27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Hasil Tes Kejiwaan, Jessica Cerdas dan Sangat…

Foto: dok.JPNN Jessica Kumala berbaju tahanan.
Foto: dok.JPNN
Jessica Kumala berbaju tahanan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso sempat disebut-sebut mengalami gangguan kejiwaan kepribadian ganda. Namun, Ahli Psikolog Prof Sarlito Wirawan membantah hal itu.

Ini diungkapkannya setelah menganalisa psikologi pada Jessica yang kini berada dalam ruang tahanan Mapolda Metro Jaya
“Hasilnya dia tidak ada kelainan apapun. Jadi, Jessica itu seorang yang sehat. Secara intelegensi cerdas. Secara kepribadian sehat tidak bermasalah. Jadi analisis-analisis yang menyebut kepribadian ganda itu tidak ada. Jessica sangat normal,” ujar dia usai mengunjungi Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, (5/2).

Tentu saja hasil itu sedikit mengejutkan banyak pihak. Sebab, selama ini banyak yang menuding bahwa Jessica mengalami gangguan kejiwaan. Bahkan ayah Mirna, Darmawan Salihin dalam beberapa kesempatan mengatakan dirinya yakin Jessica memiliki kepribadian ganda.

Saat ditanya perihal Jessica memberi keterangan palsu selama ini, Sarlito tidak mau berkomentar. Menurut dia, bukan wilayah Sarlito untuk mengungkapkan hal itu.

“Kalau kebohongan itu saya tidak tahu. Yang bisa menyatakan kebohongan itu tim dari polisi,” paparnya.

Meski demikian, Sarlito mengaku telah mengagendakan ulang untuk bertemu Jessica secara langsung. Pertemuan dengan Jessica, menurut dia, guna menganalisa lebih jauh keterangan Jessica terkait kasus yang tengah dijalaninya itu.

“Saya minta di reschedule. Tadinya sudah mau disiapkan. Tapi saya sudah tidak kuat lagi. Saya terlalu capek,” pungkasnya.

PERAWATAN KEROHANIAN
Tersangka pembunuhan Wayan Mirna, Jessica Kumala Wongso, mendapat kunjungan dari dua orang Biksu, Jumat (5/2).

Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas. Dia mengatakan, dua biksu itu untuk memberikan pencerahan rohani bagi Jessica.

“Untuk perawat kerohanian dia (Jessica) saja,” kata Barnabas saat dikonfirmasi, Jumat, (5/2).

Sebab, kata Barnabas, pencerahan rohani merupakan hak bagi setiap tahanan. Tujuannya, antara lain, agar tahanan tidak merasa tertekan selama mendekam di dalam rutan Mapolda Metro Jaya.

“Kalau yang agama Islam kan ada Jumatan, ada pengajian, dan ceramah agama. Kalau Budha kan minoritas sekali, hampir tidak ada. Makanya kita usahakan mendatangkan biksu,” terangnya.

Barnabas melanjutkan, bahwa kedua Biksu itu didatangkan dari sebuah biara di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. (Mg4/jpnn)

Foto: dok.JPNN Jessica Kumala berbaju tahanan.
Foto: dok.JPNN
Jessica Kumala berbaju tahanan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso sempat disebut-sebut mengalami gangguan kejiwaan kepribadian ganda. Namun, Ahli Psikolog Prof Sarlito Wirawan membantah hal itu.

Ini diungkapkannya setelah menganalisa psikologi pada Jessica yang kini berada dalam ruang tahanan Mapolda Metro Jaya
“Hasilnya dia tidak ada kelainan apapun. Jadi, Jessica itu seorang yang sehat. Secara intelegensi cerdas. Secara kepribadian sehat tidak bermasalah. Jadi analisis-analisis yang menyebut kepribadian ganda itu tidak ada. Jessica sangat normal,” ujar dia usai mengunjungi Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, (5/2).

Tentu saja hasil itu sedikit mengejutkan banyak pihak. Sebab, selama ini banyak yang menuding bahwa Jessica mengalami gangguan kejiwaan. Bahkan ayah Mirna, Darmawan Salihin dalam beberapa kesempatan mengatakan dirinya yakin Jessica memiliki kepribadian ganda.

Saat ditanya perihal Jessica memberi keterangan palsu selama ini, Sarlito tidak mau berkomentar. Menurut dia, bukan wilayah Sarlito untuk mengungkapkan hal itu.

“Kalau kebohongan itu saya tidak tahu. Yang bisa menyatakan kebohongan itu tim dari polisi,” paparnya.

Meski demikian, Sarlito mengaku telah mengagendakan ulang untuk bertemu Jessica secara langsung. Pertemuan dengan Jessica, menurut dia, guna menganalisa lebih jauh keterangan Jessica terkait kasus yang tengah dijalaninya itu.

“Saya minta di reschedule. Tadinya sudah mau disiapkan. Tapi saya sudah tidak kuat lagi. Saya terlalu capek,” pungkasnya.

PERAWATAN KEROHANIAN
Tersangka pembunuhan Wayan Mirna, Jessica Kumala Wongso, mendapat kunjungan dari dua orang Biksu, Jumat (5/2).

Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas. Dia mengatakan, dua biksu itu untuk memberikan pencerahan rohani bagi Jessica.

“Untuk perawat kerohanian dia (Jessica) saja,” kata Barnabas saat dikonfirmasi, Jumat, (5/2).

Sebab, kata Barnabas, pencerahan rohani merupakan hak bagi setiap tahanan. Tujuannya, antara lain, agar tahanan tidak merasa tertekan selama mendekam di dalam rutan Mapolda Metro Jaya.

“Kalau yang agama Islam kan ada Jumatan, ada pengajian, dan ceramah agama. Kalau Budha kan minoritas sekali, hampir tidak ada. Makanya kita usahakan mendatangkan biksu,” terangnya.

Barnabas melanjutkan, bahwa kedua Biksu itu didatangkan dari sebuah biara di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. (Mg4/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/