29 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

WNI Asal Binjai Disekap di Kamboja Sudah Dievakuasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Warga negara Indonesia asal Kota Binjai yang menjadi tenaga kerja di Kamboja sudah mendapat respon dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja. Ini disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai, Joko Basuki, Minggu (7/8).

Politisi Partai Gerindra ini juga terus memantau persoalan tersebut. Bahkan, dia juga ada melakukan komunikasi melalui panggilan telepon video dengan salah satu WNI asal Binjai, belum lama ini.

Video yang dilihat sumutpos.jawapos.com, WNI berjenis kelamin pria ini bilang, sudah ada 150 orang yang dievakuasi ke KBRI Kamboja di Phnom Penh. Mendengar kabar ini, pria yang akrab disapa Jobas merasa puas dan bangga karena persoalan WNI yang harus mendapat perlindungan dari negara telah disikapi secara serius.

“Insya Allah, kita akan terus berusaha bagaimana saudara-saudaraku dapat aman dari permasalahan di Kamboja,” kata Joko.

Dia berjanji, akan terus berkoordinasi dengan KBRI agar segera melakukan proses pemulangan WNI dari Kamboja. “Akan saya pantau terus sampai kalian pulang ke tanah air dengan selamat,” seru Joko.

Dalam sambungan telepon video ini, tenaga kerja Indonesia ini mengingatkan agar lebih berhati-hati lagi dalam menerima tawaran bekerja ke luar negeri. “Kami di sini sudah dievakuasi ada sekitar 150 orang pak. Saya mengingatkan untuk lebih berhati-hati bagi warga yang ingin bekerja di Kamboja. Jangan tergiur dengan gaji-gaji yang besar,” kata WNI tersebut.

“Memang benar tidak semuanya WNI di Kamboja itu sulit. Tapi tetap hati-hati, jangan salah pilih,” sambung dia.

TKI ini juga bilang, jangan mudah percaya dengan ajakan dan iming-iming enak bekerja di luar negeri. Sebab, hal tersebut belum pasti atau hanya masih sebatas iming-iming atau tawaran.

“Harus selektif lagi. Satu lagi untuk keluarga di sana, agar tidak terlalu cemas, kami di sini baik baik saja,” kata WNI tersebut.

Joko melanjutkan, WNI asal Binjai yang berada di Kamboja, sudah dievakuasi. Dia terus menunggu kabar baik terkait kepulangan mereka.

“Saya akan pantau dan ikuti perkembangannya. Buat yang di Kamboja, tetap semangat,” tukasnya.

Sebelumnya, beredar video seratusan orang yang tergabung dalam massa diduga WNI, hendak kabur dari sebuah gedung bertingkat. Namun upaya melarikan diri mereka kandas lantaran dihadang oleh sekelompok diduga preman bersenjata tajam.

Meski kelompok preman ini kalah jumlah, namun tetap saja seratusan WNI tidak berani menerobos mereka yang menenteng parang ataupun pedang. Informasi yang dirangkum Sumut Pos, WNI asal Binjai yang terbang ke Kamboja bekerja sebagai operator judi online di sejumlah website.

Mereka terbang ke Kamboja diajak langsung oleh terduga bandar yang diketahui etnis keturunan. Beredar kabar, beberapa terduga bandar yang buka server di Kamboja, juga bertempat tinggal di Kota Binjai. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Warga negara Indonesia asal Kota Binjai yang menjadi tenaga kerja di Kamboja sudah mendapat respon dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja. Ini disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai, Joko Basuki, Minggu (7/8).

Politisi Partai Gerindra ini juga terus memantau persoalan tersebut. Bahkan, dia juga ada melakukan komunikasi melalui panggilan telepon video dengan salah satu WNI asal Binjai, belum lama ini.

Video yang dilihat sumutpos.jawapos.com, WNI berjenis kelamin pria ini bilang, sudah ada 150 orang yang dievakuasi ke KBRI Kamboja di Phnom Penh. Mendengar kabar ini, pria yang akrab disapa Jobas merasa puas dan bangga karena persoalan WNI yang harus mendapat perlindungan dari negara telah disikapi secara serius.

“Insya Allah, kita akan terus berusaha bagaimana saudara-saudaraku dapat aman dari permasalahan di Kamboja,” kata Joko.

Dia berjanji, akan terus berkoordinasi dengan KBRI agar segera melakukan proses pemulangan WNI dari Kamboja. “Akan saya pantau terus sampai kalian pulang ke tanah air dengan selamat,” seru Joko.

Dalam sambungan telepon video ini, tenaga kerja Indonesia ini mengingatkan agar lebih berhati-hati lagi dalam menerima tawaran bekerja ke luar negeri. “Kami di sini sudah dievakuasi ada sekitar 150 orang pak. Saya mengingatkan untuk lebih berhati-hati bagi warga yang ingin bekerja di Kamboja. Jangan tergiur dengan gaji-gaji yang besar,” kata WNI tersebut.

“Memang benar tidak semuanya WNI di Kamboja itu sulit. Tapi tetap hati-hati, jangan salah pilih,” sambung dia.

TKI ini juga bilang, jangan mudah percaya dengan ajakan dan iming-iming enak bekerja di luar negeri. Sebab, hal tersebut belum pasti atau hanya masih sebatas iming-iming atau tawaran.

“Harus selektif lagi. Satu lagi untuk keluarga di sana, agar tidak terlalu cemas, kami di sini baik baik saja,” kata WNI tersebut.

Joko melanjutkan, WNI asal Binjai yang berada di Kamboja, sudah dievakuasi. Dia terus menunggu kabar baik terkait kepulangan mereka.

“Saya akan pantau dan ikuti perkembangannya. Buat yang di Kamboja, tetap semangat,” tukasnya.

Sebelumnya, beredar video seratusan orang yang tergabung dalam massa diduga WNI, hendak kabur dari sebuah gedung bertingkat. Namun upaya melarikan diri mereka kandas lantaran dihadang oleh sekelompok diduga preman bersenjata tajam.

Meski kelompok preman ini kalah jumlah, namun tetap saja seratusan WNI tidak berani menerobos mereka yang menenteng parang ataupun pedang. Informasi yang dirangkum Sumut Pos, WNI asal Binjai yang terbang ke Kamboja bekerja sebagai operator judi online di sejumlah website.

Mereka terbang ke Kamboja diajak langsung oleh terduga bandar yang diketahui etnis keturunan. Beredar kabar, beberapa terduga bandar yang buka server di Kamboja, juga bertempat tinggal di Kota Binjai. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/