26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Model Majalah Dewasa Itu Diduga Ketakutan Karena Digerebek

Foto: Sumut Pos Model panas,  Adelia Friska alias Adel (24), lompat dari lantai 6 Grand Kanaya Medan dan tewas, Rabu (6/5/2015).
Foto: Sumut Pos
Model panas, Adelia Friska alias Adel (24), lompat dari lantai 6 Grand Kanaya Medan dan tewas, Rabu (6/5/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ade Prisa alias Adelia (24), model majalah dewasa yang tewas melompat dari kamar 603 Hotel Grand Kanaya Medan, Rabu (5/6) malam sekira pukul 22.50 WIB, diduga melompat lantaran ketakutan saat hendak digerebek petugas Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polresta Medan.

Wakil Kepala Satres Narkoba Polresta Medan, AKP Rosyid Hartanto membenarkan jika korban bernama Adelia merupakan seorang model.

Menurutnya, Adelia bersama ketiga rekannya diduga sedang melakukan pesta sabu-sabu di dalam kamar hotel tersebut.

“Sebelumnya kita tidak tahu, kalau korban ini meninggal dunia karena melompat dari kamar. Kita tahu setelah anggota melapor ke bahwa seorang wanita ditemukan tergeletak di luar,” kata Rosyid saat dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (7/5).

Adelia ditemukan tergeletak dengan posisi telungkup di area depan lobi hotel. Wajahnya berlumuran darah hingga tak berbentuk dan kedua lengannya patah akibat menghantam bagian lantai yang terbuat dari batu alam.

Dijelaskan Rosyid, sebelum menangkap Adelia, pihaknya mengamankan dua orang rekannya, Adrian dan Doni Satria. Keduanya diamankan dari selasar (lorong) lantai 6.

“Dari informasi yang diterima, bahwasanya ada transaksi narkoba yang dilakukan target kita, yakni M Fadil di hotel tersebut. Selanjutnya, anggota kita menuju kamar 603 di lantai 6 sekira pukul 22.30 WIB. Namun, sebelum ke kamar itu, kita melakukan penangkapan terhadap Doni dan Adrian (sepupu Ade). Mereka kemudian kita geledah tetapi tidak ditemukan barang bukti narkoba,” ujar Rosyid.

Pun begitu, lanjutnya, pihaknya kemudian melakukan introgasi terhadap keduanya. “Saat kita interogasi, Doni mengaku telah mengkonsumsi sabu-sabu. Kemudian ia menyebut menginap di kamar 603 bersama Adelia dan Adrian. Akan tetapi, Adrian berdalih tidak memakai narkoba. Karenanya, anggota kita menuju kamar 603 untuk melakukan penggeledahan,” jelas Rosyid.

Ketika digedor-gedor kamar tersebut, sambung Rosyid, ternyata tidak ada jawaban. Sehingga, pihaknya memanggil petugas sekuriti hotel untuk membuka pintu kamar menggunakan master key (kunci master).

Namun, sebelum sekuriti datang, pihaknya mendapat kabar bahwa ada seorang wanita ditemukan tergeletak diluar, depan lobi hotel.

“Pas kita buka kamarnya ternyata kosong, tidak ada satu orang pun. Lalu, kita geledah ternyata kita menemukan barang bukti perlengkapan alat hisap sabu-sabu, 3 paketan sabu-sabu sisa pakai, sepucuk air softgun dan pisau lipat,” ungkapnya.

Ketika melakukan penggeledahan, seorang pria bernama M Fadil, yang merupakan target operasi datang dan hendak menuju kamar tersebut.

“Kita curiga dengan kedatangan M Fadil ke kamar tersebut. Setelah kita introgasi, M Fadil mengaku bermaksud mengantarkan mobil yang dibawanya (Honda City) kepada Ade. Namun, karena M Fadil terlihat aneh karena gemetaran, kita geledah dia. Ternyata, kita menemukan 1 paket sabu dari saku celananya,” papar Rosyid.

Dijelaskannya, 1 paketan sabu tersebut hendak diantarkan kepada Doni dan selanjutnya digunakan di kamar tersebut. “Pengakuan M Fadil, sabu-sabu tersebut diperoleh dari seorang bandar berinisial JE yang saat ini sedang diburu. Sabu itu dipesan oleh Doni kepada JE, lalu M Fadil diperintahkan untuk mengantarnya,” ujar Rosyid.

Dari hasil keterangan tiga orang pria yang diamankan, Ade dan Doni telah lebih dulu mengonsumsi sabu-sabu. Sedangkan, Adrian hanya mengantarkan makanan untuk Adelia.

“Dalam kasus ini kita menetapkan dua tersangka narkoba, yakni Doni Satria dan M Fadil. Keduanya positif menggunakan sabu-sabu dari hasil tes urin. Sedangkan Adrian hanya saksi dan negatif,” bebernya.

Jasad Ade telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka. (ris)

Foto: Sumut Pos Model panas,  Adelia Friska alias Adel (24), lompat dari lantai 6 Grand Kanaya Medan dan tewas, Rabu (6/5/2015).
Foto: Sumut Pos
Model panas, Adelia Friska alias Adel (24), lompat dari lantai 6 Grand Kanaya Medan dan tewas, Rabu (6/5/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ade Prisa alias Adelia (24), model majalah dewasa yang tewas melompat dari kamar 603 Hotel Grand Kanaya Medan, Rabu (5/6) malam sekira pukul 22.50 WIB, diduga melompat lantaran ketakutan saat hendak digerebek petugas Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polresta Medan.

Wakil Kepala Satres Narkoba Polresta Medan, AKP Rosyid Hartanto membenarkan jika korban bernama Adelia merupakan seorang model.

Menurutnya, Adelia bersama ketiga rekannya diduga sedang melakukan pesta sabu-sabu di dalam kamar hotel tersebut.

“Sebelumnya kita tidak tahu, kalau korban ini meninggal dunia karena melompat dari kamar. Kita tahu setelah anggota melapor ke bahwa seorang wanita ditemukan tergeletak di luar,” kata Rosyid saat dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (7/5).

Adelia ditemukan tergeletak dengan posisi telungkup di area depan lobi hotel. Wajahnya berlumuran darah hingga tak berbentuk dan kedua lengannya patah akibat menghantam bagian lantai yang terbuat dari batu alam.

Dijelaskan Rosyid, sebelum menangkap Adelia, pihaknya mengamankan dua orang rekannya, Adrian dan Doni Satria. Keduanya diamankan dari selasar (lorong) lantai 6.

“Dari informasi yang diterima, bahwasanya ada transaksi narkoba yang dilakukan target kita, yakni M Fadil di hotel tersebut. Selanjutnya, anggota kita menuju kamar 603 di lantai 6 sekira pukul 22.30 WIB. Namun, sebelum ke kamar itu, kita melakukan penangkapan terhadap Doni dan Adrian (sepupu Ade). Mereka kemudian kita geledah tetapi tidak ditemukan barang bukti narkoba,” ujar Rosyid.

Pun begitu, lanjutnya, pihaknya kemudian melakukan introgasi terhadap keduanya. “Saat kita interogasi, Doni mengaku telah mengkonsumsi sabu-sabu. Kemudian ia menyebut menginap di kamar 603 bersama Adelia dan Adrian. Akan tetapi, Adrian berdalih tidak memakai narkoba. Karenanya, anggota kita menuju kamar 603 untuk melakukan penggeledahan,” jelas Rosyid.

Ketika digedor-gedor kamar tersebut, sambung Rosyid, ternyata tidak ada jawaban. Sehingga, pihaknya memanggil petugas sekuriti hotel untuk membuka pintu kamar menggunakan master key (kunci master).

Namun, sebelum sekuriti datang, pihaknya mendapat kabar bahwa ada seorang wanita ditemukan tergeletak diluar, depan lobi hotel.

“Pas kita buka kamarnya ternyata kosong, tidak ada satu orang pun. Lalu, kita geledah ternyata kita menemukan barang bukti perlengkapan alat hisap sabu-sabu, 3 paketan sabu-sabu sisa pakai, sepucuk air softgun dan pisau lipat,” ungkapnya.

Ketika melakukan penggeledahan, seorang pria bernama M Fadil, yang merupakan target operasi datang dan hendak menuju kamar tersebut.

“Kita curiga dengan kedatangan M Fadil ke kamar tersebut. Setelah kita introgasi, M Fadil mengaku bermaksud mengantarkan mobil yang dibawanya (Honda City) kepada Ade. Namun, karena M Fadil terlihat aneh karena gemetaran, kita geledah dia. Ternyata, kita menemukan 1 paket sabu dari saku celananya,” papar Rosyid.

Dijelaskannya, 1 paketan sabu tersebut hendak diantarkan kepada Doni dan selanjutnya digunakan di kamar tersebut. “Pengakuan M Fadil, sabu-sabu tersebut diperoleh dari seorang bandar berinisial JE yang saat ini sedang diburu. Sabu itu dipesan oleh Doni kepada JE, lalu M Fadil diperintahkan untuk mengantarnya,” ujar Rosyid.

Dari hasil keterangan tiga orang pria yang diamankan, Ade dan Doni telah lebih dulu mengonsumsi sabu-sabu. Sedangkan, Adrian hanya mengantarkan makanan untuk Adelia.

“Dalam kasus ini kita menetapkan dua tersangka narkoba, yakni Doni Satria dan M Fadil. Keduanya positif menggunakan sabu-sabu dari hasil tes urin. Sedangkan Adrian hanya saksi dan negatif,” bebernya.

Jasad Ade telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka. (ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/