25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Suami Merantau Tak Pulang-pulang, Kabar Terakhir Bikin Istri Panas

SUMUTPOS.CO – Impian Butet (22) memiliki keluarga sejahtera dan bahagia hancur berantakan. Sebab, sejak anak laki-lakinya berusia dua tahun, Butet harus merawatnya sendirian. Sementara itu, suaminya, Tongat (25) merantau dan tak pulang-pulang.

Awalnya, kisah cinta mereka yang bermula dari pertemuan di sebuah pertunjukan musik pada 2014 berjalan mulus. Saat itu, lirikan Tongat langsung membuat Butet terpesona. Dari situlah, hampir setiap Minggu, Tongat datang dari Sidoarjo ke Malang untuk menemui Butet.

Selang lima minggu kemudian, gantian Butet yang ke Sidoarjo menemui Tongat. Nah, seringnya Butet ke Sidoarjo menjadi awal petaka baginya. Sebab, Tongat ternyata mantan anggota ikatan jomblo semangat kawin (ijo semangka).

Karena itu, setiap bertemu Butet, pikirannya kawin terus dan membayangkan bisa hohohihi dengan perempuan cantik tersebut. Maka dengan segala cara, dia berusaha melampiaskan nafsunya kepada Butet. Tongat pun memakai jurus atas nama cinta yang membuat Butet tak berkutik. Butet akhirnya hamil.

Tak ingin menanggung malu, keduanya diikat dalam pernikahan.

Namun, karena terlalu muda, Tongat dan Butet belum bisa mengarungi bahtera rumah tangga dengan sempurna. Kesulitan ekonomi menjadi masalah terbesar bagi mereka.

Semakin hari kondisi ekonomi keduanya kian sulit sehingga Tongat meminta izin kepada istrinya untuk merantau mencari pekerjaan.  Waktu itu Tongat mengaku pergi ke Papua.

”Tapi, nggak tahu tidak ada kabar. Terakhir kali ngabari pas sebulan di Papua. Katanya belum bekerja. Saya bertanya ke keluarga di Sidoarjo, katanya Tongat tak pernah ngabari,” kata Butet.

Namun, beberapa hari kemudian Butet mendengar kabar Tongat ternyata tidak di Papua, tapi bekerja di Surabaya. Yang membuat Butet makin panas, ternyata Tongat sudah punya gebetan baru di Surabaya.

Tak ingin terus disakiti, Butet langsung mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Kota Malang beberapa waktu lalu. ”Ngenes, Mas. Saya dua tahun nggak dikirimi uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Laki-laki yang nggak bertanggung jawab,” ujar Butet.  (Fajrus Shiddiq/Kholid Amrullah/Radar Malang/JPNN)

SUMUTPOS.CO – Impian Butet (22) memiliki keluarga sejahtera dan bahagia hancur berantakan. Sebab, sejak anak laki-lakinya berusia dua tahun, Butet harus merawatnya sendirian. Sementara itu, suaminya, Tongat (25) merantau dan tak pulang-pulang.

Awalnya, kisah cinta mereka yang bermula dari pertemuan di sebuah pertunjukan musik pada 2014 berjalan mulus. Saat itu, lirikan Tongat langsung membuat Butet terpesona. Dari situlah, hampir setiap Minggu, Tongat datang dari Sidoarjo ke Malang untuk menemui Butet.

Selang lima minggu kemudian, gantian Butet yang ke Sidoarjo menemui Tongat. Nah, seringnya Butet ke Sidoarjo menjadi awal petaka baginya. Sebab, Tongat ternyata mantan anggota ikatan jomblo semangat kawin (ijo semangka).

Karena itu, setiap bertemu Butet, pikirannya kawin terus dan membayangkan bisa hohohihi dengan perempuan cantik tersebut. Maka dengan segala cara, dia berusaha melampiaskan nafsunya kepada Butet. Tongat pun memakai jurus atas nama cinta yang membuat Butet tak berkutik. Butet akhirnya hamil.

Tak ingin menanggung malu, keduanya diikat dalam pernikahan.

Namun, karena terlalu muda, Tongat dan Butet belum bisa mengarungi bahtera rumah tangga dengan sempurna. Kesulitan ekonomi menjadi masalah terbesar bagi mereka.

Semakin hari kondisi ekonomi keduanya kian sulit sehingga Tongat meminta izin kepada istrinya untuk merantau mencari pekerjaan.  Waktu itu Tongat mengaku pergi ke Papua.

”Tapi, nggak tahu tidak ada kabar. Terakhir kali ngabari pas sebulan di Papua. Katanya belum bekerja. Saya bertanya ke keluarga di Sidoarjo, katanya Tongat tak pernah ngabari,” kata Butet.

Namun, beberapa hari kemudian Butet mendengar kabar Tongat ternyata tidak di Papua, tapi bekerja di Surabaya. Yang membuat Butet makin panas, ternyata Tongat sudah punya gebetan baru di Surabaya.

Tak ingin terus disakiti, Butet langsung mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Kota Malang beberapa waktu lalu. ”Ngenes, Mas. Saya dua tahun nggak dikirimi uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Laki-laki yang nggak bertanggung jawab,” ujar Butet.  (Fajrus Shiddiq/Kholid Amrullah/Radar Malang/JPNN)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/