Bowo juga pernah bermimpi didatangi arwah neneknya yang sudah meninggal sekira 100 hari lalu. Dalam mimpi itu korban dinasehati neneknya agar tetap menjadi laki-laki dan jangan minum minuman keras.
Sepengetahuan Irmayanti, adiknya tidak memiliki musuh. Tapi pernah berselisih paham dengan Safira (33), sesama waria yang tinggal di Dusun V Desa Karang Anyer Kecamatan Beringin. Perselisihan keduanya soal pinjaman uang Rp 1,8 juta yang dipinjam korban kepada Safira untuk membeli sepedamotor.
Saat korban belum membayar hutangnya kepada Safira, di depan umum atau di acara pesta, Safira kerap menjambak rambut korban. Tapi korban tidak mau melawan. Namun permasalahan itu dianggap sudah selesai setelah korban membayar hutangnya sebesar Rp 1 jutaan. “Safira menyuruh abangnya menagihnya dan kami bayar kepada abangnya bernama Katno. Bahkan Katno bilang sama kami kalau Safira datang menagih hutang bilang saja sudah sama dia (Katno),” beber Irmayanti
Sementara Safira saat dikonfirmasi menjawab jika dia tidak ada menjambak korban tapi hanya menarik pelan rambut korban sembari bertanya kapan hutangnya dibayar. “Korban tidak sampai setahun bekerja di tempatku merias pengantin. Setelah keluar kami tidak pernah lagi komunikasi dengan korban. Hutang korban sisa Rp500 ribu lagi,” ujarnya.
Dijelaskan Edi (35), abang kandung korban, sudah hampir 2 tahun korban menggeluti pekerjaannnya sebagai perias pengantin. “Sikap yang berbeda dengan lelaki normal lainnya memang sudah sejak beranjak remaja terlihat dikelakuannya dek. Dari kecil temannya kebanyakan perempuan dek, sampai dewasa dia terikut dengan gaya gaya wanita,” ungkap Edi.
Terpisah Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto SH saat dikonfirmasi menyatakan korban dibacok diduga motifnya dendam atau sakit hati. Sesuai hasil otopsi, korban mengalami luka robek pada kepala kiri sepanjang 15 cm, luka tangkis pada ibu jari kiri dan luka lecet pada pipi dan dahi sebelah kanan.
“Diduga bermotif sakit hati karena HP milik korban ditemukan di gapura. Tidak ada barang korban yang hilang. Hingga saat ini kita sudah memeriksa lima saksi dari keluarga maupun teman korban dan pelakunya masih dalam penyelidikan,” jawabnya.(man/mag2/trg)
Bowo juga pernah bermimpi didatangi arwah neneknya yang sudah meninggal sekira 100 hari lalu. Dalam mimpi itu korban dinasehati neneknya agar tetap menjadi laki-laki dan jangan minum minuman keras.
Sepengetahuan Irmayanti, adiknya tidak memiliki musuh. Tapi pernah berselisih paham dengan Safira (33), sesama waria yang tinggal di Dusun V Desa Karang Anyer Kecamatan Beringin. Perselisihan keduanya soal pinjaman uang Rp 1,8 juta yang dipinjam korban kepada Safira untuk membeli sepedamotor.
Saat korban belum membayar hutangnya kepada Safira, di depan umum atau di acara pesta, Safira kerap menjambak rambut korban. Tapi korban tidak mau melawan. Namun permasalahan itu dianggap sudah selesai setelah korban membayar hutangnya sebesar Rp 1 jutaan. “Safira menyuruh abangnya menagihnya dan kami bayar kepada abangnya bernama Katno. Bahkan Katno bilang sama kami kalau Safira datang menagih hutang bilang saja sudah sama dia (Katno),” beber Irmayanti
Sementara Safira saat dikonfirmasi menjawab jika dia tidak ada menjambak korban tapi hanya menarik pelan rambut korban sembari bertanya kapan hutangnya dibayar. “Korban tidak sampai setahun bekerja di tempatku merias pengantin. Setelah keluar kami tidak pernah lagi komunikasi dengan korban. Hutang korban sisa Rp500 ribu lagi,” ujarnya.
Dijelaskan Edi (35), abang kandung korban, sudah hampir 2 tahun korban menggeluti pekerjaannnya sebagai perias pengantin. “Sikap yang berbeda dengan lelaki normal lainnya memang sudah sejak beranjak remaja terlihat dikelakuannya dek. Dari kecil temannya kebanyakan perempuan dek, sampai dewasa dia terikut dengan gaya gaya wanita,” ungkap Edi.
Terpisah Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto SH saat dikonfirmasi menyatakan korban dibacok diduga motifnya dendam atau sakit hati. Sesuai hasil otopsi, korban mengalami luka robek pada kepala kiri sepanjang 15 cm, luka tangkis pada ibu jari kiri dan luka lecet pada pipi dan dahi sebelah kanan.
“Diduga bermotif sakit hati karena HP milik korban ditemukan di gapura. Tidak ada barang korban yang hilang. Hingga saat ini kita sudah memeriksa lima saksi dari keluarga maupun teman korban dan pelakunya masih dalam penyelidikan,” jawabnya.(man/mag2/trg)