28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Pencuri Gunakan Ambulan Curi Rel KA

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pencurian besi rel kereta api terjadi di perlintasan kereta api (KA) di Desa Seialim, Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Kamis (5/1) subuh, sekitar pukul 04.30 WIB. Mirisnya, hasil curian besi tersebut diangkut menggunakan ambulan bertuliskan salah satu ormas.

Kasus pencurian berhasil digagalkan oleh Petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) PT KAI Divre I Sumut. Namun, saat diamankan pelaku berjumlah sekitar 5 orang berhasil melarikan. Sedangkan, ambulan sebagai pengangkut hasil curian ditinggalkan para pelaku di lokasi kejadian.

“Iya betul, jadi memang itu ini pakai ambulans mengelabuinya pakai ambulan itu,” kata Manager Humas Divre I PT KAI Sumut, Anwar Solikhin, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (6/1) siang.

Anwar mengungkapkan bahwa mobil ambulan bersama barang bukti berupa besil rel kereta api diserahkan oleh Polsuska ke Polres Asahan untuk proses hukum selanjutnya. Kini, para pelaku masih dalam pemburuan pihak kepolisian.

Anwar menjelaskan pencurian besi rel kereta api, berawal patroli rutin dilakukan Polsuska PT KAI Divre I Sumut. Saat di lokasi petugas mencurigai ada satu unit mobil ambulan terparkir.

“Kedapatan ada mobil ambulan yang mencurigakan di pinggri rel, yang kita kira ada kecelakaan di situ. Setelah kita dekati ternyata ada aksi pencurian,” jelas Anwar.

Anwar mengungkapkan setelah dicek di dalam ambulan itu, terdapat 27 batang besi rel kereta api dengan panjang sekitar 2 meter. Jadi, besi yang dicuri itu, adalah besi bagian menahan pondasi rel kereta api.

“Jadi, kalau untuk kerugian masih kita hitung, karena cuma 27 batang dan panjangnya kurang lebih 2 meteran,” tutur Anwar.

Anwar mengatakan bahwa pencurian besi rel kereta api dapat membahayakan aktivitas perjalanan kereta api. Sehingga, perlu dilakukan tindakan tegas dengan diproses hukum para pelaku tersebut, bila berhasil diamankan petugas kepolisian.

“Kalau dampak langsung tidak ada, namun itu sangat potensi membahayakan perjalanan kereta api. Karena itu kan termasuk prasrana perkeretaapian. Meski pun, penahan namun dihawatirkan dapat membahayakan. Apalagi, kalau kondisi curah hujan yang tinggi maupun kondisi tergenang air,” kata Anwar.

Namun begitu, Anwar mengungkapkan pihaknya sudah turun ke lokasi kejadian, melakukan pengecekan terhadap kondisi rel yang dicuri tersebut.

“Tapi, kami sudah mengantisipasi dan melakukan pengecekan. Kemudian, perbaikan di lokasi, untuk saat ini tetap aman untuk perjalanan kereta api,” pungkas Anwar.(gus/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pencurian besi rel kereta api terjadi di perlintasan kereta api (KA) di Desa Seialim, Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Kamis (5/1) subuh, sekitar pukul 04.30 WIB. Mirisnya, hasil curian besi tersebut diangkut menggunakan ambulan bertuliskan salah satu ormas.

Kasus pencurian berhasil digagalkan oleh Petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) PT KAI Divre I Sumut. Namun, saat diamankan pelaku berjumlah sekitar 5 orang berhasil melarikan. Sedangkan, ambulan sebagai pengangkut hasil curian ditinggalkan para pelaku di lokasi kejadian.

“Iya betul, jadi memang itu ini pakai ambulans mengelabuinya pakai ambulan itu,” kata Manager Humas Divre I PT KAI Sumut, Anwar Solikhin, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (6/1) siang.

Anwar mengungkapkan bahwa mobil ambulan bersama barang bukti berupa besil rel kereta api diserahkan oleh Polsuska ke Polres Asahan untuk proses hukum selanjutnya. Kini, para pelaku masih dalam pemburuan pihak kepolisian.

Anwar menjelaskan pencurian besi rel kereta api, berawal patroli rutin dilakukan Polsuska PT KAI Divre I Sumut. Saat di lokasi petugas mencurigai ada satu unit mobil ambulan terparkir.

“Kedapatan ada mobil ambulan yang mencurigakan di pinggri rel, yang kita kira ada kecelakaan di situ. Setelah kita dekati ternyata ada aksi pencurian,” jelas Anwar.

Anwar mengungkapkan setelah dicek di dalam ambulan itu, terdapat 27 batang besi rel kereta api dengan panjang sekitar 2 meter. Jadi, besi yang dicuri itu, adalah besi bagian menahan pondasi rel kereta api.

“Jadi, kalau untuk kerugian masih kita hitung, karena cuma 27 batang dan panjangnya kurang lebih 2 meteran,” tutur Anwar.

Anwar mengatakan bahwa pencurian besi rel kereta api dapat membahayakan aktivitas perjalanan kereta api. Sehingga, perlu dilakukan tindakan tegas dengan diproses hukum para pelaku tersebut, bila berhasil diamankan petugas kepolisian.

“Kalau dampak langsung tidak ada, namun itu sangat potensi membahayakan perjalanan kereta api. Karena itu kan termasuk prasrana perkeretaapian. Meski pun, penahan namun dihawatirkan dapat membahayakan. Apalagi, kalau kondisi curah hujan yang tinggi maupun kondisi tergenang air,” kata Anwar.

Namun begitu, Anwar mengungkapkan pihaknya sudah turun ke lokasi kejadian, melakukan pengecekan terhadap kondisi rel yang dicuri tersebut.

“Tapi, kami sudah mengantisipasi dan melakukan pengecekan. Kemudian, perbaikan di lokasi, untuk saat ini tetap aman untuk perjalanan kereta api,” pungkas Anwar.(gus/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/