25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Napi Rutan Labuhan Deli Ini Diculik Pria Berbadan Tegap

Foto: istimewa Andreas Tarigan, narapidana Rutan Klas II.B Labuhan Deli yang menjadi korban penculikan OTK.
Foto: istimewa
Andreas Tarigan, narapidana Rutan Klas II.B Labuhan Deli yang menjadi korban penculikan OTK.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Andreas Tarigan (34), narapidana (napi) Rutan Klas II B Labuhan Deli, diculik orang tak dikenal (OTK). Pelaku mengendarai 3 unit mobil pribadi. Napi kasus narkoba ini diculik saat membeli pisang goreng di sebuah warung di Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor, Kecamatan Medan Marelan.

Informasi diperoleh, Selasa (31/5) siang, peristiwa penculikan dialami Andreas terjadi saat dia disuruh oleh petugas sipir rumah tahanan, untuk membeli pisang goreng di warung yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi rutan. Mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna hitam milik salah seorang petugas rutan, Andreas pun berangkat menuju warung tersebut. Ketika Andreas bermaksud kembali ke rutan, tiba-tiba dari arah belakang dua orang pria bertubuh tegap membekap dan menyeretnya ke dalam mobil.

Ani (35), pemilik warung pisang goreng menuturkan, kalau ia dan beberapa warga sempat melihat kejadian itu. Hanya saja, karena mengira pria terduga penculik napi rutan adalah aparat berwajib, akhirnya mereka tidak berani mendekat. “Yang membekap, Andreas badannya tegap dan mereka bawa radio HT. Kami mengira mereka polisi. Sempat ada warga bertanya, tapi mereka bilang dia terlibat kasus perselingkuhan,” ucap Ani.

Menurutnya, napi berstatus tahanan pendamping (tamping), bukan baru satu kali ini saja membeli pisang goreng di warung miliknya. Namun, hampir setiap siang, Andreas kerap singgah dan membeli pisang goreng. “Sudah sering dia disuruh petugas rutan membeli gorengan disini. Tapi, baru kali ini diculik, dan ketiga mobil itu membawa dia ke arah Marelan,” ungkapnya.

Kepala Pengaman Rutan Klas II.B Labuhan, Syahyudi SH ketika dikonfirmasi membenarkan kalau seorang warga binaannya diculik oleh sejumlah pria tak dikenal. Hanya saja, kata Yudi napi tersebut telah ditemukan dalam kondisi cedera diduga bekas tindak kekerasan. “Sudah ditemukan, tapi kondisinya terluka. Saat ini, dia masih dirawat di RS Bina Kasih, Medan,” terang, Yudi.

Yudi, menuturkan petugas menemukan Andreas setelah diberitahu oleh kerabatnya berdomisili di Binjai. Mendapat kabar tersebut, petugas Rutan lalu melakukan penjemputan.”Dia dibuang di depan rumah seorang keluarganya di Binjai dalam keadaan terluka, lalu kita bawa ke rumah sakit. Tapi, belum tahu apa motif pelaku menculik, Andreas. Kasusnya juga belum dilaporkan ke polisi,” imbuhnya.(rul/smg/ala)

Foto: istimewa Andreas Tarigan, narapidana Rutan Klas II.B Labuhan Deli yang menjadi korban penculikan OTK.
Foto: istimewa
Andreas Tarigan, narapidana Rutan Klas II.B Labuhan Deli yang menjadi korban penculikan OTK.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Andreas Tarigan (34), narapidana (napi) Rutan Klas II B Labuhan Deli, diculik orang tak dikenal (OTK). Pelaku mengendarai 3 unit mobil pribadi. Napi kasus narkoba ini diculik saat membeli pisang goreng di sebuah warung di Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor, Kecamatan Medan Marelan.

Informasi diperoleh, Selasa (31/5) siang, peristiwa penculikan dialami Andreas terjadi saat dia disuruh oleh petugas sipir rumah tahanan, untuk membeli pisang goreng di warung yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi rutan. Mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna hitam milik salah seorang petugas rutan, Andreas pun berangkat menuju warung tersebut. Ketika Andreas bermaksud kembali ke rutan, tiba-tiba dari arah belakang dua orang pria bertubuh tegap membekap dan menyeretnya ke dalam mobil.

Ani (35), pemilik warung pisang goreng menuturkan, kalau ia dan beberapa warga sempat melihat kejadian itu. Hanya saja, karena mengira pria terduga penculik napi rutan adalah aparat berwajib, akhirnya mereka tidak berani mendekat. “Yang membekap, Andreas badannya tegap dan mereka bawa radio HT. Kami mengira mereka polisi. Sempat ada warga bertanya, tapi mereka bilang dia terlibat kasus perselingkuhan,” ucap Ani.

Menurutnya, napi berstatus tahanan pendamping (tamping), bukan baru satu kali ini saja membeli pisang goreng di warung miliknya. Namun, hampir setiap siang, Andreas kerap singgah dan membeli pisang goreng. “Sudah sering dia disuruh petugas rutan membeli gorengan disini. Tapi, baru kali ini diculik, dan ketiga mobil itu membawa dia ke arah Marelan,” ungkapnya.

Kepala Pengaman Rutan Klas II.B Labuhan, Syahyudi SH ketika dikonfirmasi membenarkan kalau seorang warga binaannya diculik oleh sejumlah pria tak dikenal. Hanya saja, kata Yudi napi tersebut telah ditemukan dalam kondisi cedera diduga bekas tindak kekerasan. “Sudah ditemukan, tapi kondisinya terluka. Saat ini, dia masih dirawat di RS Bina Kasih, Medan,” terang, Yudi.

Yudi, menuturkan petugas menemukan Andreas setelah diberitahu oleh kerabatnya berdomisili di Binjai. Mendapat kabar tersebut, petugas Rutan lalu melakukan penjemputan.”Dia dibuang di depan rumah seorang keluarganya di Binjai dalam keadaan terluka, lalu kita bawa ke rumah sakit. Tapi, belum tahu apa motif pelaku menculik, Andreas. Kasusnya juga belum dilaporkan ke polisi,” imbuhnya.(rul/smg/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/