BIREUEN, SUMUTPOS.CO – Brakkk…!!! Bus Cendrawasih pengangkut rombongan pengantin menabrak truk tronton yang melaju berlawanan arah. Empat orang tewas dalam peristiwa itu, termasuk seorang balita meregang nyawa karena terjepit.
Peristiwa itu terjadi di jalan lintas Medan-Banda Aceh. Tepatnya di kawasan Alu Chueng, Gampong Seuneubok Seumawe, Kecamatan Plimbang, Kabupaten Bireun, Aceh, Minggu (5/4). Sejumlah saksi mata menyebut, kecelakaan itu berawal saat Bus Cendrawasih BL 7386 KJ berusaha mendahului dump truk pengangkut tanah timbun BL 8465 KJ.
Tanpa disangka, dari arah berlawanan melaju kencang truk tronton BK 8016 CY. Bus Cendrawasih yang dikemudikan M Harun (40) warga Gampong Jaromah, Kecamatan Kutablang tak dapat mengelak lagi. Bus pengangkut rombongan pengantin dari Kecamatan Peusangan menuju ke Ule Gle Kabupaten Pidie Jaya itu pun menghantam truk tronton.
Tronton tersebut dikemudikan oleh Mahdi (55) warga Gampong Ajun, Banda Aceh bersama kernetnya, Iwan (30) warga Johan Pahlawan, Aceh Barat. Tak sampai disitu. Belum lagi berhenti, dari arah belakang truk pengangkut pasir kembali menghantam bagian belakang bus. “Penumpang bus terlempar keluar, sebagian lainnya terjepit diantara kendaraan,” singkat salah seorang saksi mata.
Akibatnya, empat orang termasuk seorang balita tewas di tempat. Sedangkan puluhan lainnya luka berat dan ringan. Jerit tangis dan teriak kesakitan terdengar dari korban-korban di TKP. Bukan itu saja, warga sekitar dan pengguna jalan juga histeris menyaksikan peristiwa tersebut. Lalu lintas sempat macet.
Warga dan pengguna jalan segera mengevakuasi korban. Korban luka-luka segera dievakuasi menuju RSU dr Fauziah, RS Malahayati dan Bireuen Medical Centre (BMC). Selanjutnya, setelah polisi datang korban tewas pun dievakuasi.
Selain dibantu oleh pengendara yang sedang berada di kawasan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen juga mengerahkan puluhan unit ambulance dari sejumlah puskesmas. Kepada Rakyat Aceh (Grup Posmetro Medan), Iwan, kernet tronton mengaku kendaraan mereka melaju di jalur yang benar. Namun, saat tiba di lokasi, kepulan asap pekat menyelimuti jalanan.
”Kami berada di lajur kiri. Tiba-tiba dari kepulan asap saya melihat ada bus ke arah kami,” jelas Iwan. “Karena jaraknya terlalu dekat, kecelakaan tak dapat dihindarkan lagi,” tambahnya. Menurut warga sekitar kepulan asap pekat berasal dari pembakaran jerami di sekitar TKP.
Sementara, Kasat Lantas Polres Bireuen, AKP Thomas Nurwanto menjelaskan, laka lantas tersebut merupakan tabrakan beruntun antara minibus cendrawasih dengan mobil tronton dan dump truck.
Saat di simpang Seunubok Seumawe, ketiga sopir hilang pandangan karena kabut asap pembakaran dan terjadilah tabrakan. “Untuk sementara ada 4 orang penumpang cendrawasih meninggal dan belasan penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan,” kata Thomas.
“Saat ini sebagian besar korban berada di RS Fauziah Bireuen” tambah Thomas. Menurutnya, ketiga sopir mobil tersebut hanya mengalami luka ringan, sedangkan korban paling banyak berada dari mobil minibus Cendrawasih. Saat ini ada 8 penumpang mengalami luka berat dan 7 orang hanya ringan.
“Polisi sudah menangani insiden ini, kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Dugaan sementara karena kabut asap,” tegasnya.(bah/rah/bbs/ala)