26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Istri Hamil Ditikam, Janinnya Tewas di Rahim

Foto: Bambang/PM Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).
Foto: Bambang/PM
Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sadis dan tak terbayangkan akal sehat manusia. Supriadi (27) tega menikami Indri (22), istrinya yang tengah hamil 4 bulan. Akibat peristiwa ini, korban kritis di rumah sakit, sedang janinnya tewas di dalam rahim.

Peristiwa berdarah itu terjadi di kediaman pasutri, di Jalan T Amir Hamzah, Gang Bhakti, Pasar I Cina, Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Senin (9/3) sekitar pukul 09.00 WIB.

Beberapa saksi mata yang ditemui di lokasi mengatakan, penikaman berawal dari sakit kepala yang dirasakan Supriadi. Bahkan sangkin sakitnya, pria yang berkerja di warung bakso itu sempat pingsan.

“Setelah sadar, Indri sempat membawa Supriadi ke Klinik Sumatra untuk diperiksa sebentar,” tutur Risna, buklek korban dan diamini mertua pelaku bernama Paijo.

“Mereka selama ini tinggal sama orangtua Indri. Kebetulan, pagi itu kedua orangtua mereka sudah pergi kerja. Makanya kami nggak tau persis apa motif dari penikaman. Setahu kami, mereka tidak pernah berseteru sebelumnya,” terang Risna juga diamini Tumirin, ibu kandung Indri.

Singkat cerita, sepulang dari klinik, Supriadi yang mengaku masih kesakitan itu sempat berniat berangkat kerja. Tapi entah kenapa saat melihat sang istri tidur di kamar, tiba-tiba Supriadi mengambil pisau dari dapur.

Detik berikutnya, dengan membabi buta Supriadi menikami perut istrinya. Serangan itu sontak membangunkan Indri, hingga ia pun menjerit minta tolong. Ironisnya, teriakan Indri justru membuat Supriadi bak orang kesetanan.

“Kami cuma dengar suara jerit kesakitan dan minta tolong dari dalam rumah mereka,” aku Dandi, salah seorang tetangga pasutri itupad akru koran ini.

Tak lama setelah itu, Dandi terkejut melihat Indri yang sudah berlumuran darah berlari ke teras rumah. Sedang Supriadi mengejar dari belakang dengan pisau berlumuran darah di tangan kanan. Di teras rumah itu,pria bertubuh kurus itu kembali menikami istrinya. Tak mau mati konyol, Idri sempat berusaha menghindar dan menangkis tikaman itu dengan kedua tangannya.

“Lebih dari sepuluh kali kulihat dihunuskan pisau itu bang. Untungnya, istrinya (Indri-red) berhasil beberapa kali menghindar dengan menangkis menggunakan kedua tagannya,” sambung Sayudi, warga lain yang menyaksikan kejadian mengerikan itu.

Foto: Bambang/PM Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).
Foto: Bambang/PM
Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sadis dan tak terbayangkan akal sehat manusia. Supriadi (27) tega menikami Indri (22), istrinya yang tengah hamil 4 bulan. Akibat peristiwa ini, korban kritis di rumah sakit, sedang janinnya tewas di dalam rahim.

Peristiwa berdarah itu terjadi di kediaman pasutri, di Jalan T Amir Hamzah, Gang Bhakti, Pasar I Cina, Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Senin (9/3) sekitar pukul 09.00 WIB.

Beberapa saksi mata yang ditemui di lokasi mengatakan, penikaman berawal dari sakit kepala yang dirasakan Supriadi. Bahkan sangkin sakitnya, pria yang berkerja di warung bakso itu sempat pingsan.

“Setelah sadar, Indri sempat membawa Supriadi ke Klinik Sumatra untuk diperiksa sebentar,” tutur Risna, buklek korban dan diamini mertua pelaku bernama Paijo.

“Mereka selama ini tinggal sama orangtua Indri. Kebetulan, pagi itu kedua orangtua mereka sudah pergi kerja. Makanya kami nggak tau persis apa motif dari penikaman. Setahu kami, mereka tidak pernah berseteru sebelumnya,” terang Risna juga diamini Tumirin, ibu kandung Indri.

Singkat cerita, sepulang dari klinik, Supriadi yang mengaku masih kesakitan itu sempat berniat berangkat kerja. Tapi entah kenapa saat melihat sang istri tidur di kamar, tiba-tiba Supriadi mengambil pisau dari dapur.

Detik berikutnya, dengan membabi buta Supriadi menikami perut istrinya. Serangan itu sontak membangunkan Indri, hingga ia pun menjerit minta tolong. Ironisnya, teriakan Indri justru membuat Supriadi bak orang kesetanan.

“Kami cuma dengar suara jerit kesakitan dan minta tolong dari dalam rumah mereka,” aku Dandi, salah seorang tetangga pasutri itupad akru koran ini.

Tak lama setelah itu, Dandi terkejut melihat Indri yang sudah berlumuran darah berlari ke teras rumah. Sedang Supriadi mengejar dari belakang dengan pisau berlumuran darah di tangan kanan. Di teras rumah itu,pria bertubuh kurus itu kembali menikami istrinya. Tak mau mati konyol, Idri sempat berusaha menghindar dan menangkis tikaman itu dengan kedua tangannya.

“Lebih dari sepuluh kali kulihat dihunuskan pisau itu bang. Untungnya, istrinya (Indri-red) berhasil beberapa kali menghindar dengan menangkis menggunakan kedua tagannya,” sambung Sayudi, warga lain yang menyaksikan kejadian mengerikan itu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/