26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Berseragam Polisi Milik Abang, Mahasiswa Ini Peras Tahanan

Foto: Oki/PM
PKH, mahasiswa yang memeras tahanan bermodal seragam dinas polisi milik abangnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bermodal seragam dinas abangnya, PKH (27), mahasiswa perguruan tinggi swasta di Medan sukses mendulang jutaan rupiah dengan modus mampu mengeluarkan tahanan.

Korban terakhirnya adalah FN (39) warga Jalan Flamboyan Raya, Lorong Harahap, Sunggal. FN merupakan orangtua salah satu tahanan narkoba Polsek Sunggal, berinisial TT yang ditangkap dari Pondok Batuan, Jalan Raharja, Kec Sunggal.

Menurut FN, putranya ditangkap Polsek Sunggal pada tanggal 24 April lalu. Setahu bagaimana, keesokan harinya, PKH datang menemuinya dengan berseragam polisi lengkap.

“Penampilannya seperti polisi asli. Berseragam lengkap Polri dengan baret berupa Handy Talking (HT), borgol, serta pistol juga KTA polisi,” ungkap FN.

Pada pertemuan itu, dengan percaya diri, PKH meyakinkan FN bahwa dirinya bisa melepaskan TT. Dan untuk memuluskan rencana itu, warga Jalan Saudara, Lorong Saudara, Medan Kota ini meminta sejumlah uang.

Yakin dengan pelaku, FN pun memberikan uang sebesar Rp6,5 juta dengan harapan anaknya bisa keluar. Namun beberapa hari ditunggu, TT tak kunjung bebas. Merasa ditipu, FN akhirnya membuat laporan ke Polrestabes Medan.

“Padahal aku sudah kasih uang sama si PKH. Dia ngaku dari polisi Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan. Ngakunya dia bisa keluarin anak saya dari sel tahanan,” tutur FN.

Bergerak dari laporan atas korbannya itu, petugas Polrestabes pun langsung melakukan penangkapan. Saat berada di Polrestabes Medan, Senin (8/5/) sore, pelaku mengaku seragam Polri yang dimilikinya itu adalah milik abangnya. Abangnya diketahui seorang Polri sungguhan.

“Seragam polisi itu punya abang saya pak. Uang hasil meras sebagian sudah saya belanjakan buat beli narkoba. Saya juga sudah dua kali menjadi polisi palsu pak,” tutur PKH.

Dari polisi palsu ini petugas menyita barang bukti 1 pucuk senjata air soft gun jenis Revolver Colt, 1 buah borgol, 1 buah HT, 1 buah HP merk Blackberry, sepasang kunci borgol, 2 buah cincin, 1 buah dompet berisi identitas pelaku dan identitas orang lain, 1 map berkas dokumen pengurusan dan uang Rp 4.465.000. (oki/ras)

Foto: Oki/PM
PKH, mahasiswa yang memeras tahanan bermodal seragam dinas polisi milik abangnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bermodal seragam dinas abangnya, PKH (27), mahasiswa perguruan tinggi swasta di Medan sukses mendulang jutaan rupiah dengan modus mampu mengeluarkan tahanan.

Korban terakhirnya adalah FN (39) warga Jalan Flamboyan Raya, Lorong Harahap, Sunggal. FN merupakan orangtua salah satu tahanan narkoba Polsek Sunggal, berinisial TT yang ditangkap dari Pondok Batuan, Jalan Raharja, Kec Sunggal.

Menurut FN, putranya ditangkap Polsek Sunggal pada tanggal 24 April lalu. Setahu bagaimana, keesokan harinya, PKH datang menemuinya dengan berseragam polisi lengkap.

“Penampilannya seperti polisi asli. Berseragam lengkap Polri dengan baret berupa Handy Talking (HT), borgol, serta pistol juga KTA polisi,” ungkap FN.

Pada pertemuan itu, dengan percaya diri, PKH meyakinkan FN bahwa dirinya bisa melepaskan TT. Dan untuk memuluskan rencana itu, warga Jalan Saudara, Lorong Saudara, Medan Kota ini meminta sejumlah uang.

Yakin dengan pelaku, FN pun memberikan uang sebesar Rp6,5 juta dengan harapan anaknya bisa keluar. Namun beberapa hari ditunggu, TT tak kunjung bebas. Merasa ditipu, FN akhirnya membuat laporan ke Polrestabes Medan.

“Padahal aku sudah kasih uang sama si PKH. Dia ngaku dari polisi Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan. Ngakunya dia bisa keluarin anak saya dari sel tahanan,” tutur FN.

Bergerak dari laporan atas korbannya itu, petugas Polrestabes pun langsung melakukan penangkapan. Saat berada di Polrestabes Medan, Senin (8/5/) sore, pelaku mengaku seragam Polri yang dimilikinya itu adalah milik abangnya. Abangnya diketahui seorang Polri sungguhan.

“Seragam polisi itu punya abang saya pak. Uang hasil meras sebagian sudah saya belanjakan buat beli narkoba. Saya juga sudah dua kali menjadi polisi palsu pak,” tutur PKH.

Dari polisi palsu ini petugas menyita barang bukti 1 pucuk senjata air soft gun jenis Revolver Colt, 1 buah borgol, 1 buah HT, 1 buah HP merk Blackberry, sepasang kunci borgol, 2 buah cincin, 1 buah dompet berisi identitas pelaku dan identitas orang lain, 1 map berkas dokumen pengurusan dan uang Rp 4.465.000. (oki/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/