PERCUT, SUMUTPOS.CO – Satu lagi pembunuh Jarisman Saragih, kader Ikatan Pemuda Karya (IPK) yang tewas dibantai beberapa waktu lalu, diringkus personel Satreskrim Polrestabes Medan. Namun, tersangka terpaksa ditembak mati karena melawan petugas saat akan ditangkap.
SURIONO alias Nano (37) meregang nyawa ditembus timah panas petugas. Dari warga Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang itu, petugas menyita diamankan sejumlah barang bukti.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira mengaku, Nano ditembak mati karena melawan petugas saat dilakukan penangkapan dari sebuah gubuk di sekitar rumahnya, Jumat (28/6) lalu. Tepatnya di lahan garapan Kampung Agas, Desa Sampali.
Pelaku yang ditengarai sebagai otak pelaku dan eksekutor itu, menyerang petugas menggunakan kampak yang dibawanya.
“Anggota kemudian memberikan tembakan ke arah kaki tersangka. Tapi, tersangka tetap menyerang dengan mengayunkan kampak ke arah petugas yang mencoba mengamankannya,” ujar Putu dalam keterangannya di Mapolrestabes Medan, Senin (1/7).
Akhirnya, petugas terpaksa menembak dada tersangka sebanyak satu kali hingga roboh. Tersangka kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan.
“Namun dalam perjalanan meninggal dunia,” kata Putu.
Dijelaskan Putu, penangkapan Nano berawal dari informasi masyarakat yang menyebut tersangka sedang berada di sebuah tak jauh dari rumahnya.
“Dari informasi tersebut, personel Pegasus Sat Reskrim Polrestabes Medan dibawah pimpinan Kanit Pidum (Iptu Husein) menuju lokasi,” tutur Putu.
Sesampainya di lokasi, tim langsung melakukan penggerebekan dan mendapati tersangka sedang mengkonsumsi sabu. Namun, tersangka berhasil kabur dan membawa kampak sembari melompat pagar belakang gubuk.
“Petugas yang sudah menunggu di arah belakang tembok mencoba mengamankan. Akan tetapi, tersangka melakukan penyerangan ke arah petugas menggunakan kampak yang dibawanya,” aku Putu.
Kata Putu, sebelum kembali ke tempat tinggalnya, tersangka Nano sempat kabur keluar provinsi Sumut untuk menghindari kejaran petugas.
“Dari keterangan keempat pelaku yang sebelumnya ditangkap, bahwa penyergapan dan pembunuhan terhadap korban merupakan rencana yang disusun atas perintah Nano. Bahkan, Nano sendiri turun langsung memimpin eksekusi,” ujarnya.
Petugas sempat melakukan penggeledahan di rumah tersangka Nano. Dari rumahnya, disita barang bukti parang, senapan angin, jimat, empat unit ponsel, dompet berisi uang seratusan ribu, tiga kaca pirex, empat alat suntik dan satu plastik klip berisi sabu.
“Kita masih memburu pelaku lain yang masih berada di jaringan Nano,” akunya lagi.
Sekadar mengingatkan, Jarisman Saragih tewas dibantai beramai-ramai oleh komplotan Nano yang juga dari organisasi kepemudaan. Peristiwa terjadi di Jalan Keadilan, Desa Sampali, Percut Seituan, Sabtu (2/2) sekira pukul 17.00 WIB.
Saat itu, warga Dusun XIV Sinar Gunung, Kec Labuhan Deli, Deliserdang ini baru pulang bersama beberapa rekannya dengan mengendarai sepeda motor.
Mereka baru saja menghadiri pelantikan massal Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPK Medan Timur dan Medan Perjuangan di Lapangan Sepakbola Gajah Mada Jalan Karakatau, Medan. Namun ketika melintas di Jalan Cemara, rombongan korban dihadang oleh komplotan pelaku. Korban berhasil ditangkap oleh para pelaku dan kemudian dibawa ke Jalan Keadilan.
Korban kemudian dianiaya kemudian ditembak menggunakan senapan angin dan panah. Korban juga dipukuli dengan kayu dan batu hingga tewas di lokasi.
Minggu (3/2) sekira pukul 10.00 WIB, petugas membekuk DP alias Black (39) warga Jalan Cemara, Pasar I, Lorong Il Timur, Percut Seituan. Ketika itu, Black sedang bersembunyi di rumah mertuanya Jalan Binjai Km 10,8, Desa Paya Geli, Gang Murni, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.
Setelah membekuk Black, selanjutnya secara bergilir ditangkap tiga pelaku lainnya. Ketiganya masing-masing, DI alias Komeng warga Jalan Cemara Lorong II Barat, Desa Sampali; RS (25) dan MAP (23) yang merupakan warga Jalan Pancing II/Budi Utomo, Kel Indra Kasih, Medan Tembung.(ris/ala)