29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Berkah Mengeluti Tari Tradisonal

Sejak kelas 1 Sekolah Menengah Pertama, Dira Arsani sudah menggeluti dunia model. Sebelumnya, gadis kelahiran Medan, 1 Januari 1990 ini terlebih dahulu menggeluti dunia tari. Terutama tari tradisional. Tak pelak, saat berlenggok di atas panggung dalam pemilihan Duta Wisata Sumut 2012, Dira berhasil menyabet gelar utama.

Dira Arsani
Dira Arsani

“Sejak kecil sudah sangat menyukai dunia tari. Kemudian masuk ke model. Senang rasanya bisa berkarya di dunia seni,” ujar mahasiswa semester 7 di Universitas Alwasliyah Fakultas Hukum ini.

Dira mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti kompetisi pemilihan Duta Wisata Sumut 2012 ini. Karenanya dia tidak menduga bakal menyandang gelar ini.

“Sebelumnya, saya ikut Jambore Pemuda di Palu. Gitu balik ke Medan, langsung masuk karantina. Dalam karantina langsung belajar maksimal,” lanjutnya.

Saat dalam karantina, dirinya mulai membaca dan mempelajari berbagai hal tentang pariwisata Sumut. Hanya untuk memperdalam, karena secara tidak langsung dirinya sudah mengenal berbagai objek pariwisata Sumut. “Saya dulunya penari tradisional. Berbagai tarian dari 8 etnis Alhamdulillah saya kuasai. Jadi, saya mengetahui sedikit banyak tentang pariwisata,” lanjut bungsu dari 3 bersaudara ini.
Sebagai Duta Pariwisata, Puteri Serdang Bedagai 2008 ini berharap dapat memajukan pariwisata Sergai.

Apalagi 17 kecamatan yang ada, semuanya memiliki objek pariwisata yang memikat. “Walaupun sudah memiliki objek pariwisata, tetapi tidak berkembang, karena jalan dan transportasi kurang memadai. Dan inilah tugas yang ingin saya lakukan, saya ingin mengkomunikasikan dengan berbagai dinas, agar jalan menuju objek pariwisata tersebut bisa diperbaiki,” tambahnya.

Selain objek pariwisata yang ada di Sergai, Berastagi yang terletak di Kabupaten Karo juga berniat dikembangkannya. “Saya ingin mengembalikan kejayaan Berastagi dalam dunia pariwisata. Dan ini merupakan tugas saya sebagai Duta Wisata Sumut,” ungkap gadis yang juga memiliki gelar Puteri Danau Toba 2008. (ram)

Sejak kelas 1 Sekolah Menengah Pertama, Dira Arsani sudah menggeluti dunia model. Sebelumnya, gadis kelahiran Medan, 1 Januari 1990 ini terlebih dahulu menggeluti dunia tari. Terutama tari tradisional. Tak pelak, saat berlenggok di atas panggung dalam pemilihan Duta Wisata Sumut 2012, Dira berhasil menyabet gelar utama.

Dira Arsani
Dira Arsani

“Sejak kecil sudah sangat menyukai dunia tari. Kemudian masuk ke model. Senang rasanya bisa berkarya di dunia seni,” ujar mahasiswa semester 7 di Universitas Alwasliyah Fakultas Hukum ini.

Dira mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti kompetisi pemilihan Duta Wisata Sumut 2012 ini. Karenanya dia tidak menduga bakal menyandang gelar ini.

“Sebelumnya, saya ikut Jambore Pemuda di Palu. Gitu balik ke Medan, langsung masuk karantina. Dalam karantina langsung belajar maksimal,” lanjutnya.

Saat dalam karantina, dirinya mulai membaca dan mempelajari berbagai hal tentang pariwisata Sumut. Hanya untuk memperdalam, karena secara tidak langsung dirinya sudah mengenal berbagai objek pariwisata Sumut. “Saya dulunya penari tradisional. Berbagai tarian dari 8 etnis Alhamdulillah saya kuasai. Jadi, saya mengetahui sedikit banyak tentang pariwisata,” lanjut bungsu dari 3 bersaudara ini.
Sebagai Duta Pariwisata, Puteri Serdang Bedagai 2008 ini berharap dapat memajukan pariwisata Sergai.

Apalagi 17 kecamatan yang ada, semuanya memiliki objek pariwisata yang memikat. “Walaupun sudah memiliki objek pariwisata, tetapi tidak berkembang, karena jalan dan transportasi kurang memadai. Dan inilah tugas yang ingin saya lakukan, saya ingin mengkomunikasikan dengan berbagai dinas, agar jalan menuju objek pariwisata tersebut bisa diperbaiki,” tambahnya.

Selain objek pariwisata yang ada di Sergai, Berastagi yang terletak di Kabupaten Karo juga berniat dikembangkannya. “Saya ingin mengembalikan kejayaan Berastagi dalam dunia pariwisata. Dan ini merupakan tugas saya sebagai Duta Wisata Sumut,” ungkap gadis yang juga memiliki gelar Puteri Danau Toba 2008. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/