BATAM, SUMUTPOS.CO – Warga perumahan Griya Permata Batuaji, kelurahan Seilangkai, Sagulung, Batam, heboh, Minggu (7/5) malam. Rofandi penghuni rumah di blok D nomor 57A ditemukan tewas bersimbah darah di kamar belakang rumah sekitar pukul 18.00 WIB. Leher pria yang bekerja sebagai sopir mobil tangki PT ATB itu terluka seperti digorok. Diduga kuat pria kelahiran tahun 1982 itu tewas dibunuh.
Kematian tragis Rofandi ini pertama kali diketahui oleh Ilhan dan Eko dua rekan kerja Rofandi yang hendak menjenguk Rofandi. “Dia sakit sudah tiga hari di RSUD, semalam baru keluar, makanya kami mau jenguk dia,” ujar Ilham di lokasi kejadian, tadi malam.
Saat berada di depan rumah kontrakan Rofandi, Ilham dan Eko mencoba memanggil Rofandi namun panggilan itu tak disahut. “Saya coba hubungi nomornya, aktif tapi tak diangkat,” ujar Eko.
Karena tak ada respon, Eko dan Ilham lantas mengintip dari jendela dan hanya melihat ponsel Rofandi yang bergetar dan menyalah karena panggilan masuk di ruang tengah. “Kami coba masuk tapi pintu kunci, makanya kami dobrak pintu untuk tengok ke dalam,” cerita Eko.
Betapa kaget Eko dan Ilham saat melihat sabahat mereka sudah tergelat bersimbah darah di kamar belakang rumah. “Kamar rumah posisi terbuka, saat masuk langsung lihat. Berdarah dia tergelat di lantai,” ujar Ilham.
Melihat itu, Eko dan Ilham langsung melapor ke perangkat RT setempat. Oleh perangkat RT temuan mayat itu dilaporkan ke Polsek Sagulung. “Belum sempat jenguk, malah begini jadinya,” ujar Eko.
Saat polisi melakukan olah TKP jenazah korban ditemukan tergelak di lantai kamar belakang. Leher korban robek akibat sabetan benda tajam dan sekujur tubuhnya bersimbah darah. Lantai di dalam kamar juga penuh dengan percikan darah dan di samping jenazah korban ditemukan sebilah celurit yang juga berlumuran tertutup selimut. Korban saat ditemukan mengenakan celana bola warna merah dan merah dengan posisi telentang.
Dari hasil olah TKP polisi juga mendapati jika pintu belakang rumah kediaman korban dalam kondisi tak terkunci.
Menurut Eko dan Ilham, selama ini Rofandi dikenal sebagai sahabat yang baik. Meskipun sering sakit-sakitan, Rofandi tergolong tipe pekerja keras. Di Batam memang tinggal seorang diri di rumah kontrakan tersebut. “Dia asli Kendal (Jawa Tengah), katanya sudah cerai sama isterinya,” ujar Eko.