28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Anak Masih Kecil, Istri Rudi Syok Suaminya Tewas

Foto: Gibson/PM Jenazah Rudi Pribadi tiba di rumah duka di jalan STM Medan. Rudi menjadi setelah taksi yang ditumpanginya menabrak truk parkir.
Foto: Gibson/PM
Jenazah Rudi Pribadi tiba di rumah duka di jalan STM Medan. Rudi menjadi setelah taksi yang ditumpanginya menabrak truk parkir.

SUMUTPOS.CO – Setelah divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Polres Tebingtinggi, jenazah Rudy Pribadi Sanjaya disambut hujan air mata saat tiba di rumah duka, Jl. SM Raja Gang Arifin, Kel. Siti Rejo, Kec. Medan Amplas sekitar pukul 16.00 WIB. Jenazah ayah dua anak itu tiba diantar ambulans dengan kondisi masih terbungkus kain putih.

“Ya Allah kenapa secepat itu dipanggil dia. Padahal anak-anaknya masih kecil,” lirih beberapa warga yang mengenal baik korban.

Bu Ani (47) warga sekitar juga mengatakan bahwa korban menikah sekitar tahun 2011 lalu dan tinggal di rumah mertuanya di Binjai. “Si Rudi ini baik orangnya, besar-besar disini dia. Anaknya dua laki-laki, satu namanya Si Rehan (2) dan satu lagi masih berumur sekitar dua bulan. Semenjak tinggal di Binjai, dia agak jarang ke sini,”ucapnya di sekitar rumah korban.

Hal senada dikatakan oleh Rony. “Abang itu (Rudy) baik dan kalau ketemu sering menegur. Semenjak berumah tangga kami jarang jumpa, mungkin dia kerja dan bersama keluarga.

Sementara itu, Wina, istri korban terlihat syok sembari bersandar di dinding rumah sambil meratapi jenazah suaminya. Tatapan kosong dan perasaan tidak percaya terlihat di wajah wanita berkulit putih itu. Sesekali keluarga mengatakan sabar sambil menyalaminya.

“Mungkin dia masih syok, belum mau bicara bang. Lihat saja keadaanya,”bisik seorang warga kepada awak media yang mencoba mewawancarainya.

Terpisah, rekan satu kerja korban bernama Sam (35) mengatakan bahwa korban baru pulang dari Sibolga karena ada urusan kerja. “Dia berangkat ke Sibolga hari Selasa dan pagi tadi rencananya tiba di Medan. Dia ke Sibolga urusan kerja dan kami juga tahu dia kecelakaan setelah temannya yang juga korban menghubungi kami,” bebernya.

Korban sudah sekitar 3 tahunan bekerja di Kantor Jasa Penilai Publik yang beralamat di Jl. Gaperta Medan yang bergerak sebagai penilai agunan bank. “Kami kerjanya menilai agunan bank ke daerah-daerah, seperti rekanan gitu. Dan, ketika hendak berangkat, korban tidak ada memberikan pesan apa-apa kepadaku dan yang lainnya. Kami juga terkejut dengan peristiwa ini,” tuturnya.

Setelah disemayamkan dan dimandikan di rumah duka, jenazah pun disemayamkan di Pekuburan Muslim Jl. Kemiri Medan. Terlihat keluarga, tetangga dan teman korban mengiringi pemakamannya. (mag-2/ind/gib/deo)

Foto: Gibson/PM Jenazah Rudi Pribadi tiba di rumah duka di jalan STM Medan. Rudi menjadi setelah taksi yang ditumpanginya menabrak truk parkir.
Foto: Gibson/PM
Jenazah Rudi Pribadi tiba di rumah duka di jalan STM Medan. Rudi menjadi setelah taksi yang ditumpanginya menabrak truk parkir.

SUMUTPOS.CO – Setelah divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Polres Tebingtinggi, jenazah Rudy Pribadi Sanjaya disambut hujan air mata saat tiba di rumah duka, Jl. SM Raja Gang Arifin, Kel. Siti Rejo, Kec. Medan Amplas sekitar pukul 16.00 WIB. Jenazah ayah dua anak itu tiba diantar ambulans dengan kondisi masih terbungkus kain putih.

“Ya Allah kenapa secepat itu dipanggil dia. Padahal anak-anaknya masih kecil,” lirih beberapa warga yang mengenal baik korban.

Bu Ani (47) warga sekitar juga mengatakan bahwa korban menikah sekitar tahun 2011 lalu dan tinggal di rumah mertuanya di Binjai. “Si Rudi ini baik orangnya, besar-besar disini dia. Anaknya dua laki-laki, satu namanya Si Rehan (2) dan satu lagi masih berumur sekitar dua bulan. Semenjak tinggal di Binjai, dia agak jarang ke sini,”ucapnya di sekitar rumah korban.

Hal senada dikatakan oleh Rony. “Abang itu (Rudy) baik dan kalau ketemu sering menegur. Semenjak berumah tangga kami jarang jumpa, mungkin dia kerja dan bersama keluarga.

Sementara itu, Wina, istri korban terlihat syok sembari bersandar di dinding rumah sambil meratapi jenazah suaminya. Tatapan kosong dan perasaan tidak percaya terlihat di wajah wanita berkulit putih itu. Sesekali keluarga mengatakan sabar sambil menyalaminya.

“Mungkin dia masih syok, belum mau bicara bang. Lihat saja keadaanya,”bisik seorang warga kepada awak media yang mencoba mewawancarainya.

Terpisah, rekan satu kerja korban bernama Sam (35) mengatakan bahwa korban baru pulang dari Sibolga karena ada urusan kerja. “Dia berangkat ke Sibolga hari Selasa dan pagi tadi rencananya tiba di Medan. Dia ke Sibolga urusan kerja dan kami juga tahu dia kecelakaan setelah temannya yang juga korban menghubungi kami,” bebernya.

Korban sudah sekitar 3 tahunan bekerja di Kantor Jasa Penilai Publik yang beralamat di Jl. Gaperta Medan yang bergerak sebagai penilai agunan bank. “Kami kerjanya menilai agunan bank ke daerah-daerah, seperti rekanan gitu. Dan, ketika hendak berangkat, korban tidak ada memberikan pesan apa-apa kepadaku dan yang lainnya. Kami juga terkejut dengan peristiwa ini,” tuturnya.

Setelah disemayamkan dan dimandikan di rumah duka, jenazah pun disemayamkan di Pekuburan Muslim Jl. Kemiri Medan. Terlihat keluarga, tetangga dan teman korban mengiringi pemakamannya. (mag-2/ind/gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/