MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tragis memang apa yang dialami Ratna Hutapea (21). Akibat dibalbal Pratu Aidil, nyawanya nyaris melayang. Selain koma di ruang ICU, tim medis berupaya menyelamatkan hidupnya dengan melakukan operasi besar pada batok kepalanya. Anak batok kepalanya dipindah sementara ke dalam perutnya.
Hal itulah yang diungkapkan Jhon Hutapea, ayah Ratna. “Batok kepala anakku dipindah ke perutnya,” ujarnya, Rabu (2/9). Kata pria berkumis klimis ini lagi, operasi pemindahan itu telah dilakukan pada seminggu yang lalu. Pemindahannya kembali akan dilakukan apabila kondisi anak sulungnya itu telah pulih. Itupun dalam waktu sekurang-kurangnya 3 bulan dalam perawatan.
Dr Aldy S Rambe SpF mengatakan, salah satu tindakan penyelamatan nyawa adalah dengan memindahkan tengkorak kepala. “Salah satu tindakan penyelamatan nyawa pasien yang mengalami benturan hebat di kepala, adalah dengan melakukan bedah tengkorak kepala pasien dan memindahkannya ke dalam perut,” terangnya.
Lanjut Aldy, pembengkakan pada otak yang mengharuskan tindakan memindahkan tengkorak kepala dilakukan, jika terjadi pembengkakan pada otak. Dan bila dibiarkan, dapat membahayakan keselamatan nyawa pasien. “Setelah kondisi pasien normal kembali dapat dilakukan pemindahan tengkorak yang ditanam dalam perut ke tempat asalnya,” pungkasnya.
Terpisah, terkait penganiayaan yang dituduhkan kepada Pratu Aidil terhadap Ratna Hutapea, Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I Bukit Barisan (BB) Letkol Enoh Solehuddin yang dihubungi Selasa (1/9) sore, mengaku belum menerima laporan atas aksi penganiayaan tersebut. “Belum tahu saya. Nanti dikabari, saya cek dulu ya,” tandasnya.(ham/han)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tragis memang apa yang dialami Ratna Hutapea (21). Akibat dibalbal Pratu Aidil, nyawanya nyaris melayang. Selain koma di ruang ICU, tim medis berupaya menyelamatkan hidupnya dengan melakukan operasi besar pada batok kepalanya. Anak batok kepalanya dipindah sementara ke dalam perutnya.
Hal itulah yang diungkapkan Jhon Hutapea, ayah Ratna. “Batok kepala anakku dipindah ke perutnya,” ujarnya, Rabu (2/9). Kata pria berkumis klimis ini lagi, operasi pemindahan itu telah dilakukan pada seminggu yang lalu. Pemindahannya kembali akan dilakukan apabila kondisi anak sulungnya itu telah pulih. Itupun dalam waktu sekurang-kurangnya 3 bulan dalam perawatan.
Dr Aldy S Rambe SpF mengatakan, salah satu tindakan penyelamatan nyawa adalah dengan memindahkan tengkorak kepala. “Salah satu tindakan penyelamatan nyawa pasien yang mengalami benturan hebat di kepala, adalah dengan melakukan bedah tengkorak kepala pasien dan memindahkannya ke dalam perut,” terangnya.
Lanjut Aldy, pembengkakan pada otak yang mengharuskan tindakan memindahkan tengkorak kepala dilakukan, jika terjadi pembengkakan pada otak. Dan bila dibiarkan, dapat membahayakan keselamatan nyawa pasien. “Setelah kondisi pasien normal kembali dapat dilakukan pemindahan tengkorak yang ditanam dalam perut ke tempat asalnya,” pungkasnya.
Terpisah, terkait penganiayaan yang dituduhkan kepada Pratu Aidil terhadap Ratna Hutapea, Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I Bukit Barisan (BB) Letkol Enoh Solehuddin yang dihubungi Selasa (1/9) sore, mengaku belum menerima laporan atas aksi penganiayaan tersebut. “Belum tahu saya. Nanti dikabari, saya cek dulu ya,” tandasnya.(ham/han)