25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Makaroni Panggang Jadi Pilihan

Siapa yang tak kenal dengan pasta. Pasta adalah makanan olahan yang digunakan pada masakan Italia, dibuat dari campuran tepung terigu, air, telur, dan garam yang membentuk adonan yang bisa dibentuk menjadi berbagai variasi ukuran dan bentuk.

Pasta dijadikan berbagai hidangan setelah dimasak dengan cara direbus. Di Indonesia sendiri jenis pasta yang populer misalnya spageti, makaroni dan lasagna.

Berawal dari kebiasaan sang mama yang membuatkannya olahan pasta jenis makaroni yang dipanggang, timbullah ide membuat bisnis rumahan makaroni panggang yang dishare melalui BBM (BlackBerry Massenger).

Lidia Armayanti perempuan pembuat makaroni panggang ini mengatakan usaha kecilnya ini baru berjalan 1 bulan lebih namun sudah lumayan mendapatkan order dari BBM tersebut. “Mama suka buatin makanan di rumah terutama makaroni panggang ini, jadi kebiasaan mama ini tertular ditambah memang saya juga hobi memasak,” ucap perempuan kelahiran 4 Agustus 1987 ini.

Dikatakannya, bisnis sederhana ini sudah lumayan peminatnya. Sehari bisa menghabiskan lebih 20 loyang macaroni panggang. “Ada bermacam ukurannya mulai dari mini cup dibandrol Rp10 ribu, ukuran kecil Rp25 ribu, yang sedang Rp50 ribu dan ukuran yang besar Rp80 ribu,” katanya.

Ada beberapa rasa makaroni yang dibuatnya. Mulai rasa ayam, daging, sosis, jamur. “Untuk bahannya sendiri pastinya makaroni. Itu yang paling banyak, susu cair, keju dan tambahan lainnya. Sebelumnya bahannya dikukus dulu, kalau camputan topingnya ditumis setelah bahan lengkap dipanggang sekitar 15 menit, kalau ada yang pesannya kering bisa kita perlama panggangannya,” ujarnya.

Dia juga akan membuat rasa baru dengan tambahan jagung manis.
‘’Untuk rasa yang paling diminati yakni rasa yang di mix (campur) seperti rasa daging dan jamur kemudian ayam jamur,” cetusnya.

Disela-sela wawancara Lia sapaan akrabnya mengatakan makaroni panggang sendiri di Medan masih terkenal baru namun kalau di Bogor macaroni panggang sudah familiar. “Selain berbeda dari rasa, untuk harganya juga beda. Makaroni yang saya buat lebih terasa lemaknya karena untuk tambahan keju dan susu cairnya lebih banyak sehingga lebih basah,” terang alumni Fakultas UMSU jurusan Ekonomi Akuntasi tersebut.

Melihat prospeknya yang lumayan menjanjikan, Lia pun berniat membuka toko untuk usahanya ini. (mag-12)

Siapa yang tak kenal dengan pasta. Pasta adalah makanan olahan yang digunakan pada masakan Italia, dibuat dari campuran tepung terigu, air, telur, dan garam yang membentuk adonan yang bisa dibentuk menjadi berbagai variasi ukuran dan bentuk.

Pasta dijadikan berbagai hidangan setelah dimasak dengan cara direbus. Di Indonesia sendiri jenis pasta yang populer misalnya spageti, makaroni dan lasagna.

Berawal dari kebiasaan sang mama yang membuatkannya olahan pasta jenis makaroni yang dipanggang, timbullah ide membuat bisnis rumahan makaroni panggang yang dishare melalui BBM (BlackBerry Massenger).

Lidia Armayanti perempuan pembuat makaroni panggang ini mengatakan usaha kecilnya ini baru berjalan 1 bulan lebih namun sudah lumayan mendapatkan order dari BBM tersebut. “Mama suka buatin makanan di rumah terutama makaroni panggang ini, jadi kebiasaan mama ini tertular ditambah memang saya juga hobi memasak,” ucap perempuan kelahiran 4 Agustus 1987 ini.

Dikatakannya, bisnis sederhana ini sudah lumayan peminatnya. Sehari bisa menghabiskan lebih 20 loyang macaroni panggang. “Ada bermacam ukurannya mulai dari mini cup dibandrol Rp10 ribu, ukuran kecil Rp25 ribu, yang sedang Rp50 ribu dan ukuran yang besar Rp80 ribu,” katanya.

Ada beberapa rasa makaroni yang dibuatnya. Mulai rasa ayam, daging, sosis, jamur. “Untuk bahannya sendiri pastinya makaroni. Itu yang paling banyak, susu cair, keju dan tambahan lainnya. Sebelumnya bahannya dikukus dulu, kalau camputan topingnya ditumis setelah bahan lengkap dipanggang sekitar 15 menit, kalau ada yang pesannya kering bisa kita perlama panggangannya,” ujarnya.

Dia juga akan membuat rasa baru dengan tambahan jagung manis.
‘’Untuk rasa yang paling diminati yakni rasa yang di mix (campur) seperti rasa daging dan jamur kemudian ayam jamur,” cetusnya.

Disela-sela wawancara Lia sapaan akrabnya mengatakan makaroni panggang sendiri di Medan masih terkenal baru namun kalau di Bogor macaroni panggang sudah familiar. “Selain berbeda dari rasa, untuk harganya juga beda. Makaroni yang saya buat lebih terasa lemaknya karena untuk tambahan keju dan susu cairnya lebih banyak sehingga lebih basah,” terang alumni Fakultas UMSU jurusan Ekonomi Akuntasi tersebut.

Melihat prospeknya yang lumayan menjanjikan, Lia pun berniat membuka toko untuk usahanya ini. (mag-12)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/