28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Aceh Sepakat: Jaga Nama Baik Tanah Rencong

Sekretaris Umum DPP Aceh Sepakat, HT Bahrumsyah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Aceh Sepakat memintah seluruh warga Aceh untuk menjaga nama baik Tanah Rencong yang religius, dan mengedepankan syariat Islam serta memiliki adat istiadat yang kuat.

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Umum DPP Aceh Sepakat HT Bahrumsyah pada Rabu (8/3) saat menyikapi maraknya peredaran narkoba yang melibatkan sejumlah warga Aceh.

Dia menyebutkan, laut Aceh saat ini masuk dalam peta transit narkoba dari Malaysia dan Tiongkok. Hal ini terjadi, karena selat malaka khususnya sekitar Asahan dan Tanjungbalai mulai marak perampokan di tengah laut.

Bahrum berpendapat, keterlibatan sejumlah warga Aceh dalam jaringan narkoba internasional sudah mencoreng Aceh. Keterlibatan sejumlah warga Aceh ini sebenarnya bukan hanya semata bisnis narkoba, melainkan ada beberapa oknum sengaja ingin menghancurkan nama baik masyarakat Aceh.

“Stigmanya orang Aceh adalah sarang dan pemasok narkoba. Padahal hanya segelintir oknum yang melakukan, dengan memanfaatkan kondisi Aceh saat ini,” katanya.

Polisiti PAN yang saat ini menjadi Anggota DPRD Medan ini berharap, pada konteks ini diperlukan peran dari seluruh elemen masyarakat Aceh. Di mana tindakan pencegahan secara dini dari sekolah, kampus-kampus, hingga ke tingkat organisasi pemuda.  “Secara terintegrasi juga kepada lembaga-lembaga resmi lainnya, yang melibatkan seluruh unsur untuk perang terhadap narkoba ini,” tegasnya.

Sekretaris Umum DPP Aceh Sepakat, HT Bahrumsyah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Aceh Sepakat memintah seluruh warga Aceh untuk menjaga nama baik Tanah Rencong yang religius, dan mengedepankan syariat Islam serta memiliki adat istiadat yang kuat.

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Umum DPP Aceh Sepakat HT Bahrumsyah pada Rabu (8/3) saat menyikapi maraknya peredaran narkoba yang melibatkan sejumlah warga Aceh.

Dia menyebutkan, laut Aceh saat ini masuk dalam peta transit narkoba dari Malaysia dan Tiongkok. Hal ini terjadi, karena selat malaka khususnya sekitar Asahan dan Tanjungbalai mulai marak perampokan di tengah laut.

Bahrum berpendapat, keterlibatan sejumlah warga Aceh dalam jaringan narkoba internasional sudah mencoreng Aceh. Keterlibatan sejumlah warga Aceh ini sebenarnya bukan hanya semata bisnis narkoba, melainkan ada beberapa oknum sengaja ingin menghancurkan nama baik masyarakat Aceh.

“Stigmanya orang Aceh adalah sarang dan pemasok narkoba. Padahal hanya segelintir oknum yang melakukan, dengan memanfaatkan kondisi Aceh saat ini,” katanya.

Polisiti PAN yang saat ini menjadi Anggota DPRD Medan ini berharap, pada konteks ini diperlukan peran dari seluruh elemen masyarakat Aceh. Di mana tindakan pencegahan secara dini dari sekolah, kampus-kampus, hingga ke tingkat organisasi pemuda.  “Secara terintegrasi juga kepada lembaga-lembaga resmi lainnya, yang melibatkan seluruh unsur untuk perang terhadap narkoba ini,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/