Tak puas, Manurung mendekati lalu memukul dada serta bibirnya sebanyak dua kali. “Di depan aku ditonjok mukaknya, ya menjerit lahh aku dek,” timpal ibu korban saat di Polsek.
Setelah mereka terlibat percekcokan, Nurdiansyah bergegas ke RS Haji untuk visum.
“Sering kami ribut sama dia dek, gara gara anjing. Si Gading itu memang sepele orangnya. Sempat juga kemarin dia ditegur sama kepling gara-gara anjingnya, namun dilawannya,” beber ibu korban.
Usai visum, Nurdiansyah mendatangi Mapolsek Percut Seituan untuk mengadu. Hanya saja kata petugas SPK, laporannya belum bisa diterima karena tidak adanya saksi. Berikutnya, dia bergegas pulang. “Nggak ada yang mau jadi saksi, padahal tetangga tetangga itu banyak yang melihat,” sebut Nurdiansyah.
Puncaknya, kemarin (7/5) sekira pukul 15:00 wib, dia bersama ibunya kembali mendatangi Mapolsek Percut Seituan dengan membawa seorang saksi dan seorang dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
“Inilah datang lagi kami ke Polsek. Baru dapat saksinya. Terus kami bawa orang Lembaga Hukum, biar cepat dia ditangkap. Nggak nyaman lagi kami tinggal di situ,” pungkasnya.(cr8/ras)