30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemborong Abaikan Panggilan Polisi

Foto: Tuntun/PM Rusdi, dosen IAIN yang ditikam perampok saat dirawat di RS Colombia Asia Medan, Rabu (2/4).
Foto: Tuntun/PM
Rusdi, dosen IAIN yang ditikam perampok saat dirawat di RS Colombia Asia Medan, Rabu (2/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seminggu berlalu, Polsek Medan Timur belum juga berhasil menangkap kawanan rampok yang menyekap dan menikami dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Rusdi Ananda (42), di rumahnya Jl. Pasar 3 Krakatau, Gang Mulia, No 25, Kec. Medan Timur, Selasa (1/4) pagi lalu.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman mengaku, sampai saat ini pihaknya masih mengembangkan info sekecil apapun terkait kasus ini.

“Masih kami kembangkan dan dalami. Kemarin kami sudah ke Lokasi untuk memeriksa para pekerja-pekerja bangunan yang merehap rumah korban. Namun sebagian dari mereka libur dan hanya dua orang yang berhasil kita mintai keterangannya. Untuk selanjutnya, kami akan mengarah ke pria misterius yang sempat menghubungi istri korban. Karena pasca dihubungi, dia tidak pernah lagi ada kabar,” terang Rahman saat ditemui, Minggu (6/4) siang.

Masih kata Rahman, pihaknya juga sudah melayangkan surat panggilan ke seorang pemborong berinisial S yang diketahui pernah cekcok dengan korban. Tapi S yang sempat dicurigai sebagai pelaku itu tak datang. Karena itu, dalam waktu dekat ini polisi akan melayangkan panggilan kedua.

“Prosedur hukumnya sudah kita jalankan, mengenai dia tidak datang, itu hak dia. Namun, jika panggilan ketiga dia tidak datang juga, maka akan kita panggil paksa. Sedangkan untuk melacak pria berinisial M, kami masih terkendala alat. Untuk itu, Senin (hari ini-red) kami akan berkordinasi dengan Polresta Medan mencari sumber dan keberadaannya,” kata mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Barat itu.

Hasil pemeriksaan sementara, belum ada saksi yang diperiksa mengarah pada tersangka. “Kami tetap mencari tersangka perampokan ini dan kami bergerak dari keterangan saksi yang mengarah ke penyelidikan,” tandasnya.

Seperti diberitakan, dua hari pasca kejadian, istri korban, Tien Rosyda dihubungi pria misterius yang memberi petunjuk kalau pelaku merupakan pekerja bangunan yang tengah merehap rumah korban.

Arah kecurigaan pria misterius itu juga menguatkan dugaan Tien Rosyda. Pasalnya, sebelum kejadian dirinya sempat adu mulut dengan pemborong berinisial M warga Tembung Pasar 9, Kec. Percut Seituan, sebelum Asiong. “Jadi, sebelum borongan bangunan diberikan ke Asiong, istri korban sempat ribut dengan si M, karena harga bahan bangunan yang ditawarkan M sangat mahal. Untuk itu, kami akan segera memeriksa di rumahnya,” ucap Rahman.

Syarifur menambahkan siapapun yang ada kaitannya dengan kasus ini akan kita mintai keterangannya. “Akan terus kita dalami hingga berujung ke penemuan tersangka. Kami juga mengharapkan agar pelaku menyerahkan diri ke Polisi,” pungkasnya.

Sekedar mengingatkan, kediaman dosen IAIN Medan di Gang Mulia No. 25 Pasar III, Krakatau, Medan Timur itu dimasuki kawanan perampok, Selasa (1/4) lalu, sekira jam 05.30 WIB. Karena Bukan itu saja, korban juga ditikam sebanyak delapan kali oleh pelaku. Korban hingga kini masih kritis dirawat di Rumah Sakit Colombia Asian Medan. (gib/deo)

Foto: Tuntun/PM Rusdi, dosen IAIN yang ditikam perampok saat dirawat di RS Colombia Asia Medan, Rabu (2/4).
Foto: Tuntun/PM
Rusdi, dosen IAIN yang ditikam perampok saat dirawat di RS Colombia Asia Medan, Rabu (2/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seminggu berlalu, Polsek Medan Timur belum juga berhasil menangkap kawanan rampok yang menyekap dan menikami dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Rusdi Ananda (42), di rumahnya Jl. Pasar 3 Krakatau, Gang Mulia, No 25, Kec. Medan Timur, Selasa (1/4) pagi lalu.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman mengaku, sampai saat ini pihaknya masih mengembangkan info sekecil apapun terkait kasus ini.

“Masih kami kembangkan dan dalami. Kemarin kami sudah ke Lokasi untuk memeriksa para pekerja-pekerja bangunan yang merehap rumah korban. Namun sebagian dari mereka libur dan hanya dua orang yang berhasil kita mintai keterangannya. Untuk selanjutnya, kami akan mengarah ke pria misterius yang sempat menghubungi istri korban. Karena pasca dihubungi, dia tidak pernah lagi ada kabar,” terang Rahman saat ditemui, Minggu (6/4) siang.

Masih kata Rahman, pihaknya juga sudah melayangkan surat panggilan ke seorang pemborong berinisial S yang diketahui pernah cekcok dengan korban. Tapi S yang sempat dicurigai sebagai pelaku itu tak datang. Karena itu, dalam waktu dekat ini polisi akan melayangkan panggilan kedua.

“Prosedur hukumnya sudah kita jalankan, mengenai dia tidak datang, itu hak dia. Namun, jika panggilan ketiga dia tidak datang juga, maka akan kita panggil paksa. Sedangkan untuk melacak pria berinisial M, kami masih terkendala alat. Untuk itu, Senin (hari ini-red) kami akan berkordinasi dengan Polresta Medan mencari sumber dan keberadaannya,” kata mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Barat itu.

Hasil pemeriksaan sementara, belum ada saksi yang diperiksa mengarah pada tersangka. “Kami tetap mencari tersangka perampokan ini dan kami bergerak dari keterangan saksi yang mengarah ke penyelidikan,” tandasnya.

Seperti diberitakan, dua hari pasca kejadian, istri korban, Tien Rosyda dihubungi pria misterius yang memberi petunjuk kalau pelaku merupakan pekerja bangunan yang tengah merehap rumah korban.

Arah kecurigaan pria misterius itu juga menguatkan dugaan Tien Rosyda. Pasalnya, sebelum kejadian dirinya sempat adu mulut dengan pemborong berinisial M warga Tembung Pasar 9, Kec. Percut Seituan, sebelum Asiong. “Jadi, sebelum borongan bangunan diberikan ke Asiong, istri korban sempat ribut dengan si M, karena harga bahan bangunan yang ditawarkan M sangat mahal. Untuk itu, kami akan segera memeriksa di rumahnya,” ucap Rahman.

Syarifur menambahkan siapapun yang ada kaitannya dengan kasus ini akan kita mintai keterangannya. “Akan terus kita dalami hingga berujung ke penemuan tersangka. Kami juga mengharapkan agar pelaku menyerahkan diri ke Polisi,” pungkasnya.

Sekedar mengingatkan, kediaman dosen IAIN Medan di Gang Mulia No. 25 Pasar III, Krakatau, Medan Timur itu dimasuki kawanan perampok, Selasa (1/4) lalu, sekira jam 05.30 WIB. Karena Bukan itu saja, korban juga ditikam sebanyak delapan kali oleh pelaku. Korban hingga kini masih kritis dirawat di Rumah Sakit Colombia Asian Medan. (gib/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/