26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Penghuni Rumah Kos-kosan Ditemukan Tak Bernyawa

Effendy ditemukan tewas di kamar kos-kosan di Gang Jae Prima, Jalan Patuan Anggi, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kota Siboolga. (Toga Sianturi/New Tapanuli)

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Warga Jalan Patuan Anggi, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota digegerkan penemuan sesosok mayat di dalam kamar kos-kosan di Gang Jae Prima, Sabtu (29/6) sekira pukul 08.30 WIB.

Dari informasi yang diperoleh, jenazah tersebut merupakan penghuni kamar kosan milik Irwan Lubis. Dari KTP yang ditemukan, korban bernama Effendy (56), warga Griya Waringin Elok, Kelurahan Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

Yang pertama kali menemukan Effendy sudah tak bernyawa adalah Irwan sebagai pemilik kos. Bermula dari kecurigaannya terhadap pria yang berprofesi sebagai nelayan tersebut, yang tidak pernah keluar dari kamarnya. Dia kemudian mencoba mengetuk pintu kamar Efeendy berulang kali, namun tidak ada jawaban. Lantas, dia pergi melapor ke rumah Kepling setempat.

“Maksudnya mau membangunkannya (Effendy), diketuk-ketuk pintu kamarnya, gak ada jawaban. Karena curiga, dia lalu melapor ke Kepling, Pak Suhardi” kata Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja dalam keterangan persnya melalui Kasubbag Humas Iptu Ramadhansyah Sormin.

Bersama Kepling, Irwan mencoba membuka paksa pintu kamar kos-kosan tersebut dengan cara mencongkel dengan linggis. Setelah terbuka, merekapun kaget melihat Effendy sudah tidak bernyawa dengan kondisi tergeletak di lantai.

“Mereka lihat, sudah meninggal dunia. Posisinya, di lantai,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi, diketahui bahwa almarhum sebelumnya punya riwayat sakit jantung.

“Menurut pemilik kos (Irwan) almarhum memang sudah mengidap penyakit jantung sebelumnya. Dari KTPnya, dia ini adalah warga Kabupaten Bogor, yang tinggal di kos-kosan, bekerja sebagai nelayan,” pungkasnya.

Kemudian masih kata Sormin, dari hasil pemeriksaan tim medis rumah sakit, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Effendy.

“Dilakukan visum luar, dan tidak ada tanda kekerasan,” terang Sormin.

Selanjutnya, jenazah dijemput keluarganya, Hendra Pakpahan, warga Pondok Batu Tapteng untuk disemayamkan di Kampung Halamannya di Pangaribuan, Tapanuli Utara. “Sore itu, langsung dijamput pihak keluarganya. Rencananya, akan di makamkan di Pangaribuan Tapanuli Utara,” pungkasnya. (ts/nt/sp)

Effendy ditemukan tewas di kamar kos-kosan di Gang Jae Prima, Jalan Patuan Anggi, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kota Siboolga. (Toga Sianturi/New Tapanuli)

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Warga Jalan Patuan Anggi, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota digegerkan penemuan sesosok mayat di dalam kamar kos-kosan di Gang Jae Prima, Sabtu (29/6) sekira pukul 08.30 WIB.

Dari informasi yang diperoleh, jenazah tersebut merupakan penghuni kamar kosan milik Irwan Lubis. Dari KTP yang ditemukan, korban bernama Effendy (56), warga Griya Waringin Elok, Kelurahan Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

Yang pertama kali menemukan Effendy sudah tak bernyawa adalah Irwan sebagai pemilik kos. Bermula dari kecurigaannya terhadap pria yang berprofesi sebagai nelayan tersebut, yang tidak pernah keluar dari kamarnya. Dia kemudian mencoba mengetuk pintu kamar Efeendy berulang kali, namun tidak ada jawaban. Lantas, dia pergi melapor ke rumah Kepling setempat.

“Maksudnya mau membangunkannya (Effendy), diketuk-ketuk pintu kamarnya, gak ada jawaban. Karena curiga, dia lalu melapor ke Kepling, Pak Suhardi” kata Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja dalam keterangan persnya melalui Kasubbag Humas Iptu Ramadhansyah Sormin.

Bersama Kepling, Irwan mencoba membuka paksa pintu kamar kos-kosan tersebut dengan cara mencongkel dengan linggis. Setelah terbuka, merekapun kaget melihat Effendy sudah tidak bernyawa dengan kondisi tergeletak di lantai.

“Mereka lihat, sudah meninggal dunia. Posisinya, di lantai,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi, diketahui bahwa almarhum sebelumnya punya riwayat sakit jantung.

“Menurut pemilik kos (Irwan) almarhum memang sudah mengidap penyakit jantung sebelumnya. Dari KTPnya, dia ini adalah warga Kabupaten Bogor, yang tinggal di kos-kosan, bekerja sebagai nelayan,” pungkasnya.

Kemudian masih kata Sormin, dari hasil pemeriksaan tim medis rumah sakit, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Effendy.

“Dilakukan visum luar, dan tidak ada tanda kekerasan,” terang Sormin.

Selanjutnya, jenazah dijemput keluarganya, Hendra Pakpahan, warga Pondok Batu Tapteng untuk disemayamkan di Kampung Halamannya di Pangaribuan, Tapanuli Utara. “Sore itu, langsung dijamput pihak keluarganya. Rencananya, akan di makamkan di Pangaribuan Tapanuli Utara,” pungkasnya. (ts/nt/sp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/