31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ternyata, TKW Itu Dibunuh Pacarnya Bule Australia

Pembunuhan-ilustrasi
Pembunuhan-ilustrasi

PONOROGO, SUMUTPOS.CO – Teka-teki hilangnya tenaga kerja wanita asal Desa Muneng, Kec. Balong, Ponorogo, sejak 8 tahun silam, atau sekitar tahun 2005 lalu, mulai terbongkar. Diduga, tenaga kerja wanita (TKW) bernama Suryani itu dibunuh oleh kekasihnya sendiri, Nigel Paul, warga Perth, Australia, saat berlibur ke Dili, Timor Leste, pada 2005 lalu.

Dugaan kematian itu diketahui setelah keluarga korban didatangi oleh tim dari Mabes Polri dan Kepolisian Federal Australia yang berkunjung ke rumah Suryani, beberapa waktu lalu.

Kedatangan tim ini untuk meminta keterangan keluarga korban. Kepala Desa (Kades) Muneng, Kecamatan Balong, Suyitno (48) mengatakan, keluarga korban berharap Suryani masih hidup. Namun, jika memang berdasarkan kenyataan Suryani dibunuh oleh kekasihnya, maka harus ada kejelasan mengenai jenazahnya. Pelaku pembunuhan pun akan dihukum setimpal.

“Keluarga korban berharap kasus ini segera terungkap. Keluarga korban belum bisa memberikan keterangan karena masih syok berat,” terang Kades yang juga merupakan kerabat korban.

“Kalau memang sudah meninggal, jenazah korban harus dipulangkan,” paparnya.

Menurut Suyitno, awalnya, korban Suryani dikabarkan menghilang oleh kekasihnya, Nigel Paul. Hal itu dibuktikan dengan pembuatan laporan ke kepolisian di Dili, Timor Leste, pada 2005. Suryani hilang dari Hotel Lodge, tempat mereka menginap. Kabar hilangnya TKI yang berangkat ke Australia pada 2004 silam itu juga disampaikan kepada keluarga korban saat itu.

Dugaan pembunuhan Suryani itu mengemuka setelah Kepolisian Federal Australia memeriksa Nigel Paul atas pembunuhan TKW asal Jawa Barat. Dari kasus terakhir itu, Kepolisian Federal Australia kembali membuka misteri hilangnya Suryani.

“Memang Kepolisian Federal Australia menginvestigasi kasus pembunuhan yang korbannya orang Indonesia. Salah satu korbannya asal Ponorogo. Mereka berkoordinasi dengan Polres Ponorogo karena ada dugaan pelakunya berasal dari Australia,” pungkas Kepala Polres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan. (net/bbs)

Pembunuhan-ilustrasi
Pembunuhan-ilustrasi

PONOROGO, SUMUTPOS.CO – Teka-teki hilangnya tenaga kerja wanita asal Desa Muneng, Kec. Balong, Ponorogo, sejak 8 tahun silam, atau sekitar tahun 2005 lalu, mulai terbongkar. Diduga, tenaga kerja wanita (TKW) bernama Suryani itu dibunuh oleh kekasihnya sendiri, Nigel Paul, warga Perth, Australia, saat berlibur ke Dili, Timor Leste, pada 2005 lalu.

Dugaan kematian itu diketahui setelah keluarga korban didatangi oleh tim dari Mabes Polri dan Kepolisian Federal Australia yang berkunjung ke rumah Suryani, beberapa waktu lalu.

Kedatangan tim ini untuk meminta keterangan keluarga korban. Kepala Desa (Kades) Muneng, Kecamatan Balong, Suyitno (48) mengatakan, keluarga korban berharap Suryani masih hidup. Namun, jika memang berdasarkan kenyataan Suryani dibunuh oleh kekasihnya, maka harus ada kejelasan mengenai jenazahnya. Pelaku pembunuhan pun akan dihukum setimpal.

“Keluarga korban berharap kasus ini segera terungkap. Keluarga korban belum bisa memberikan keterangan karena masih syok berat,” terang Kades yang juga merupakan kerabat korban.

“Kalau memang sudah meninggal, jenazah korban harus dipulangkan,” paparnya.

Menurut Suyitno, awalnya, korban Suryani dikabarkan menghilang oleh kekasihnya, Nigel Paul. Hal itu dibuktikan dengan pembuatan laporan ke kepolisian di Dili, Timor Leste, pada 2005. Suryani hilang dari Hotel Lodge, tempat mereka menginap. Kabar hilangnya TKI yang berangkat ke Australia pada 2004 silam itu juga disampaikan kepada keluarga korban saat itu.

Dugaan pembunuhan Suryani itu mengemuka setelah Kepolisian Federal Australia memeriksa Nigel Paul atas pembunuhan TKW asal Jawa Barat. Dari kasus terakhir itu, Kepolisian Federal Australia kembali membuka misteri hilangnya Suryani.

“Memang Kepolisian Federal Australia menginvestigasi kasus pembunuhan yang korbannya orang Indonesia. Salah satu korbannya asal Ponorogo. Mereka berkoordinasi dengan Polres Ponorogo karena ada dugaan pelakunya berasal dari Australia,” pungkas Kepala Polres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/