34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Erry Realistis dan Lapang Hati

Foto: Andika/Sumut Pos
Ketua DPW Nasdem Sumut, Tengku Erry Nuradi (tengah) di dampingi Sekretaris DPW, Iskandar (kiri) saat mendampingi Edy-Ijeck mendaftar ke KPU Provinsi Sumut, Senin (8/1/2017).

SUMUTPOS.CO – USAI mendaftarkan bakal pasangan calon (paslon) Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah untuk kepesertaan Pilgub 2018 ke kantor KPU Sumut, Senin (8/1) pagi, Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sumut Dr Tengku Erry Nuradi mengaku menerima kenyataan dengan lapang hati. Menurutnya, apa yang terjadi merupakan dinamika dan mekanisme demokrasi.

“Saya rasa itu wajar-wajar saja karena saya ingin maju, pasti yang lain juga ingin maju. Tetapi kan harus memenuhi parsyaratan minimal 20 persen, partai kami (Nasdem) kan tidak mencukupi untuk itu,” ujar Erry kepada wartawan di kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan.

Disampaikan Erry, upaya lobi sudah ia lakukan bersama dengan tim pendukungnya selama ini. Namun keputusan dari pimpinan partainya di pusat merupakan hal yang final dan harus dihormati dan diikuti. Sebab menurutnya demokrasi adalah proses yang dinamis.

“Ya sudah ada dan sudah dimaksimalkan semuanya, tapi itu sudah jadi keputusan, dan semua harus kita hormati. Itulah demokrasi,” katanya,

Sedangkan terkait masih adanya harapan dan kemungkinan dirinya bisa mendapat perahu partai politik mengingat saat ini belum ada keputusan dukungan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pemilik 4 kursi legislatif yang merupakan kunci persyaratan pencalonan Djarot-Sihar dari partai pengusung PDIP yang hanya punya 16 kursi di DPRD Sumut, Erry menyampaikan pernyataan yang menunjukkan peluang dimaksud.

“Kita lihat nanti ya, masih pangjang lagi, masih (beberapa hari). Yang penting sekarang ini saya sebagai ketua partai pengusung,” sebut Erry yang masih menjabat Gubernur Sumut periode 2013-2018 hingga Juni mendatang.

Sedangkan terkait peralihan dukungan partai politik dari dirinya ke Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah lanjut Erry, harus dilihat secara realistis. Karena Nasdem sendiri hanya punya 5 kursi legislatif di DPRD Sumut, sehingga tidak bisa mengusung calon dan harus berkoalisi dengan partai lain yang jumlahnya lebih besar dari partainya.

Kalau saya senangnya hanya menjalankan saja, meksnisme demokrasi. Kita berusaha sesuai aturan memenuhi persyaratan, tetapi karena ada yang menarik diri, kita tidak cukup 20 persen., ya ini harus kita terima dengan lapang hati. Kita harus realistis melihat kondisiyang ada, sudah sama-sama kita berusaha, kita harus legowo,” pesannya kepada para pendukung.

Selain itu, sebagai Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi meminta agar semua pihak menjaga Sumut supaya tetap kondusif, karena demokrasi itu adalah hal yang biasa. Mengingat ini adalah pesat lima tahun sekali. “Mari kita lalui dengan suasna yang penuh kebersamaan,” pungkasnya. (bal/adz)

Foto: Andika/Sumut Pos
Ketua DPW Nasdem Sumut, Tengku Erry Nuradi (tengah) di dampingi Sekretaris DPW, Iskandar (kiri) saat mendampingi Edy-Ijeck mendaftar ke KPU Provinsi Sumut, Senin (8/1/2017).

SUMUTPOS.CO – USAI mendaftarkan bakal pasangan calon (paslon) Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah untuk kepesertaan Pilgub 2018 ke kantor KPU Sumut, Senin (8/1) pagi, Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sumut Dr Tengku Erry Nuradi mengaku menerima kenyataan dengan lapang hati. Menurutnya, apa yang terjadi merupakan dinamika dan mekanisme demokrasi.

“Saya rasa itu wajar-wajar saja karena saya ingin maju, pasti yang lain juga ingin maju. Tetapi kan harus memenuhi parsyaratan minimal 20 persen, partai kami (Nasdem) kan tidak mencukupi untuk itu,” ujar Erry kepada wartawan di kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan.

Disampaikan Erry, upaya lobi sudah ia lakukan bersama dengan tim pendukungnya selama ini. Namun keputusan dari pimpinan partainya di pusat merupakan hal yang final dan harus dihormati dan diikuti. Sebab menurutnya demokrasi adalah proses yang dinamis.

“Ya sudah ada dan sudah dimaksimalkan semuanya, tapi itu sudah jadi keputusan, dan semua harus kita hormati. Itulah demokrasi,” katanya,

Sedangkan terkait masih adanya harapan dan kemungkinan dirinya bisa mendapat perahu partai politik mengingat saat ini belum ada keputusan dukungan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pemilik 4 kursi legislatif yang merupakan kunci persyaratan pencalonan Djarot-Sihar dari partai pengusung PDIP yang hanya punya 16 kursi di DPRD Sumut, Erry menyampaikan pernyataan yang menunjukkan peluang dimaksud.

“Kita lihat nanti ya, masih pangjang lagi, masih (beberapa hari). Yang penting sekarang ini saya sebagai ketua partai pengusung,” sebut Erry yang masih menjabat Gubernur Sumut periode 2013-2018 hingga Juni mendatang.

Sedangkan terkait peralihan dukungan partai politik dari dirinya ke Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah lanjut Erry, harus dilihat secara realistis. Karena Nasdem sendiri hanya punya 5 kursi legislatif di DPRD Sumut, sehingga tidak bisa mengusung calon dan harus berkoalisi dengan partai lain yang jumlahnya lebih besar dari partainya.

Kalau saya senangnya hanya menjalankan saja, meksnisme demokrasi. Kita berusaha sesuai aturan memenuhi persyaratan, tetapi karena ada yang menarik diri, kita tidak cukup 20 persen., ya ini harus kita terima dengan lapang hati. Kita harus realistis melihat kondisiyang ada, sudah sama-sama kita berusaha, kita harus legowo,” pesannya kepada para pendukung.

Selain itu, sebagai Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi meminta agar semua pihak menjaga Sumut supaya tetap kondusif, karena demokrasi itu adalah hal yang biasa. Mengingat ini adalah pesat lima tahun sekali. “Mari kita lalui dengan suasna yang penuh kebersamaan,” pungkasnya. (bal/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/