26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jasad Yanti Diotopsi, Cici Menyusul

Foto: Dok PM Mayat wanita mengambang di Sungai Deli itu diduga Yanti, korban penganiayaan majikannya Syamsul Anwar Cs.
Foto: Dok PM
Mayat wanita mengambang di Sungai Deli itu diduga Yanti, korban penganiayaan majikannya Syamsul Anwar Cs.

SUMUTPOS.CO – Setelah lama berada di lemari es kamar mayat, akhirnya tim forensik RSU Pirngadi Medan melakukan otopsi terhadap jasad Yanti. Dan untuk mengungkap penyebab kematiannya, tim telah mengirim sampel data DNA korban ke tim Patologi Anatomi.

Hal itu disampaikan Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Mediko-Legal, RSU Pirngadi, dr Surjit Singh, SPF,DFM, Selasa (2/12) pagi. “Kami perlu ante mortem dari keluarga korban dan itulah yang sedang kami tunggu,” katanya.

Dijelaskannya, secara kasat mata tidak terlihat pendarahan mengingat jasad telah membusuk. Namun melalui penelitian di bawah mikroskop, mereka (patologi anatomi) bisa melihat. Misalnya ada resapan darah.

Tidak banyak keterangan seputar dugaan adanya penyiksaan atas korban. Tapi Surjid Singh memastikan hasil otopsi akan langsung diserahkan kepada penyidik di Polresta Medan. “Hasilnya masih perlu kami kaji, dan akan kami serahkan kepada penyidik,” ujarnya.

Sementara itu, pihak forensik akan pergi ke RSU Kabanjahe bersama pihak kepolisian pada 9 Desember mendatang. Kepergian mereka guna mengambil sampel sel serta mengotopsi jasad Cici. “Tanggal 9 nanti kami beserta pihak kepolisian akan kerumah sakit RSU Kabanjahe untuk keperluan otopsi,” ungkap Dr Surjid Singh.

Seperti diketahui, kasus penganiayaan terhadap PRT hingga menyebabkan korban jiwa dan jasadnya dibuang, menjadi perhatian masyarakat luas. Bahkan banyak pihak berharap kasus ini dituntaskan secara professional.

Harapan tersebut diantaranya disampaikan oleh Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edy Syahputra Hasibuan. Dikatakannya, kasus yang kini ditangani Polresta Medan sangat menarik dan menjadi berita nasional.

Karenanya, mereka terus mengikuti perkembangan karena yang diduga melibatkan 7 tersangka. “Saya juga sudah dengar beritanya itu dan masih disidik oleh Polresta Medan, kita lihat saja hasilnya ya,” ujarnya, Rabu (3/12).

Lanjutnya, bila nantinya ada kejanggalan dalam proses penyidikan, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan Polresta Medan atau langsung turun untuk mengetahui perkembangan penyidikannya. ” Biar saja dulu penyidik bekerja, dan kita tunggu hasilnya,” tuturnya.

Ditanya perihal kabar ada keluarga Syamsul melakukan pendekatan ke seorang Jenderal Bintang 2 di Mabes Polri, guna ‘meloloskan’ Syamsul dan istrinya, Radika dari jerat hukum? Edi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan hal itu.

Kasus tersebut akan menjadi pandangan kita dan kita harapkan juga agar kasus ini terus kita ikuti. “Kalau memang ada lobi ke Mabes Polri, nanti akan kita pantau dan kita harapkan penyidik profesional dalam menangani kasus ini,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sumber dari kepolisian di Polresta Medan mengungkapkan ada upaya ‘Lobi’ ke Mabes Polri untuk meringankan Syamsul dan istrinya.

Arah upaya tersebut, nantinya kesalahan-kesalahan yang menjurus ke pembunuhan (khususnya) akan ditanggung sang sopir, Feri Syahputra. Triknya, cerita di BAP nantinya akan lebih banyak menyudutkan Feri.

“Kita tunggu saja bagaimana Polresta menyidik kasus ini. Kalau Pasutri itu diringankan, berarti keluarganya berhasil melobi di Mabes Polri,” beber sumber. (gib/ras)

Foto: Dok PM Mayat wanita mengambang di Sungai Deli itu diduga Yanti, korban penganiayaan majikannya Syamsul Anwar Cs.
Foto: Dok PM
Mayat wanita mengambang di Sungai Deli itu diduga Yanti, korban penganiayaan majikannya Syamsul Anwar Cs.

SUMUTPOS.CO – Setelah lama berada di lemari es kamar mayat, akhirnya tim forensik RSU Pirngadi Medan melakukan otopsi terhadap jasad Yanti. Dan untuk mengungkap penyebab kematiannya, tim telah mengirim sampel data DNA korban ke tim Patologi Anatomi.

Hal itu disampaikan Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Mediko-Legal, RSU Pirngadi, dr Surjit Singh, SPF,DFM, Selasa (2/12) pagi. “Kami perlu ante mortem dari keluarga korban dan itulah yang sedang kami tunggu,” katanya.

Dijelaskannya, secara kasat mata tidak terlihat pendarahan mengingat jasad telah membusuk. Namun melalui penelitian di bawah mikroskop, mereka (patologi anatomi) bisa melihat. Misalnya ada resapan darah.

Tidak banyak keterangan seputar dugaan adanya penyiksaan atas korban. Tapi Surjid Singh memastikan hasil otopsi akan langsung diserahkan kepada penyidik di Polresta Medan. “Hasilnya masih perlu kami kaji, dan akan kami serahkan kepada penyidik,” ujarnya.

Sementara itu, pihak forensik akan pergi ke RSU Kabanjahe bersama pihak kepolisian pada 9 Desember mendatang. Kepergian mereka guna mengambil sampel sel serta mengotopsi jasad Cici. “Tanggal 9 nanti kami beserta pihak kepolisian akan kerumah sakit RSU Kabanjahe untuk keperluan otopsi,” ungkap Dr Surjid Singh.

Seperti diketahui, kasus penganiayaan terhadap PRT hingga menyebabkan korban jiwa dan jasadnya dibuang, menjadi perhatian masyarakat luas. Bahkan banyak pihak berharap kasus ini dituntaskan secara professional.

Harapan tersebut diantaranya disampaikan oleh Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edy Syahputra Hasibuan. Dikatakannya, kasus yang kini ditangani Polresta Medan sangat menarik dan menjadi berita nasional.

Karenanya, mereka terus mengikuti perkembangan karena yang diduga melibatkan 7 tersangka. “Saya juga sudah dengar beritanya itu dan masih disidik oleh Polresta Medan, kita lihat saja hasilnya ya,” ujarnya, Rabu (3/12).

Lanjutnya, bila nantinya ada kejanggalan dalam proses penyidikan, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan Polresta Medan atau langsung turun untuk mengetahui perkembangan penyidikannya. ” Biar saja dulu penyidik bekerja, dan kita tunggu hasilnya,” tuturnya.

Ditanya perihal kabar ada keluarga Syamsul melakukan pendekatan ke seorang Jenderal Bintang 2 di Mabes Polri, guna ‘meloloskan’ Syamsul dan istrinya, Radika dari jerat hukum? Edi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan hal itu.

Kasus tersebut akan menjadi pandangan kita dan kita harapkan juga agar kasus ini terus kita ikuti. “Kalau memang ada lobi ke Mabes Polri, nanti akan kita pantau dan kita harapkan penyidik profesional dalam menangani kasus ini,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sumber dari kepolisian di Polresta Medan mengungkapkan ada upaya ‘Lobi’ ke Mabes Polri untuk meringankan Syamsul dan istrinya.

Arah upaya tersebut, nantinya kesalahan-kesalahan yang menjurus ke pembunuhan (khususnya) akan ditanggung sang sopir, Feri Syahputra. Triknya, cerita di BAP nantinya akan lebih banyak menyudutkan Feri.

“Kita tunggu saja bagaimana Polresta menyidik kasus ini. Kalau Pasutri itu diringankan, berarti keluarganya berhasil melobi di Mabes Polri,” beber sumber. (gib/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/