26.7 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Cemburu Pacar Pulang Malam, Mantan Napi Ambil Pisau, Trus…

Foto: Jalal/PM Hitler Hutajulu (kiri) dan pacarnya, Desiwanti (kanan), yang ditikamnya karena cemburu.
Foto: Jalal/PM
Hitler Hutajulu (kiri) dan pacarnya, Desiwanti (kanan), yang ditikamnya karena cemburu.
Foto: Jalal/PM Hitler Hutajulu (kiri) dan pacarnya, Desiwanti (kanan), yang ditikamnya karena cemburu.
Foto: Jalal/PM
Hitler Hutajulu (kiri) dan pacarnya, Desiwanti (kanan), yang ditikamnya karena cemburu.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Cemburu buta, Hitler Hutajulu (49) yang baru keluar dari penjara, nekat menikam wajah wanita kumpul kebonya, Desiwanti (29). Desi ditikam pakai pisau dapur.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Kelapa Sawit, Kelurahan Durian Bajenis, Tebingtinggi, Senin (8/2) sekira pukul 23.30 WIB. Bermula saat Desiwanti baru pulang dari tempatnya bekerja di Oukup Wibowo, Jalan Deblot, Bajenis.

Setibanya, Desiwanti disambut Hitler, pria kumpul kebonya. Di dalam kamar, Hitler menanyakan Desiwanti yang selalu pulang malam. Kesal baru sampai di rumah, Desiwanti pun kembali melabrak Hitler. “Awas kau ya, anak itu bukan hakmu saja,” ujar Desiwanti, mengancam.

Mendengar itu, ternyata membuat Hitler naik pitam. Residivis kasus penggelapan ini pun menuju dapur kontrakan mereka. Lalu, dengan pisau dapur di tangan dihujamkan ke wajah Desiwanti. Cress..darah segar pun mengucur hingga membuat wanita yang telah memberikan Hitler seorang anak, tersungkur sembari mengerang kesakitan.

Takut ditangkap warga, Hitler pun langsung melarikan diri. Sementara warga yang sudah ramai, melarikan Desiwanti ke rumah sakit terdekat. Meski sempat kabur, akhirnya Hitler menyerahkan diri ke Polres Tebingtinggi.

Diakui Hitler, menyerahkan diri setelah mendapat nasehat dari temannya di Bakaran Batu, Kelurahan Pelita, Bajenis. “Setelah aku curhat, aku disarankannya menyerah saja. Makanya aku ke Polres Tebingtinggi,” ujarnya.

Hitler menceritakan, jika dirinya telah 6 tahun hidup bersama dengan Desiwanti, tanpa ikatan resmi alias kumpul kebo. Selama itupula, mereka pun telah dikaruniai seorang anak berusia 10 bulan. “Tapi sejak 2014, aku dipenjara karena kasus penggelapan,” ungkap Hitler.

Curhatnya, nekat melukai Desiwanti karena merasa dibohongi. Sebab, Desiwanti mengaku bekerja sebagai pembantu dokter. Namun saat dirinya dipenjara, Desiwanti kembali mengaku bekerja di Timbangan kawasan Paya Pinang, Kecamatan Tebing Syahbandar.

“Tapi setelah aku selidiki saat keluar dari penjara, ternyata dia kerja di Pemandian Oukup,” kata Hitler. Ia pun cemburu, ditambah dengan kondisi keuangan mereka yang carut marut, menyebabkan pertengkaran meluas ke masalah anak.

Kasubag Humas Polres Tebing, Iptu M T Sagala membenarkan jika Hitler telah menyerahkan diri untuk menanggung perbuatannya.(cr3/pmg/han)

Foto: Jalal/PM Hitler Hutajulu (kiri) dan pacarnya, Desiwanti (kanan), yang ditikamnya karena cemburu.
Foto: Jalal/PM
Hitler Hutajulu (kiri) dan pacarnya, Desiwanti (kanan), yang ditikamnya karena cemburu.
Foto: Jalal/PM Hitler Hutajulu (kiri) dan pacarnya, Desiwanti (kanan), yang ditikamnya karena cemburu.
Foto: Jalal/PM
Hitler Hutajulu (kiri) dan pacarnya, Desiwanti (kanan), yang ditikamnya karena cemburu.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Cemburu buta, Hitler Hutajulu (49) yang baru keluar dari penjara, nekat menikam wajah wanita kumpul kebonya, Desiwanti (29). Desi ditikam pakai pisau dapur.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Kelapa Sawit, Kelurahan Durian Bajenis, Tebingtinggi, Senin (8/2) sekira pukul 23.30 WIB. Bermula saat Desiwanti baru pulang dari tempatnya bekerja di Oukup Wibowo, Jalan Deblot, Bajenis.

Setibanya, Desiwanti disambut Hitler, pria kumpul kebonya. Di dalam kamar, Hitler menanyakan Desiwanti yang selalu pulang malam. Kesal baru sampai di rumah, Desiwanti pun kembali melabrak Hitler. “Awas kau ya, anak itu bukan hakmu saja,” ujar Desiwanti, mengancam.

Mendengar itu, ternyata membuat Hitler naik pitam. Residivis kasus penggelapan ini pun menuju dapur kontrakan mereka. Lalu, dengan pisau dapur di tangan dihujamkan ke wajah Desiwanti. Cress..darah segar pun mengucur hingga membuat wanita yang telah memberikan Hitler seorang anak, tersungkur sembari mengerang kesakitan.

Takut ditangkap warga, Hitler pun langsung melarikan diri. Sementara warga yang sudah ramai, melarikan Desiwanti ke rumah sakit terdekat. Meski sempat kabur, akhirnya Hitler menyerahkan diri ke Polres Tebingtinggi.

Diakui Hitler, menyerahkan diri setelah mendapat nasehat dari temannya di Bakaran Batu, Kelurahan Pelita, Bajenis. “Setelah aku curhat, aku disarankannya menyerah saja. Makanya aku ke Polres Tebingtinggi,” ujarnya.

Hitler menceritakan, jika dirinya telah 6 tahun hidup bersama dengan Desiwanti, tanpa ikatan resmi alias kumpul kebo. Selama itupula, mereka pun telah dikaruniai seorang anak berusia 10 bulan. “Tapi sejak 2014, aku dipenjara karena kasus penggelapan,” ungkap Hitler.

Curhatnya, nekat melukai Desiwanti karena merasa dibohongi. Sebab, Desiwanti mengaku bekerja sebagai pembantu dokter. Namun saat dirinya dipenjara, Desiwanti kembali mengaku bekerja di Timbangan kawasan Paya Pinang, Kecamatan Tebing Syahbandar.

“Tapi setelah aku selidiki saat keluar dari penjara, ternyata dia kerja di Pemandian Oukup,” kata Hitler. Ia pun cemburu, ditambah dengan kondisi keuangan mereka yang carut marut, menyebabkan pertengkaran meluas ke masalah anak.

Kasubag Humas Polres Tebing, Iptu M T Sagala membenarkan jika Hitler telah menyerahkan diri untuk menanggung perbuatannya.(cr3/pmg/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/