25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

WN Malaysia Ditembak Mati

Seperti diketahui, Dir Res Narkoba Polda Sumut menggulung sindikat narkoba jaringan internasional, Jumat (5/1). Dikabarkan lagi, tiga orang dari sindikat itu terpaksa ditembak hingga tewas lantaran mencoba melawan.

Seorang dari lima tersangka sindikat narkoba jaringan internasional yang masij hidup memiliki cerita menarik terkait perannya, tersangka bernama Susanto alias Santo (37), warga Jalan Sampai, Gang Tenggiri/Mangga Besar V Jakarta mengaku belum mendapat upah atas pekerjaannya.

Hal itu terungkap saat dirinya ditanyai Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu Kombes Rina Sari Ginting. Juru bicara Polda Sumut ini merasa tertarik lantaran Susanto merupakan pria setengah wanita. “Fee-nya (upah) belum saya terima Bu. Kan pekerjaannya belum selesai,” kata Santo dengan nada suara seperti wanita.

Dalam interogasi itu, Susanto berkilah dirinya baru melakoni profesi itu. Namun, menurut Direktur Reserse Narkoba Poldasu, Kombes Hendri Marpaung, Susanto berperan sebagai pengontrol. “Waria ini berperan sebagai pengontrol di Medan. Jika ada barang masuk dari Malaysia, maka dia yang menentukan kemana saja akan dikirim,” kata Direktur Ditres Narkoba Polda Sumut, Kombes Hendri Marpaung, Senin (8/1)

Namun pengakuan Susanto dibantah mentah-mentah Hendri. Menurutnya, Santo merupakan pemain lama dan sudah sudah lama dicari hingga akhirnya tertangkap dengan jumlah barang bukti keseluruhan sebanyak 15 kilogram.

Adapun tiga tersangka yang tewas ditembak mati masing-masing warga negara Malaysia Chin Yoo Fah alias Acin (57), Tan Siong Tiong alias Tiong (45) warga Jalan Binjai KM 15,5 No 2, Kelurahan Sumber Melati, Kecamatan Sunggal dan Joni alias Aguan (47) warga Jalan Bajak V No 6, Marindal.

Karena melawan saat diamankan, polisi menembak kaki kanan Santo. Semula, sejumlah jurnalis mengira Santo adalah wanita karena penampilannya yang agak berbeda. (dvs/adz)

Seperti diketahui, Dir Res Narkoba Polda Sumut menggulung sindikat narkoba jaringan internasional, Jumat (5/1). Dikabarkan lagi, tiga orang dari sindikat itu terpaksa ditembak hingga tewas lantaran mencoba melawan.

Seorang dari lima tersangka sindikat narkoba jaringan internasional yang masij hidup memiliki cerita menarik terkait perannya, tersangka bernama Susanto alias Santo (37), warga Jalan Sampai, Gang Tenggiri/Mangga Besar V Jakarta mengaku belum mendapat upah atas pekerjaannya.

Hal itu terungkap saat dirinya ditanyai Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu Kombes Rina Sari Ginting. Juru bicara Polda Sumut ini merasa tertarik lantaran Susanto merupakan pria setengah wanita. “Fee-nya (upah) belum saya terima Bu. Kan pekerjaannya belum selesai,” kata Santo dengan nada suara seperti wanita.

Dalam interogasi itu, Susanto berkilah dirinya baru melakoni profesi itu. Namun, menurut Direktur Reserse Narkoba Poldasu, Kombes Hendri Marpaung, Susanto berperan sebagai pengontrol. “Waria ini berperan sebagai pengontrol di Medan. Jika ada barang masuk dari Malaysia, maka dia yang menentukan kemana saja akan dikirim,” kata Direktur Ditres Narkoba Polda Sumut, Kombes Hendri Marpaung, Senin (8/1)

Namun pengakuan Susanto dibantah mentah-mentah Hendri. Menurutnya, Santo merupakan pemain lama dan sudah sudah lama dicari hingga akhirnya tertangkap dengan jumlah barang bukti keseluruhan sebanyak 15 kilogram.

Adapun tiga tersangka yang tewas ditembak mati masing-masing warga negara Malaysia Chin Yoo Fah alias Acin (57), Tan Siong Tiong alias Tiong (45) warga Jalan Binjai KM 15,5 No 2, Kelurahan Sumber Melati, Kecamatan Sunggal dan Joni alias Aguan (47) warga Jalan Bajak V No 6, Marindal.

Karena melawan saat diamankan, polisi menembak kaki kanan Santo. Semula, sejumlah jurnalis mengira Santo adalah wanita karena penampilannya yang agak berbeda. (dvs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/