Warga berhasil menangkap Arif. Sedang temannya Juni alias Jun berhasil melarikan diri dan menghilang di balik pepohonan tebu.
Tanpa dikomando, warga yang geram langsung menghakimi Arif hingga meregang nyawa. Sepeda motornya juga ikut dibakar massa.
Beberapa jam berselang, polisi yang mendapat pun turun ke lokasi kejadian. Setelah melakukan olah TKP kurang lebih 2 jam, petugas membawa korban yang trauma ke rumah sakit.
Sudarman (40) salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, aksi main hakim itu terjadi karena selama ini warga sudah kesal dengan maraknya aksi perampokan di lokasi. “Untung saja kami mendegar teriakan salah seorang warga yang melintas yang mendengar teriakan korban minta tolong. Kalau tidak korban itu sudah diperkosa dan mungkin dibunuh. Pasalnya lokasi sini jarang ada orang yang melintas,” ungkapnya.
Kapolsek Hamparan Perak, Kompol B Pasaribu yag dikonfirmasi mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus ini, “Sedang kita lidik kasus perampokan tersebut dan kita juga sedang memburu teman pelaku yang diduga kabur menuju kawasan Tandem,” ucap Kompol B Pasaribu.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa tiga orang warga sebagai saksi. “Untuk saat ini saksi yang sudah diperiksa berjumlah tiga orang, kalau untuk korban belum bisa kita mintai keterangan karenakan masih trauma atas kejadian yang di alaminya,” tandas perwira yang memiliki pangkat bunga melati satu di pundaknya itu. (cr-2/deo)
Warga berhasil menangkap Arif. Sedang temannya Juni alias Jun berhasil melarikan diri dan menghilang di balik pepohonan tebu.
Tanpa dikomando, warga yang geram langsung menghakimi Arif hingga meregang nyawa. Sepeda motornya juga ikut dibakar massa.
Beberapa jam berselang, polisi yang mendapat pun turun ke lokasi kejadian. Setelah melakukan olah TKP kurang lebih 2 jam, petugas membawa korban yang trauma ke rumah sakit.
Sudarman (40) salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, aksi main hakim itu terjadi karena selama ini warga sudah kesal dengan maraknya aksi perampokan di lokasi. “Untung saja kami mendegar teriakan salah seorang warga yang melintas yang mendengar teriakan korban minta tolong. Kalau tidak korban itu sudah diperkosa dan mungkin dibunuh. Pasalnya lokasi sini jarang ada orang yang melintas,” ungkapnya.
Kapolsek Hamparan Perak, Kompol B Pasaribu yag dikonfirmasi mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus ini, “Sedang kita lidik kasus perampokan tersebut dan kita juga sedang memburu teman pelaku yang diduga kabur menuju kawasan Tandem,” ucap Kompol B Pasaribu.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa tiga orang warga sebagai saksi. “Untuk saat ini saksi yang sudah diperiksa berjumlah tiga orang, kalau untuk korban belum bisa kita mintai keterangan karenakan masih trauma atas kejadian yang di alaminya,” tandas perwira yang memiliki pangkat bunga melati satu di pundaknya itu. (cr-2/deo)