30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mantan Tentara Ini Bayar PSK dengan Upal, Diciduklah

Foto: Robert/PM Idrus Bangun, mantan tentara yang membayar PSK dengan uang palsu.
Foto: Robert/PM
Idrus Bangun, mantan tentara yang membayar PSK dengan uang palsu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satu lagi sindikat pengedar uang palsu (upal) berhasil diamankan petugas Polsek Medan Sunggal, Selasa (27/4) malam. Idrus Bangun (25) warga Jalan Bintang Terang, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang adalah nama pelaku. Mantan anggota Rindam I/BB berpangkat Sertu ini diciduk saat ia dan temannya berinisial CH (DPO) memboking dua wanita malam (PSK) dari Hotel Surya Indah, Jalan Binjai KM 13,5.

Usai negosiasi, akhirnya kedua wanita bernama Widia (23) dan Irma (26) warga Jalan Binjai KM 16,5 itu dibawa Idrus ke rumahnya menumpangi becak bermotor milik RD (30), warga Jalan Bintang Terang, Sunggal Deliserdang. Usai kencan, Idrus dan rekannya CH memberikan uang pecahan Rp 50 ribu masing-masing Rp 350 ribu pada Widia dan Irma. Sedangkan RD mendapat ongkos dari kedua wanita malam tersebut senilai Rp 150 ribu.

“Memang bang, kemarin aku yang bawa dua cewek itu sama si Idrus. Karena dia dulu anggota TNI, isu yang beredar dia udah dipecat bang. Karena udah lama juga aku kenal dia, makanya aku percaya saja sama dia bang. Dia bilang sama aku kalau uang becaknya dari dua cewek itu bang,” terang RD.

Keesokan harinya, Widia menghubungi RD dan mempertanyakan uang yang diberikan Idrus pada mereka berdua. Sempat bingung, RD pun melihat dengan seksama seri uang pecahan Rp 50 ribu itu ternyata kembar.

“Aku dihubungi sama si Widia bang, katanya uangnya palsu karena serinya sama semua bang. Kulihat uang yang ada sama aku, benar juga ternyata uang itu palsu dari serinya yang serupa semuanya bang,” beber RD.

Akhirnya, RD pun mencoba menghubungi Idrus yang mengaku keponakan mantan ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun itu. Sempat terjadi komunikasi dan Idrus berjanji akan segera mengganti uang tersebut. “Sempat dia janji bang mau ganti uang itu, aku percaya aja sama dia. Tapi sampai sekarang gak juga diganti, aku didesak terus sama cowok si Widia bang. Aku gak enak jadinya, dituding aku sekongkol sama si Idrus. Makanya aku laporkan aja ke polisi bang,” tutup RD.

Menerima laporan tersebut, petugas unit Reskrim Polsek Sunggal dipimpin Iptu Pol Adhi Putranto dan Panit Idik I, Ipda Pol Nur Istiono, bersama beberapa anggotanya langsung melakukan pengejaran terhadap Idrus. Hingga akhirnya Idrus berhasil diringkus di kawasan Jalan Jalinsum Pangkalan Susu, Selasa (7/4) sore sekira pukul 17.00 WIB, saat mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja menggunakan stiker Akmil, warna hijau tanpa plat.

“Idrus kami ringkus di kawasan Pangkalan Susu dan termasuk salah seorang sindikat pelaku pengedar upal yang sebelumnya telah diamankan Polsek Helvetia,” jelas Kapolsek Sunggal, Kompol Aldi Subartono. Sementara itu, Kanit Reskrim Iptu Pol Adhi Putranto mengatakan tersangka ditangkap di Pangkalan Susu.

Hingga kemarin malam mantan anggota TNI itu masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Pria yang memakai jaket TNI dipadu celana pendek itu hanya tertunduk saat hendak difoto. Sedangkan dua wanita sebagai pelapornya masih dimintai keterangan oleh polisi. (mag-2/deo)

Foto: Robert/PM Idrus Bangun, mantan tentara yang membayar PSK dengan uang palsu.
Foto: Robert/PM
Idrus Bangun, mantan tentara yang membayar PSK dengan uang palsu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satu lagi sindikat pengedar uang palsu (upal) berhasil diamankan petugas Polsek Medan Sunggal, Selasa (27/4) malam. Idrus Bangun (25) warga Jalan Bintang Terang, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang adalah nama pelaku. Mantan anggota Rindam I/BB berpangkat Sertu ini diciduk saat ia dan temannya berinisial CH (DPO) memboking dua wanita malam (PSK) dari Hotel Surya Indah, Jalan Binjai KM 13,5.

Usai negosiasi, akhirnya kedua wanita bernama Widia (23) dan Irma (26) warga Jalan Binjai KM 16,5 itu dibawa Idrus ke rumahnya menumpangi becak bermotor milik RD (30), warga Jalan Bintang Terang, Sunggal Deliserdang. Usai kencan, Idrus dan rekannya CH memberikan uang pecahan Rp 50 ribu masing-masing Rp 350 ribu pada Widia dan Irma. Sedangkan RD mendapat ongkos dari kedua wanita malam tersebut senilai Rp 150 ribu.

“Memang bang, kemarin aku yang bawa dua cewek itu sama si Idrus. Karena dia dulu anggota TNI, isu yang beredar dia udah dipecat bang. Karena udah lama juga aku kenal dia, makanya aku percaya saja sama dia bang. Dia bilang sama aku kalau uang becaknya dari dua cewek itu bang,” terang RD.

Keesokan harinya, Widia menghubungi RD dan mempertanyakan uang yang diberikan Idrus pada mereka berdua. Sempat bingung, RD pun melihat dengan seksama seri uang pecahan Rp 50 ribu itu ternyata kembar.

“Aku dihubungi sama si Widia bang, katanya uangnya palsu karena serinya sama semua bang. Kulihat uang yang ada sama aku, benar juga ternyata uang itu palsu dari serinya yang serupa semuanya bang,” beber RD.

Akhirnya, RD pun mencoba menghubungi Idrus yang mengaku keponakan mantan ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun itu. Sempat terjadi komunikasi dan Idrus berjanji akan segera mengganti uang tersebut. “Sempat dia janji bang mau ganti uang itu, aku percaya aja sama dia. Tapi sampai sekarang gak juga diganti, aku didesak terus sama cowok si Widia bang. Aku gak enak jadinya, dituding aku sekongkol sama si Idrus. Makanya aku laporkan aja ke polisi bang,” tutup RD.

Menerima laporan tersebut, petugas unit Reskrim Polsek Sunggal dipimpin Iptu Pol Adhi Putranto dan Panit Idik I, Ipda Pol Nur Istiono, bersama beberapa anggotanya langsung melakukan pengejaran terhadap Idrus. Hingga akhirnya Idrus berhasil diringkus di kawasan Jalan Jalinsum Pangkalan Susu, Selasa (7/4) sore sekira pukul 17.00 WIB, saat mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja menggunakan stiker Akmil, warna hijau tanpa plat.

“Idrus kami ringkus di kawasan Pangkalan Susu dan termasuk salah seorang sindikat pelaku pengedar upal yang sebelumnya telah diamankan Polsek Helvetia,” jelas Kapolsek Sunggal, Kompol Aldi Subartono. Sementara itu, Kanit Reskrim Iptu Pol Adhi Putranto mengatakan tersangka ditangkap di Pangkalan Susu.

Hingga kemarin malam mantan anggota TNI itu masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Pria yang memakai jaket TNI dipadu celana pendek itu hanya tertunduk saat hendak difoto. Sedangkan dua wanita sebagai pelapornya masih dimintai keterangan oleh polisi. (mag-2/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/