MEDAN, SUMUTPO.CO – Sehari sebelum kejadian, ternyata Adel sempat menghubungi temannya bernama Cut (30) yang tinggal di Jalan Darussalam. Pagi itu, Adel mengaku ingin curhat karena bertengkar dengan Doni.
“Makanya aku tak menyangka dia sudah meninggal. Di sini kami memanggilnya Adel Penot,” kata Cut membuka pembicaraan, Jumat (8/5).
Bukan itu saja, sekitar dua minggu lalu, dia dan Adel juga sama-sama berangkat ke Jakarta. Selang seminggu kemudian, Adel kembali lagi ke Medan. “Pulangnya pun sama, habis itu dia (Adel) berangkat lagi dan kembali lagi. Di Medan baru 4 hari gitu,” kenangnya.
Cut mengaku merasa bersalah karena belum sempat mendengarkan curhat sahabatnya itu. “Satu hari sebelum tewas, dia mau curhat karena sedang ada masalah dengan Doni. Tapi kebetulan aku mau ada arisan. Jadi tidak bisa temanin dia, dan dia pun minta tidur di rumah aku,” bebernya.
Karena teman dekat, malam harinya usai arisan Cut langsung menghubungi Adel. “Malamnya aku telepon, aku BBM juga tapi nggak masuk-masuk. Rupanya aku lihat gambar profil teman-teman aku ada cewek lompat dari hotel, di situlah aku tahu kalau si Adel yang lompat,” urainya dengan berderai air mata.
Mengenai masalah Adel dengan Doni, Cut tidak begitu mengetahuinya. “Dia belum sempat curhat. Biasanya dia curhat masalah keluarga, pacar dengan saya saja,” katanya.
Setahu Cut, Adel dan Doni sudah pacaran sekitar 3 sampai 4 tahun. “Mereka itu pacaran sudah 3 sampai 4 tahun dan istri si Doni pun sudah mengenal Adel. Pernah hari itu ketahuan si Doni pacaran sama si Adel, tapi lama kelamaan istrinya rujuk sama si Adel,” bebernya.