26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Aihh… 4 Gadis Cilik Digilir di Kamar Mandi Musala

Foto: PM Empat gadis cilik ini digilir seorang pecandu sabu di kamar mandi musala, di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang, Sumut.
Foto: PM
Empat gadis cilik ini digilir seorang pecandu sabu di kamar mandi musala, di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang, Sumut.

BATANGKUIS, SUMUTPOS.CO – Pengaruh sabu-sabu semakin menakutkan. Di Batangkuis, Deliserdang empat bocah menjadi korban pencabulan seorang pecandu narkoba. Gilanya lagi, aksi itu dilakukan di kamar mandi musala.

Informasi yang diperoleh, aksi cabul itu terjadi sekira sepekan lalu saat bermain-main di halaman musala yang tak jauh dari kediaman keempat bocah di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batangkuis.

Tak jauh dari situ, pelaku berinisial MV mendatangi keempat bocah sebut saja namanya, Melati (4), Bunga (5), Mawar (4) dan Anggrek (5). Oleh MV, Bunga pun diajak masuk ke kamar mandi musala dengan iming-iming akan diberikan mangga dan uang.

Karena mengenal MV, Bunga pun manut saja. Di kamar mandi itu, pria yang diketahui pecandu sabu-sabu inipun melucuti pakaian Bunga dan melampiaskan nafsu birahinya. Lalu, Bunga pun diberikan Rp2.000 dan diancam agar tidak membeberkan aksi cabulnya kepada siapapun. Modus yang sama pun juga dilakukan kepada Melati dan Anggrek. “Anggrek mau lari saat pelaku mencabulinya, tapi pelaku menarik rambut korban dan mengancam akan membotaki korban sehingga korban takut. Korban diancam agar tidak bercerita kepada siapapun,” ujar Anggun (18), ibu Anggrek.

Sebelumnya, aksi cabul keempat bocah ini terungkap saat Bunga memperagakan yang dilakukan MV terhadapnya, dengan seorang bocah lelaki temannya di depan rumah Bunga.

Saat akan memperagakan perbuatan yang dilakukan MV, Sri Wahyuni (37), ibu Bunga yang keluar rumah memergokinya. Sri yang melihat sikap anaknya itu, bertanya kenapa memperagakan yang dilakoni orang dewasa. Bunga yang ditanyai, pun dengan polos mengaku telah dicabuli MV. Bahkan Bunga pun membeberkan, jika tiga temannya juga mengalami hal yang sama.

Mendengar itu, Sri pun menemui orangtua Melati, Mawar dan anggrek. Keluarga ketiga korban teman Bunga pun terkejut, dan menginterogasi anaknya masing-masing. “Tak ada kami dikasih mangga,” sebut keempat bocah, serentak
“Pelaku adalah pendatang. Sekira tiga tahun lalu datang ke kampung kami dan tidur menumpang-numpang di rumah teman-temannya. Kami sudah menjumpai pelaku dan bertannya kepada pelaku, tapi pelaku membantahnya. Lalu kami tanya lagi jika anak-anak tidak pernah bohong, tapi pelaku malah mengancam akan membongkar borok kampung kami, tanpa kami mengerti apa maksudnya,” ujar orang tua korban dengan nada hampir serentak.

Keempat orangtua korban telah melaporkan perbuatan bejat pelaku ke Mapolres Deli Serdang. Mereka berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum, sebelum mencabuli anak-anak lainnya.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Deli Serdang, Junedi Malik yang turut mendampingi keempat orangtua korban, mengaku prihatin atas keempat bocah yang dicabuli. “Saya sangat prihatin, karena pencabulan anak ini kejahatan luar biasa. Anak adalah masa depan bangsa dan harus dilindungi. Saya berharap Polres Deli Serdang cepat menindaklanjutinya,” ujarnya. (man/pmg/han)

Foto: PM Empat gadis cilik ini digilir seorang pecandu sabu di kamar mandi musala, di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang, Sumut.
Foto: PM
Empat gadis cilik ini digilir seorang pecandu sabu di kamar mandi musala, di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang, Sumut.

BATANGKUIS, SUMUTPOS.CO – Pengaruh sabu-sabu semakin menakutkan. Di Batangkuis, Deliserdang empat bocah menjadi korban pencabulan seorang pecandu narkoba. Gilanya lagi, aksi itu dilakukan di kamar mandi musala.

Informasi yang diperoleh, aksi cabul itu terjadi sekira sepekan lalu saat bermain-main di halaman musala yang tak jauh dari kediaman keempat bocah di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batangkuis.

Tak jauh dari situ, pelaku berinisial MV mendatangi keempat bocah sebut saja namanya, Melati (4), Bunga (5), Mawar (4) dan Anggrek (5). Oleh MV, Bunga pun diajak masuk ke kamar mandi musala dengan iming-iming akan diberikan mangga dan uang.

Karena mengenal MV, Bunga pun manut saja. Di kamar mandi itu, pria yang diketahui pecandu sabu-sabu inipun melucuti pakaian Bunga dan melampiaskan nafsu birahinya. Lalu, Bunga pun diberikan Rp2.000 dan diancam agar tidak membeberkan aksi cabulnya kepada siapapun. Modus yang sama pun juga dilakukan kepada Melati dan Anggrek. “Anggrek mau lari saat pelaku mencabulinya, tapi pelaku menarik rambut korban dan mengancam akan membotaki korban sehingga korban takut. Korban diancam agar tidak bercerita kepada siapapun,” ujar Anggun (18), ibu Anggrek.

Sebelumnya, aksi cabul keempat bocah ini terungkap saat Bunga memperagakan yang dilakukan MV terhadapnya, dengan seorang bocah lelaki temannya di depan rumah Bunga.

Saat akan memperagakan perbuatan yang dilakukan MV, Sri Wahyuni (37), ibu Bunga yang keluar rumah memergokinya. Sri yang melihat sikap anaknya itu, bertanya kenapa memperagakan yang dilakoni orang dewasa. Bunga yang ditanyai, pun dengan polos mengaku telah dicabuli MV. Bahkan Bunga pun membeberkan, jika tiga temannya juga mengalami hal yang sama.

Mendengar itu, Sri pun menemui orangtua Melati, Mawar dan anggrek. Keluarga ketiga korban teman Bunga pun terkejut, dan menginterogasi anaknya masing-masing. “Tak ada kami dikasih mangga,” sebut keempat bocah, serentak
“Pelaku adalah pendatang. Sekira tiga tahun lalu datang ke kampung kami dan tidur menumpang-numpang di rumah teman-temannya. Kami sudah menjumpai pelaku dan bertannya kepada pelaku, tapi pelaku membantahnya. Lalu kami tanya lagi jika anak-anak tidak pernah bohong, tapi pelaku malah mengancam akan membongkar borok kampung kami, tanpa kami mengerti apa maksudnya,” ujar orang tua korban dengan nada hampir serentak.

Keempat orangtua korban telah melaporkan perbuatan bejat pelaku ke Mapolres Deli Serdang. Mereka berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum, sebelum mencabuli anak-anak lainnya.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Deli Serdang, Junedi Malik yang turut mendampingi keempat orangtua korban, mengaku prihatin atas keempat bocah yang dicabuli. “Saya sangat prihatin, karena pencabulan anak ini kejahatan luar biasa. Anak adalah masa depan bangsa dan harus dilindungi. Saya berharap Polres Deli Serdang cepat menindaklanjutinya,” ujarnya. (man/pmg/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/