Silvira Syamri
Awal muncul di dunia entertaiment di Kota Medan, gadis cantik ini dikenal sebagai model. Tetapi, berjalannya waktu, kegiatan model mulai ditinggalkannya. Dirinya pun beralih profesi, menjadi Master of Ceremony (MC) di berbagai event di Kota Medan.
Sejak belajar modelling tahun 2005 di Andika Production, anak kedua dari 5 bersaudara ini awalnya bercita-cita menjadi seorang model professional. Saat masa belajar di sekolah model itu, dirinya juga belajar cara memandu sebuah acara. Dan ternyata, para pengajar melihat potensi yang sangat besar untuk menjadi MC. Karena itu, dirinya pun segera beralih.
Walaupun sudah sering tampil dalam berbagai acara di kota Medan, tetapi gadis kelahiran Medan 31 Januari 1988 ini masih tetap belum bisa menerima semua tawaran job MC. Apalagi bila harus membawakan acara formal. “Kalau yang resmi, salah ucap pasti langsung ketahuan. Saya tahu diri untuk kekurangan saya itu,” ungkap gadis yang merupakan tamatan SMA Laksamana Martadinata Medan ini.
Kecintaannya akan dunia MC, terutama untuk memadu acara konser band, dikarenakan juga bisa membuat dirinya menyalurkan hobinya. Yaitu jalan-jalan.
“Kalau konser band, biasanya kita di ajak ke daerah-daerah mereka manggung. Jadi, lumayan kan bisa jalan-jalan. Gratis dan dibayar,” ungkapnya.
Walaupun pekerjaan ini bukanlah sebuah pekerjaan yang menetap, tetapi anak gadis ini tetap menikmati apapun yang dilakukannya. “Apalagi saat penonton ketawa dengan guyonan kita. Rasanya senang banget,” ungkap Vira.
Sebagai wanita, walaupun tidak sebagai model lagi, tetapi gadis manis ini tetap menjaga dan merawat tubuhnya. Salah satunya dengan melakukan Spa untuk perawatan rambut, dan wajah. “Kalau wajah wajib ya. Karena langsung terlihat,”ungkapnya. Untuk yang tertarik menjadi MC, Vira pun tak segan berbagi tips. Antara lain :
1. Jaga penampilan, terutama soal berat badan. Karena tidak dipungkiri, menjadi MC juga menjual penampilan.
2. Kurangi konsumsi air soda, es, dan makanan berminyak agar suara dapat terjaga.
3. Perhatikan fashion, usahakan untuk memiliki pakaian dengan beraneka ragam warna. Karena terkadang, ada tawaran mendadak dari panitia, dan mengharuskan kita untuk segera menggunakan pakaian yang berwarna tertentu.
4. Saat kehabisan ide didepan penonton, edarkan mata kesemua penonton. Cari penonton yang unik agar dapat menjadi topik dalam acara. (ram)
