menyebutkan,   ada empat jenis kondisi anak berdasarkan jenis frekwensi gelombang otaknya. . Pertama anak dalam keadaan Beta yaitu dalam kondisi sedang serius.

Kedua dalam  kondisi alpha, yaitu anak sedang dalam keadaan santai. Kemudian,  kondisi  ketiga adalah kondisi theta, dimana anak dalam keadaan  sangat  mengantuk (ketika mulai tertidur). ‘’Pada kondisi Theta ini lah moment paling tepat sugesti diberikan. Sebab pada kondisi antara sadar dan tidak ini, anak akan lebih mudah menyerap pesan apa yang akan kita sampaikan,”ujarnya.

Sementara pada kondisi keempat yang disebut kondisi delta, anak telah tertidur pulas sehingga  sudah tidak bisa menerima pesan. Ditambahkannya, orang tua harus memilih  kata – kata positif dan  menghindari  kata-kata negatif dalam memberikan sugesti.
Seperti, ‘’kamu anak  nakal’, “bandel”, ”  “susah”, dan  sebagainya. ‘’Lebih baik kita mengatakan, ‘’kamu anak manis”, ‘’baik” dan sebagainya,”sebut Wahyudi.

Wahyudi juga mengingatkan, agar anak jangan dibiasakan tertidur  di depan TV atau media lain yang hidup, terutama jika media tersebut memiliki efek negatif.  ‘’Anak akan memasuki kondisi alpha saat tertidur, sehingga apa yang ia dengar dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya,”sebutnya kepada Sumut Pos (27/1).  Jangan melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan tersebut di jiwa bawah sadarnya. (sih)

——–

Hindari Kata Negatif

  •  Dalam menjalin komunikasi dengan hypnoparenting,  orang tua harus memilih  kata – kata positif dan  hindari  kata-kata negatif seperti “nakal’, “bandel”, ”“susah”, dan  sebagainya.
  • Gunakan media pendukung untuk melakukan penanaman sugesti  (jika dibutuhkan), misalnya suara musik yang menenangkan, suara lembut ibu dan ayah, suara detak jam, dan sebagainya.
  •  Lakukan kontak tubuh secara lembut, berulang dan monoton  seperti mengusap kepala atau dahi balita, mengusap punggungnya dengan lembut.
  •  Mulailah bicara dengan niat menanamkan sugesti positif, gunakan kalimat afirmasi positif seperti, “Anak manis, mimpilah yang indah dan besok pagi, bangun segar, bersemangat dan sehat.”
  • Lakukan pengulangan secara konsisten, ibu dan ayah melakukan hal sama berulang-ulang, hingga terlihat hasil yang diharapkan.
  •  Jangan membiarkan balita tertidur lelap di depan TV atau media lain yang hidup, terutama jika media tersebut memiliki efek negatif. Anak akan memasuki kondisi alpha saat tertidur, sehingga apa yang ia dengar dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya.
  •  Hindari bertengkar atau saling melontarkan kalimat negatif di depan anak karena bisa tertanam di jiwa bawah sadar anak, dan kemungkinan berakibat pada kesehatannya.
  • Jangan melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan tersebut di jiwa bawah sadarnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/