26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ketua PP Diserang, Rumahnya Dirusak

Foto: PM Rumah Ketua PP yang diserang di Percut Sei Tuan.
Foto: PM
Rumah Ketua PP yang diserang di Percut Sei Tuan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Herman (42), Kepala Dusun IV, Tanjung Selamat, Kecamatan Percut Sei Tuan sekaligus Ketua Ranting PP Desa Tanjung Selamat diserang orang tak dikenal mengendarai 30 sepeda motor, Selasa (7/4) sekira pukul 1.00 WIB. Meski tak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa ini, tapi kediaman korban rusak parah karena dilempari pelaku berkelewang dan sebagian bersebo itu dengan batu.

Herman mengaku terkejut karena diserang tiba-tiba. Pagi itu, ia bersama ayahnya, Muhammad Said (65) dan Adi (32), dan Sainan (44) Sekretaris Desa dan enam pemuda lainnya nongkrong di halaman rumah. Mereka sedang makan nasi goreng di teras. “Pelaku mengendarai sepeda motor membawa senjata tajam, tombak dan senjata api langsung menyerang kami,”ujar mantan Kades periode 2009-2015 itu. Mendapat serangan mendadak, Herman dan temannya menyelamatikan diri masuk rumah. Hal itu membuat penyerang makin emosi.”Rumah dilempari batu,” jelasnya.

Takut terjadi hal-hal tak diinginkan, Herman kemudian mencoba minta tolong kepada warga sekitar dan menelepon polisi. “Mereka sempat dua kali meletuskan senjata api dan mengenai rumah tetangga,” kenangnya.

Diduga motif penyerangan dipicu persoalan kepengurusan SPSI Desa Tanjung Selamat yang baru saja terbentuk. Dimana dua hari sebelum penyerangan, terjadi keributan antara pengurus lama dan pengurus baru. “Saya memohon kepada Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung yang malam itu juga hadir agar serius menangani kasus ini,” pinta Herman.

Sebelum kabur, para pelaku juga merusak beberapa sepeda motor dan membawa kabur sepeda motor milik Herman yang kebetulan parkir di depan rumah. Sainan (32) saksi mata yang ditemui di lokasi mengaku sama sekali tidak mengenal pelaku. “Waktu mereka menyerang kami, sebagian menggunakan sebo, sebagian tidak. Tapi tak satu pun kukenal,” ungkapnya.

Ia juga menuturkan, dalam insiden penyerangan tersebut empat unit sepeda motor rusak akibat terkena lemparan baru. Sedangkan satu unit sepeda motor Honda Vario BK 3978 AEF milik Kepala Dusun dilarikan para pelaku.

Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald Sipayung saat dikonfirmasi mengatakan, korban atas nama Herman telah datang membuat laporan. Bersama Herman, dua orang saksi sudah diperiksa penyidik. Namun kasus ini masih didalami. Temuan polisi di lapangan, kaca jendela depan rumah korban pecah semua. “Kita sudah kirim anggota satu tim berjaga di sana,” ujarnya.

Dugaan polisi, penyerangan tersebut terjadi akibat salah sasaran. Sebab, sore hari sebelumnya Tahrim Siregar (40) Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) salah satu OKP Tanjung Selamat sempat ribut dengan Pian Siregar (52) dan S Suryono (45) yang merupakan preman stempat. Baik Tahrim maupun Pian sama-sama mengklaim bahwa mereka adalah ketua SBSI yang sah. Akibat cekcok itu, Tahrim kena tikam dibagian tangan dan perut sebelah kiri.

Keduanya sama-sama buat laporan ke Polresta Medan. Kebetulan ribut-ribut itu tepat di depan rumah korban. “Karena malam itu korban nongkrong ramai-ramai di depan rumahnya, diduga mereka adalah anggota salah satu yang ribut-ribut tadi pagi sehingga diserang. Padahal, mereka tak bersangkut paut pada ribut-ribut itu. Ini salah sasaran. Tapi itu baru dugaan. Kita masih dalami kasus ini,” pungkas Ronald. (mri/deo)

Foto: PM Rumah Ketua PP yang diserang di Percut Sei Tuan.
Foto: PM
Rumah Ketua PP yang diserang di Percut Sei Tuan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Herman (42), Kepala Dusun IV, Tanjung Selamat, Kecamatan Percut Sei Tuan sekaligus Ketua Ranting PP Desa Tanjung Selamat diserang orang tak dikenal mengendarai 30 sepeda motor, Selasa (7/4) sekira pukul 1.00 WIB. Meski tak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa ini, tapi kediaman korban rusak parah karena dilempari pelaku berkelewang dan sebagian bersebo itu dengan batu.

Herman mengaku terkejut karena diserang tiba-tiba. Pagi itu, ia bersama ayahnya, Muhammad Said (65) dan Adi (32), dan Sainan (44) Sekretaris Desa dan enam pemuda lainnya nongkrong di halaman rumah. Mereka sedang makan nasi goreng di teras. “Pelaku mengendarai sepeda motor membawa senjata tajam, tombak dan senjata api langsung menyerang kami,”ujar mantan Kades periode 2009-2015 itu. Mendapat serangan mendadak, Herman dan temannya menyelamatikan diri masuk rumah. Hal itu membuat penyerang makin emosi.”Rumah dilempari batu,” jelasnya.

Takut terjadi hal-hal tak diinginkan, Herman kemudian mencoba minta tolong kepada warga sekitar dan menelepon polisi. “Mereka sempat dua kali meletuskan senjata api dan mengenai rumah tetangga,” kenangnya.

Diduga motif penyerangan dipicu persoalan kepengurusan SPSI Desa Tanjung Selamat yang baru saja terbentuk. Dimana dua hari sebelum penyerangan, terjadi keributan antara pengurus lama dan pengurus baru. “Saya memohon kepada Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung yang malam itu juga hadir agar serius menangani kasus ini,” pinta Herman.

Sebelum kabur, para pelaku juga merusak beberapa sepeda motor dan membawa kabur sepeda motor milik Herman yang kebetulan parkir di depan rumah. Sainan (32) saksi mata yang ditemui di lokasi mengaku sama sekali tidak mengenal pelaku. “Waktu mereka menyerang kami, sebagian menggunakan sebo, sebagian tidak. Tapi tak satu pun kukenal,” ungkapnya.

Ia juga menuturkan, dalam insiden penyerangan tersebut empat unit sepeda motor rusak akibat terkena lemparan baru. Sedangkan satu unit sepeda motor Honda Vario BK 3978 AEF milik Kepala Dusun dilarikan para pelaku.

Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald Sipayung saat dikonfirmasi mengatakan, korban atas nama Herman telah datang membuat laporan. Bersama Herman, dua orang saksi sudah diperiksa penyidik. Namun kasus ini masih didalami. Temuan polisi di lapangan, kaca jendela depan rumah korban pecah semua. “Kita sudah kirim anggota satu tim berjaga di sana,” ujarnya.

Dugaan polisi, penyerangan tersebut terjadi akibat salah sasaran. Sebab, sore hari sebelumnya Tahrim Siregar (40) Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) salah satu OKP Tanjung Selamat sempat ribut dengan Pian Siregar (52) dan S Suryono (45) yang merupakan preman stempat. Baik Tahrim maupun Pian sama-sama mengklaim bahwa mereka adalah ketua SBSI yang sah. Akibat cekcok itu, Tahrim kena tikam dibagian tangan dan perut sebelah kiri.

Keduanya sama-sama buat laporan ke Polresta Medan. Kebetulan ribut-ribut itu tepat di depan rumah korban. “Karena malam itu korban nongkrong ramai-ramai di depan rumahnya, diduga mereka adalah anggota salah satu yang ribut-ribut tadi pagi sehingga diserang. Padahal, mereka tak bersangkut paut pada ribut-ribut itu. Ini salah sasaran. Tapi itu baru dugaan. Kita masih dalami kasus ini,” pungkas Ronald. (mri/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/