26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Madina Membara! 19 Rumah Serta Belasan Kios Terbakar

Belasan kios dan 19 rumah terbakar di Pasar Sinunukan di Desa Widodaren, Kec. Sinunukan, Mandailing Natal (Madina), Selasa (5/6/2018) dinihari.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Pasar Sinunukan di Desa Widodaren, Kec. Sinunukan, Mandailing Natal (Madina), membara pada Selasa (5/6/2018) dinihari. Belasan kios dan 19 rumah terbakar. Tidak ada korban jiwa.

Belum diketahui peyebab kebakaran sekira pukul 00.30 wib itu. Dugaan sementara karena korsleting listrik di salah satu rumah yang terbakar. Lalu merembet. Api baru berhasil dipadamkan setelah tiga jam lebih atau sekitar pukul 03.45 wib.

Informasi diperoleh, pemilik 19 unit rumah terbakar tersebut; Sein Siregar, M Tahir, Yusda, Adek, Lannida Tambunan, Rinto, Nasib, Umak Tambat, Rahit, Daulat Pasaribu, Ucok Ibrahim, H Batam, Kak Butet, Marlis, H Ibrahim, Ngadiman, Hariono, dan rumah milik Heri.

Menurut Abdul Aziz (20), warga setempat yang melihat kejadian mengatakan, api awalnya bersumber dari salah satu kios yang berjualan jenis pecah belah.

“Saya tahu kejadiannya karena mendengar orang berteriak minta tolong dan menyebut kebakaran, seketika itu asap dan api mulai menyambar, lalu saya bantu dengan mengambil air dari rumah menggunakan ember. Saya juga membangunkan warga yang dekat dengan kejadian,” ungkap Aziz.

Ia juga bercerita, selain berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, sebagian warga bekerja melempari dan menggedor rumah warga yang pemiliknya masih tidur pulas.

“Api begitu cepat menyambar. Warga masih banyak yang tidur. Di situlah kami bantu membangunkan warga, kami gedor, kami lempari rumahnya biar cepat bangun. Alhamdulillah tidak ada warga yang tersambar api, tetapi semua peralatan rumah tangga tak bisa diselamatkan,” sebutnya.

Selama proses pemadaman itu, Aziz mengungkapkan bahwa armada pemadam kebakaran milik Pemda Mandailing Natal datang terlambat. Semua rumah nyaris ludes terbakar, armada baru tiba. “Bahkan ada lagi armada yang tidak membawa air, masih sempat mencari air untuk isi tangki mereka,” keluhnya.

Warga Sinunukan sangat berharap ke depan Pemkab Madina menambahkan jumlah armada pemadam kebakaran di wilayah Pantai Barat, apalagi jarak tempuh satu kecamatan ke kecamatan yang lain di sana sangat jauh.

Di samping berhasil menyelamatkan diri, korban pemilik rumah yang terbakar juga sebagian masih sempat menyelamatkan sejumlah pakaian dan benda berharga dari dalam rumah.

Saat ini, semua warga dari berbagai desa sudah mulai menurunkan bantuan terutama bantuan tenaga menolong korban kebakaran. Warga juga mulai turun jalan menggalang bantuan.

Kapolres Madina, AKBP Irsan Sinuhaji SIK yang dihubungi Metro Tabagsel (grup SUMUTPOS.CO) membenarkan kejadian kebakaran 19 unit rumah warga serta belasan unit kios di Pasar Sinunukan. Menurutnya, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.

“Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, sementara korban materil anggota sedang melakukan pendataan di lapangan, jumlahnya sudah pasti besar,” sebut Irsan.

Perwira menengah Polri itu mengaku turut prihatin atas kejadian yang menimpa masyarakat desa Widodaren itu, ia juga berpesan kepada masyarakat setempat supaya turut sama-sama membantu meringankan beban para korban yang rumah dan harta bendanya tidak dapat diselamatkan. (syaf/ras)

Belasan kios dan 19 rumah terbakar di Pasar Sinunukan di Desa Widodaren, Kec. Sinunukan, Mandailing Natal (Madina), Selasa (5/6/2018) dinihari.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Pasar Sinunukan di Desa Widodaren, Kec. Sinunukan, Mandailing Natal (Madina), membara pada Selasa (5/6/2018) dinihari. Belasan kios dan 19 rumah terbakar. Tidak ada korban jiwa.

Belum diketahui peyebab kebakaran sekira pukul 00.30 wib itu. Dugaan sementara karena korsleting listrik di salah satu rumah yang terbakar. Lalu merembet. Api baru berhasil dipadamkan setelah tiga jam lebih atau sekitar pukul 03.45 wib.

Informasi diperoleh, pemilik 19 unit rumah terbakar tersebut; Sein Siregar, M Tahir, Yusda, Adek, Lannida Tambunan, Rinto, Nasib, Umak Tambat, Rahit, Daulat Pasaribu, Ucok Ibrahim, H Batam, Kak Butet, Marlis, H Ibrahim, Ngadiman, Hariono, dan rumah milik Heri.

Menurut Abdul Aziz (20), warga setempat yang melihat kejadian mengatakan, api awalnya bersumber dari salah satu kios yang berjualan jenis pecah belah.

“Saya tahu kejadiannya karena mendengar orang berteriak minta tolong dan menyebut kebakaran, seketika itu asap dan api mulai menyambar, lalu saya bantu dengan mengambil air dari rumah menggunakan ember. Saya juga membangunkan warga yang dekat dengan kejadian,” ungkap Aziz.

Ia juga bercerita, selain berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, sebagian warga bekerja melempari dan menggedor rumah warga yang pemiliknya masih tidur pulas.

“Api begitu cepat menyambar. Warga masih banyak yang tidur. Di situlah kami bantu membangunkan warga, kami gedor, kami lempari rumahnya biar cepat bangun. Alhamdulillah tidak ada warga yang tersambar api, tetapi semua peralatan rumah tangga tak bisa diselamatkan,” sebutnya.

Selama proses pemadaman itu, Aziz mengungkapkan bahwa armada pemadam kebakaran milik Pemda Mandailing Natal datang terlambat. Semua rumah nyaris ludes terbakar, armada baru tiba. “Bahkan ada lagi armada yang tidak membawa air, masih sempat mencari air untuk isi tangki mereka,” keluhnya.

Warga Sinunukan sangat berharap ke depan Pemkab Madina menambahkan jumlah armada pemadam kebakaran di wilayah Pantai Barat, apalagi jarak tempuh satu kecamatan ke kecamatan yang lain di sana sangat jauh.

Di samping berhasil menyelamatkan diri, korban pemilik rumah yang terbakar juga sebagian masih sempat menyelamatkan sejumlah pakaian dan benda berharga dari dalam rumah.

Saat ini, semua warga dari berbagai desa sudah mulai menurunkan bantuan terutama bantuan tenaga menolong korban kebakaran. Warga juga mulai turun jalan menggalang bantuan.

Kapolres Madina, AKBP Irsan Sinuhaji SIK yang dihubungi Metro Tabagsel (grup SUMUTPOS.CO) membenarkan kejadian kebakaran 19 unit rumah warga serta belasan unit kios di Pasar Sinunukan. Menurutnya, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.

“Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, sementara korban materil anggota sedang melakukan pendataan di lapangan, jumlahnya sudah pasti besar,” sebut Irsan.

Perwira menengah Polri itu mengaku turut prihatin atas kejadian yang menimpa masyarakat desa Widodaren itu, ia juga berpesan kepada masyarakat setempat supaya turut sama-sama membantu meringankan beban para korban yang rumah dan harta bendanya tidak dapat diselamatkan. (syaf/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/