30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wartawan Dibacok OTK di Binjai

Foto: Ala/PM Bambang Suhandoko wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan OTK di Jalan RA Kartini, Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.
Foto: Ala/PM
Bambang Suhandoko wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan OTK di Jalan RA Kartini, Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Bambang Suhandoko (32), wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan dua orang tak dikenal (OTK) di Jalan RA Kartini, tak jauh dari Gedung Balai Kota Binjai, Kelurahan Kartini, Kecamatan Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.

Beruntung, lajang asal Kecamatan Medan Denai itu selamat dari maut, setelah sabetan senjata tajam para pelaku hanya menyebabkan luka gores ringan di punggung kirinya. Menurut Bambang, peristiwa pembacokan terjadi tak lama setelah dia dan empat wartawan rekannya yang lain, yakni Jurfi Pangaribuan, Rizki Anidra Gochi, Dedi Anora, dan Awaluddin Nasution duduk-duduk sembari menunggu hujan reda di cafe Kok Tong
Di sana, mereka sempat membahas ancaman ‘orang-orang’ Ali Opek terhadap awak media yang garang menyorot kasus penggerebekan yang dilakukan Mabes Polri. Apalagi dua minggu pasca kasus itu bergulir, teror mulai mengancam para jurnalis yang bertugas di Kota Binjai. Naas, ketika korban bermaksud pulang mengendarai mobil, tiba-tiba dua orang tidak dikenal mengenakan helm dan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion putih, menyerempet mobilnya, lalu menebaskan senjata tajam diduga samurai ke punggungnya.

“Kejadiannya itu tiba-tiba. Saya pun tidak tahu siapa yang melakukan itu. Tapi saya bersyukur bisa selamat,” ungkap Bambang saat ditemui di kosnya kawasan Binjai Selatan, Minggu (5/7). Akibat insiden tersebut, tutur Bambang, dia mengalami luka gores ringan di punggung kiri. Namun meskipun terluka, korban sempat meneriaki kedua pelaku yang diketahuinya melarikan diri ke arah Lapangan Merdeka Kota Binjai. “Sesaat setelah menebaskan senjata tajam itu, anehnya mereka (kedua pelaku) sempat menertawai saya, lalu dengan cepat melarikan diri,” tambah Bambang.

Sebaliknya, ke empat rekan korban yang berada di lokasi saat insiden pembacoikan terjadi, spontan melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku. Akan tetapi upaya tersebut gagal, mengingat keberadaan sepeda motor yang dikendarai para pelaku tak terlacak lagi. Sesaat setelah insiden itu, Bambang dengan didampingi beberapa rekan wartawan yang lain lantas melaporkan aksi kriminalitas tersebut ke petugas Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Binjai.

Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakim Solichin, saat dikonfirmasi wartawan melalui Kanit I Satreskrim Bidang Pidana Umum, Iptu Rudi Lapian, Minggu (5/7) siang, mengaku sudah menerima laporan korban, dan hingga kini kasus tersebut sedang didalami pihaknya. Meski demikian, dirinya belum bisa memastikan motif di balik aksi pembascokan itu. “Motifnya sendiri belum bisa kita simpulkan. Sebab kita belum mendengar keterangan dari korban dan saksi, termasuk cek lokasi. Namun dugaan sementara, ini kriminal murni,” ungkapnya.

Rudi pun mengaku masih menyelidiki keterkaitan antara pemberitaan korban dengan insiden pembacokan tersebut. “Sampai sekarang belum ada unsur yang mengarah ke situ (dampak pemberitaan). Akan tetapi itu pun tetap kita selidiki juga,” tandasnya.

Sementara itu, Wadir Krimum Poldasu, AKBP Enggar Pareanom menegaskan bahwa penangkapan pelaku penganiayaan terhadap Bambang Suwandoko adalah atensi. Untuk itu, Polres Binjai dan tim Poldasu sudah melakukan pengejaran. “Baik. Itu atensi,” tandasnya, Minggu (5/7).

Lanjut Enggar, pihaknya akan melidik yang berkaitan dengan penganiayaan itu, namun, proses penangkapan adalah strategi masing-masing. Intinya, bila korban sudah membuat laporan, maka segera ditindaklanjuti. Polres dan Polda semaksimal mungkin akan bekerja. “Info sekecil apapun, akan kita kembangkan,”tegas mantan Kapolres Tebing Tinggi itu. (tim)

Foto: Ala/PM Bambang Suhandoko wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan OTK di Jalan RA Kartini, Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.
Foto: Ala/PM
Bambang Suhandoko wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan OTK di Jalan RA Kartini, Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Bambang Suhandoko (32), wartawan POSMETRO MEDAN (grup SUMUTPOS.CO) jadi korban pembacokan dua orang tak dikenal (OTK) di Jalan RA Kartini, tak jauh dari Gedung Balai Kota Binjai, Kelurahan Kartini, Kecamatan Binjai Kota, Sabtu (4/7) sekira pukul 23.30 WIB.

Beruntung, lajang asal Kecamatan Medan Denai itu selamat dari maut, setelah sabetan senjata tajam para pelaku hanya menyebabkan luka gores ringan di punggung kirinya. Menurut Bambang, peristiwa pembacokan terjadi tak lama setelah dia dan empat wartawan rekannya yang lain, yakni Jurfi Pangaribuan, Rizki Anidra Gochi, Dedi Anora, dan Awaluddin Nasution duduk-duduk sembari menunggu hujan reda di cafe Kok Tong
Di sana, mereka sempat membahas ancaman ‘orang-orang’ Ali Opek terhadap awak media yang garang menyorot kasus penggerebekan yang dilakukan Mabes Polri. Apalagi dua minggu pasca kasus itu bergulir, teror mulai mengancam para jurnalis yang bertugas di Kota Binjai. Naas, ketika korban bermaksud pulang mengendarai mobil, tiba-tiba dua orang tidak dikenal mengenakan helm dan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion putih, menyerempet mobilnya, lalu menebaskan senjata tajam diduga samurai ke punggungnya.

“Kejadiannya itu tiba-tiba. Saya pun tidak tahu siapa yang melakukan itu. Tapi saya bersyukur bisa selamat,” ungkap Bambang saat ditemui di kosnya kawasan Binjai Selatan, Minggu (5/7). Akibat insiden tersebut, tutur Bambang, dia mengalami luka gores ringan di punggung kiri. Namun meskipun terluka, korban sempat meneriaki kedua pelaku yang diketahuinya melarikan diri ke arah Lapangan Merdeka Kota Binjai. “Sesaat setelah menebaskan senjata tajam itu, anehnya mereka (kedua pelaku) sempat menertawai saya, lalu dengan cepat melarikan diri,” tambah Bambang.

Sebaliknya, ke empat rekan korban yang berada di lokasi saat insiden pembacoikan terjadi, spontan melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku. Akan tetapi upaya tersebut gagal, mengingat keberadaan sepeda motor yang dikendarai para pelaku tak terlacak lagi. Sesaat setelah insiden itu, Bambang dengan didampingi beberapa rekan wartawan yang lain lantas melaporkan aksi kriminalitas tersebut ke petugas Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Binjai.

Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakim Solichin, saat dikonfirmasi wartawan melalui Kanit I Satreskrim Bidang Pidana Umum, Iptu Rudi Lapian, Minggu (5/7) siang, mengaku sudah menerima laporan korban, dan hingga kini kasus tersebut sedang didalami pihaknya. Meski demikian, dirinya belum bisa memastikan motif di balik aksi pembascokan itu. “Motifnya sendiri belum bisa kita simpulkan. Sebab kita belum mendengar keterangan dari korban dan saksi, termasuk cek lokasi. Namun dugaan sementara, ini kriminal murni,” ungkapnya.

Rudi pun mengaku masih menyelidiki keterkaitan antara pemberitaan korban dengan insiden pembacokan tersebut. “Sampai sekarang belum ada unsur yang mengarah ke situ (dampak pemberitaan). Akan tetapi itu pun tetap kita selidiki juga,” tandasnya.

Sementara itu, Wadir Krimum Poldasu, AKBP Enggar Pareanom menegaskan bahwa penangkapan pelaku penganiayaan terhadap Bambang Suwandoko adalah atensi. Untuk itu, Polres Binjai dan tim Poldasu sudah melakukan pengejaran. “Baik. Itu atensi,” tandasnya, Minggu (5/7).

Lanjut Enggar, pihaknya akan melidik yang berkaitan dengan penganiayaan itu, namun, proses penangkapan adalah strategi masing-masing. Intinya, bila korban sudah membuat laporan, maka segera ditindaklanjuti. Polres dan Polda semaksimal mungkin akan bekerja. “Info sekecil apapun, akan kita kembangkan,”tegas mantan Kapolres Tebing Tinggi itu. (tim)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/