MEDAN, SUMUTPOS.CO – Baru juga berhasil mengungkap kasus Perampokan Bank Muamalat, Polresta Medan kembali disuguhi tugas berat. Mobil Daihatsu Luxio warna hitam BK 1170 yang berisi uang Rp2 miliar milik PT SSI (Swadharma Sarana Informatika), dicuri 3 pria bersenjata laras panjang.
Pelataran parkir mobil di pusat perbelanjaan Carrefour atau Plaza Medan Fair di Jl. Gatot Subroto Kec. Medan Baru, mendadak heboh. Mobil Daihatsu Luxio berisi uang Rp2 miliar milik PT SSI mendadak raib, Minggu (31/8) sekira pukul 14.30 WIB.
Info dihimpun dari lokasi kejadian, sore itu Zulhamdi yang mengendarai mobil sengaja datang ke lokasi untuk mengisi uang ke mesin ATM Bank BRI yang berada di lobi peparkiran. Zulhamdi tak sendirian, ia melakukan tugas rutin itu bersama Chandra selaku Staff Restok dan dua rekannya yang lain.
Singkat cerita, setiba di lokasi dan setelah mobil diparkirkan. Zulhamdi dan ketiga temannya langsung keluar menuju mesin ATM sembari membawa uang senilai Rp800 juta. Selang 20 menit, usai memasukkan uang ke mesin ATM, ke empat korban berniat kembali menuju mobil. Seketika itu juga mereka kaget karena mobil sudah raib. Dalam kondisi syok, Zulhamdi lantas menghungi petugas security di lokasi, kemudian diteruskan ke kepolisian.
Tak lama berselang, polisi pun tiba di lokasi dan langsung menginterogasi ke empat korban. Saat itu, Zulhamdi mengaku mengaku sebelum pergi ke ATM, ia telah mengunci semua pintu mobil. “Kunci udah ku bawa, udah kukunci pintu semuanya sampai belakang. Karena mau nyetor ke ATM uang kami bawa Rp 800 juta. Sebelumnya kami dari Ramayana Jl. SM Raja Medan, masukkan uang juga,” paparnya seraya menangis. Tak banyak yang bisa diungkap Zulhamdi di lokasi, karena ia langsung dibawa ke Polresta Medan untuk dimintai keterangan.
Bahkan, beberapa jam pasca dimintai keterangan, Zulhamdi yang ditemui kru koran ini tidak mau lagi berbicara. Ia diduga disuruh petugas kepolisian untuk tutup mulut. Sama halnya dengan Chandra dan dua temannya yang saat keluar mendapat perngawalan dari petugas. Sementara itu, salah seorang petugas parkir bernama Edo yang ditemui di lokasi mengaku sempat melihat mobil tersebut dibawa oleh 3 orang yang salah satu diantaranya memakai baju kaos dan memegang senjata laras panjang.
“Tadi mobilnya parkir di sini, kalau gak salah aku ada 3 orang gitu pelakunya, satu orang pakai baju kaos, di pundaknya dua-dua warna orange gitu, bawa senjata laras panjang kayak polisi itu,” jelasnya. Tapi sayang, saat wawancara berlangsung, lagi-lagi petugas parkir tersebut ditarik oleh petugas, dan kemudian tak mau lagi diwawancarai. Saat mencoba untuk menanyakan rekaman CCTV di parkiran, salah seorang security di sana juga tak berani memberikannya dengan alasan harus ada persetujuan dari polisi.
“Nggak berani aku bang, harus ada persetujuan atasan dan polisilah,” terang security yang namanya tak mau dikorankan ini. Sementara, Kapolsek Medan Baru, Nasrun Pasaribu saat dikonfirmasi hanya menjawab singkat dengan mengatakan saat ini pihaknya masih pengumpulan bukti. “Masih pengumpulan bukti,” katanya di lokasi tanpa mau memberikan keterangan lebih. Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram yang ditemui di lokasi malah menyuruh wartawan untuk menghindar dari lokasi karena merusak TKP.
“Nanti dulu, sana-sana rusak TKP, lagi pening saya,” terangnya sambil melambaikan tangannya sembari mengusir wartawan. Pantauan di lokasi kejadian, puluhan petugas kepolisian dari Polsek Medan Baru dan Polresta Medan turun ke lokasi kejadian untuk olah TKP. Dan juga suasana menjadi ramai karena pusat perhatian pengunjung. Terlihat tiga dari empat karyawan dibawa ke sana dan kemari oleh petugas kepolisian untuk dimintai keterangan dengan ekpresi wajah yang ketakutan dan menangis. Dan jarak antara ATM dengan parkiran tidak begitu jauh hanya berjarak 50 meter, dan ATM juga berada di lantai dasar namun pandangan ke arah mobil terhalang oleh tembok. (bay/deo)