26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Miliaran Uang ATM Lenyap di Medan Fair

perampokan-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebuah mobil Daihatsu Luxio warna hitam BK 1170 JT milik PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) diduga berisi uang miliaran rupiah, hilang dari lokasi parkir VIP Plaza Medan Fair, Minggu (31/8) sore. Beredar kabar, saat raib, mobil yang digunakan mengisi ATM Bank BRI di sejumlah lokasi itu berisi uang tunai sekitar Rp7,2 miliar. Kabar lain menyebut, mobil itu ‘cuma’ membawa uang Rp2 miliar.

Belum ada pihak berwenang yang membenarkan jumlah uang yang hilang namun kejadian ini membuat kalang kabut Kepolisian Resort Kota Medan. Sejumlah petugas langsung terjun ke pusat perbelanjaan yang berlokasi kejadian di Jalan Gatot Subroto Kecamatan Medan Petisah ini.

Informasi diterima Sumut Pos, mobil yang disopiri Zulhamdi dengan penumpang Lesmana dan Ardilla serta petugas pengawal Brigadir Ronald itu awalnya membawa uang sekitar Rp8,2 miliar. Namun, sebagian uang sudah sempat dimasukkan ke beberapa mesin ATM milik Bank BRI. Mulai dari ATM di Indogrosir Jalan Sisingamangaraja, ATM di SPBU Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas, ATM di SPBU Jalan Sisingamangaraja Medan Kota dan terakhir sempat memasukkan ke ATM di lantai 4 Plaza Medan Fair.

Saat memasukkan uang di lantai 4 Plaza Medan Fair itulah, mobil yang di parkir di lokasi parkir VIP Plaza Medan Fair itu, empat petugas termasuk sopir dan polisi pengawal ikut turun untuk memasukkan uang. Setelah memasukan uang, keempatnya pun kembali menuju mobil. Namun, dalam jeda waktu kira-kira 20 menit tersebut mereka terkejut melihat mobil sudah raib dari parkiran. Lantas, mereka pun menghubungi petugas sekurity dan melanjutkan ke pihak kepolisian.

Menurut keterangan Edo, petugas parkir di Plaza Medan Fair, ia melihat mobil tersebut dibawa tiga pria. Seorang diantara pelaku memakai baju kaos dan menenteng senjata laras panjang.

“Tadi mobilnya memang parkir di lobby, tapi kalau enggak salah ada 3 orang gitu yang bawa. Satu orang pakai baju kaos yang di kedua pundaknya ada warna orange gitu, bawa senjata laras panjang, kayak polisi,” ujar Edo.

Namun saat ditanya lebih jauh, petugas parkir tersebut ditarik oleh petugas Polsek Medan Baru dan kemudian tak lagi mau berbicara.

Saat mencoba untuk menanyakan rekaman CCTV di pelataran parkir, seorang sekurity tak berani memberikannya dengan alasan belum ada persetujuan polisi. “Enggak berani aku Bang, harus ada persetujuan atasan dan polisi lah,” kata sekurity yang namanya tak mau dikorankan itu.

Zulhamdi, sopir mobil yang sempat diwawancarai mengaku, dia sudah mengunci mobil saat ikut turun. “Udah kukunci pintu semuanya sampai belakang dan kuncinya udah kubawa. Karena mau nyetor ke ATM uang kami bawa Rp800 juta,” kata Zulhamdi dengan wajah sembab sambil menyeka matanya.

Saat akan ditanya lebih jauh, Zulhamdi dan ketiga rekannya langsung dibawa petugas ke Mapolsek Medan Baru.

Usai dimintai keterangannya oleh polisi, Zulhamdi kembali ditanya wartawan. Namun ia tak mau lagi menjawab pertanyaan. Begitu juga dengan Chandra selaku staf restock dan dua lainnya yang kemudian dikawal petugas kepolisian.

Mobil tersebut akhirnya ditemukan warga terparkir di tepi Jalan Sei Asahan Kecamatan Medan Baru, sekitar pukul 22.30 WIB. Awalnya warga sekitar lokasi penemuan mobil curiga melihat kondisi mobil dengan mesin menyala namun tidak ada orang di dalamnya. Saat itulah warga melapor, hingga akhirnya petugas Kepolisi datang ke lokasi penemuan. Namun, saat ditemukan, mobil tersebut sudah berganti nomor polisi menjadi BK 1802 IK dan uang yang ada di dalam mobil itu sudah hilang.

Sementara itu, informasi diterima, Polisi kembali menemukan bukti dalam mobil itu. Dikabarkan, Polisi menemukan kunci duplikat di mobil. Oleh karena itu, dikabarkan kalau Polisi kembali melakukan introgasi 4 orang mengalami langsung kejadian tersebut.

Dari introgasi itu, Polisi dikabarkan kalau Zulhamdi mengaku terlibat dan menyebut kalau pelaku pencurian mobil itu adalah salah seorang temannya bernama Jay.

Oleh karena itu, dikabarkan kalau Zulhamdi ditahan Polisi dan Jay masih dalam pengejaran. Namun, untuk 3 orang lagi yang juga mengalami langsung kejadian, masih tetap diperiksa sebagai saksi. Sementara pihak Kepolisian, hingga kini masih bungkam soal kejadian itu.

Sejauh ini, pihak Kepolisian Sektor Medan Baru dan Resort Kota Medan, Kompol Nasrun Pasaribu masih bungkam ketika dimintai komentarnya soal hal ini. Begitu juga ketika dicoba konfirmasi via telepon, Kompol Nasrun enggan menjawab panggilan telepon. Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Istanto Bram, nomor ponselnya tidak aktif.

Seperti diketahui, sebelumnya Kepolisian Daerah Sumatera Utara berhasil menangkap 8 orang tersangka pembobolan ATM di sejumlah wilayah di Sumatera Utara, termasuk ATM di Kantor Wilayah PLN Sumut, Sabtu (21/4) lalu. Berdasarkan penyelidikan Polisi diketahui kalau 8 tersangka itu merupakan karyawan dan mantan karyawan PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) yang menjadi vendor ATM. (ain/ris)

perampokan-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebuah mobil Daihatsu Luxio warna hitam BK 1170 JT milik PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) diduga berisi uang miliaran rupiah, hilang dari lokasi parkir VIP Plaza Medan Fair, Minggu (31/8) sore. Beredar kabar, saat raib, mobil yang digunakan mengisi ATM Bank BRI di sejumlah lokasi itu berisi uang tunai sekitar Rp7,2 miliar. Kabar lain menyebut, mobil itu ‘cuma’ membawa uang Rp2 miliar.

Belum ada pihak berwenang yang membenarkan jumlah uang yang hilang namun kejadian ini membuat kalang kabut Kepolisian Resort Kota Medan. Sejumlah petugas langsung terjun ke pusat perbelanjaan yang berlokasi kejadian di Jalan Gatot Subroto Kecamatan Medan Petisah ini.

Informasi diterima Sumut Pos, mobil yang disopiri Zulhamdi dengan penumpang Lesmana dan Ardilla serta petugas pengawal Brigadir Ronald itu awalnya membawa uang sekitar Rp8,2 miliar. Namun, sebagian uang sudah sempat dimasukkan ke beberapa mesin ATM milik Bank BRI. Mulai dari ATM di Indogrosir Jalan Sisingamangaraja, ATM di SPBU Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas, ATM di SPBU Jalan Sisingamangaraja Medan Kota dan terakhir sempat memasukkan ke ATM di lantai 4 Plaza Medan Fair.

Saat memasukkan uang di lantai 4 Plaza Medan Fair itulah, mobil yang di parkir di lokasi parkir VIP Plaza Medan Fair itu, empat petugas termasuk sopir dan polisi pengawal ikut turun untuk memasukkan uang. Setelah memasukan uang, keempatnya pun kembali menuju mobil. Namun, dalam jeda waktu kira-kira 20 menit tersebut mereka terkejut melihat mobil sudah raib dari parkiran. Lantas, mereka pun menghubungi petugas sekurity dan melanjutkan ke pihak kepolisian.

Menurut keterangan Edo, petugas parkir di Plaza Medan Fair, ia melihat mobil tersebut dibawa tiga pria. Seorang diantara pelaku memakai baju kaos dan menenteng senjata laras panjang.

“Tadi mobilnya memang parkir di lobby, tapi kalau enggak salah ada 3 orang gitu yang bawa. Satu orang pakai baju kaos yang di kedua pundaknya ada warna orange gitu, bawa senjata laras panjang, kayak polisi,” ujar Edo.

Namun saat ditanya lebih jauh, petugas parkir tersebut ditarik oleh petugas Polsek Medan Baru dan kemudian tak lagi mau berbicara.

Saat mencoba untuk menanyakan rekaman CCTV di pelataran parkir, seorang sekurity tak berani memberikannya dengan alasan belum ada persetujuan polisi. “Enggak berani aku Bang, harus ada persetujuan atasan dan polisi lah,” kata sekurity yang namanya tak mau dikorankan itu.

Zulhamdi, sopir mobil yang sempat diwawancarai mengaku, dia sudah mengunci mobil saat ikut turun. “Udah kukunci pintu semuanya sampai belakang dan kuncinya udah kubawa. Karena mau nyetor ke ATM uang kami bawa Rp800 juta,” kata Zulhamdi dengan wajah sembab sambil menyeka matanya.

Saat akan ditanya lebih jauh, Zulhamdi dan ketiga rekannya langsung dibawa petugas ke Mapolsek Medan Baru.

Usai dimintai keterangannya oleh polisi, Zulhamdi kembali ditanya wartawan. Namun ia tak mau lagi menjawab pertanyaan. Begitu juga dengan Chandra selaku staf restock dan dua lainnya yang kemudian dikawal petugas kepolisian.

Mobil tersebut akhirnya ditemukan warga terparkir di tepi Jalan Sei Asahan Kecamatan Medan Baru, sekitar pukul 22.30 WIB. Awalnya warga sekitar lokasi penemuan mobil curiga melihat kondisi mobil dengan mesin menyala namun tidak ada orang di dalamnya. Saat itulah warga melapor, hingga akhirnya petugas Kepolisi datang ke lokasi penemuan. Namun, saat ditemukan, mobil tersebut sudah berganti nomor polisi menjadi BK 1802 IK dan uang yang ada di dalam mobil itu sudah hilang.

Sementara itu, informasi diterima, Polisi kembali menemukan bukti dalam mobil itu. Dikabarkan, Polisi menemukan kunci duplikat di mobil. Oleh karena itu, dikabarkan kalau Polisi kembali melakukan introgasi 4 orang mengalami langsung kejadian tersebut.

Dari introgasi itu, Polisi dikabarkan kalau Zulhamdi mengaku terlibat dan menyebut kalau pelaku pencurian mobil itu adalah salah seorang temannya bernama Jay.

Oleh karena itu, dikabarkan kalau Zulhamdi ditahan Polisi dan Jay masih dalam pengejaran. Namun, untuk 3 orang lagi yang juga mengalami langsung kejadian, masih tetap diperiksa sebagai saksi. Sementara pihak Kepolisian, hingga kini masih bungkam soal kejadian itu.

Sejauh ini, pihak Kepolisian Sektor Medan Baru dan Resort Kota Medan, Kompol Nasrun Pasaribu masih bungkam ketika dimintai komentarnya soal hal ini. Begitu juga ketika dicoba konfirmasi via telepon, Kompol Nasrun enggan menjawab panggilan telepon. Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Istanto Bram, nomor ponselnya tidak aktif.

Seperti diketahui, sebelumnya Kepolisian Daerah Sumatera Utara berhasil menangkap 8 orang tersangka pembobolan ATM di sejumlah wilayah di Sumatera Utara, termasuk ATM di Kantor Wilayah PLN Sumut, Sabtu (21/4) lalu. Berdasarkan penyelidikan Polisi diketahui kalau 8 tersangka itu merupakan karyawan dan mantan karyawan PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) yang menjadi vendor ATM. (ain/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/