28 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Adelia Sudah Lima Tahun Jadi Model di Jakarta

Foto Adelia di BBMnya.
Foto Adelia di BBMnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO-  Suasana duka menyelimuti kediaman Ade Prisa alias Adelia (24), di Gang Manggis Lingkungan I, Tanah 600, Jalan Marelan Raya, Medan. Model majalah dewasa ini tewas melompat dari kamar 603 Hotel Grand Kanaya Medan, Rabu (5/6) malam sekira pukul 22.50 WIB. Puluhan warga dan kerabat Ade tampak berdatangan untuk berbela sungkawa.

Saat Sumut Pos menyambangi rumah duka, ibu korban, Wati (45), tampak terpukul dengan kematian anak sematawayangnya hasil pernikahan dengan suami pertamanya. Wati pun sangat terkejut dan tak percaya mendapat kabar jika Ade meninggal karena melompat dari kamar hotel lantaran ketakutan ditangkap polisi saat dilakukan penggerebekan. Menurutnya, Ade merupakan anak yang sangat baik dan ramah terhadap orang lain.

“Tadi (kemarin) malam sekitar pukul 01.00 WIB kami dihubungi oleh polisi bahwa Ade meninggal karena melompat dari kamar hotel. Saya sempat terkejut dan enggak percaya, tapi setelah dijelaskan identitas dari KTP-nya serta pakaian yang dikenakan, barulah percaya,” ungkap Wati.

Ia menuturkan, sebelum meninggal awalnya Ade datang ke rumah bersama kedua teman wanitanya sekira pukul 16.00 WIB. “Dia sempat datang ke rumah Jam 4 sore (16.00 WIB) bersama dua temannya, salah satunya bernama Putri. Setelah itu, mereka pamitan pergi keluar. Namun, tidak menjelaskan pergi ke mana,” tuturnya dengan sedih.

Diakui Wati, Ade memang bekerja sebagai foto model di Jakarta selama 5 tahun, kalau tidak salah di daerah Jakarta Selatan. “Sudah 5 tahun lebih dia jadi model. Sejak lulus sekolah (SMA), selang 3 atau 4 bulan dia pergi ke Jakarta,” ucapnya.

Lebih lanjut Wati mengatakan, Ade banyak mengalami perubahan semenjak kenal dengan Doni. Tubuhnya menjadi lebih kurus dan sering menginap di hotel.

“Saya baru kali ini tahu, Ade sering bersama Doni. Saya pun belum pernah bertemu Doni sebelumnya. Doni tidak pernah dibawa Ade ke rumah, hanya teman-teman perempuannya saja,” jelasnya.

Ibrahim (52), ayah Ade menuturkan, seminggu yang lalu sebelum meninggal, anak tirinya sempat mengirimkan sms kepada ayah kandungnya. Dalam pesan singkat itu, Ade meminta maaf karena belum bisa membahagiakan orangtuanya.

“Ibu dan bapak, Ade minta maaf karena belum bisa membahagiakan dan membuat bangga. Selama ini Ade buat susah terus. Ade minta maaf ya,” sebutnya sembari menunjukkan sms yang dikirimkan Ade.

Ade Prisa dimakamkan di Taman Pekuburan Jalan Marelan Raya Gang Pusara sekira pukul 13.00 WIB. Ade merupakan wanita kelahiran 1 Juni 1989.

“Ade, itu anaknya suka bercanda. Aku dan ibunya tak menyangka kalau dia harus pergi dengan kondisi seperti itu,” sambung Ibrahim. (ris/rul/rbb)

Foto Adelia di BBMnya.
Foto Adelia di BBMnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO-  Suasana duka menyelimuti kediaman Ade Prisa alias Adelia (24), di Gang Manggis Lingkungan I, Tanah 600, Jalan Marelan Raya, Medan. Model majalah dewasa ini tewas melompat dari kamar 603 Hotel Grand Kanaya Medan, Rabu (5/6) malam sekira pukul 22.50 WIB. Puluhan warga dan kerabat Ade tampak berdatangan untuk berbela sungkawa.

Saat Sumut Pos menyambangi rumah duka, ibu korban, Wati (45), tampak terpukul dengan kematian anak sematawayangnya hasil pernikahan dengan suami pertamanya. Wati pun sangat terkejut dan tak percaya mendapat kabar jika Ade meninggal karena melompat dari kamar hotel lantaran ketakutan ditangkap polisi saat dilakukan penggerebekan. Menurutnya, Ade merupakan anak yang sangat baik dan ramah terhadap orang lain.

“Tadi (kemarin) malam sekitar pukul 01.00 WIB kami dihubungi oleh polisi bahwa Ade meninggal karena melompat dari kamar hotel. Saya sempat terkejut dan enggak percaya, tapi setelah dijelaskan identitas dari KTP-nya serta pakaian yang dikenakan, barulah percaya,” ungkap Wati.

Ia menuturkan, sebelum meninggal awalnya Ade datang ke rumah bersama kedua teman wanitanya sekira pukul 16.00 WIB. “Dia sempat datang ke rumah Jam 4 sore (16.00 WIB) bersama dua temannya, salah satunya bernama Putri. Setelah itu, mereka pamitan pergi keluar. Namun, tidak menjelaskan pergi ke mana,” tuturnya dengan sedih.

Diakui Wati, Ade memang bekerja sebagai foto model di Jakarta selama 5 tahun, kalau tidak salah di daerah Jakarta Selatan. “Sudah 5 tahun lebih dia jadi model. Sejak lulus sekolah (SMA), selang 3 atau 4 bulan dia pergi ke Jakarta,” ucapnya.

Lebih lanjut Wati mengatakan, Ade banyak mengalami perubahan semenjak kenal dengan Doni. Tubuhnya menjadi lebih kurus dan sering menginap di hotel.

“Saya baru kali ini tahu, Ade sering bersama Doni. Saya pun belum pernah bertemu Doni sebelumnya. Doni tidak pernah dibawa Ade ke rumah, hanya teman-teman perempuannya saja,” jelasnya.

Ibrahim (52), ayah Ade menuturkan, seminggu yang lalu sebelum meninggal, anak tirinya sempat mengirimkan sms kepada ayah kandungnya. Dalam pesan singkat itu, Ade meminta maaf karena belum bisa membahagiakan orangtuanya.

“Ibu dan bapak, Ade minta maaf karena belum bisa membahagiakan dan membuat bangga. Selama ini Ade buat susah terus. Ade minta maaf ya,” sebutnya sembari menunjukkan sms yang dikirimkan Ade.

Ade Prisa dimakamkan di Taman Pekuburan Jalan Marelan Raya Gang Pusara sekira pukul 13.00 WIB. Ade merupakan wanita kelahiran 1 Juni 1989.

“Ade, itu anaknya suka bercanda. Aku dan ibunya tak menyangka kalau dia harus pergi dengan kondisi seperti itu,” sambung Ibrahim. (ris/rul/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/