MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyesalan memang selalu datang terlambat. Itu pula yang dirasakan Irman Bhakti Hasibuan alias Firman (20), pembunuh siswi SMK Teladan Medan, Dina Nurdiana (17).
Sejak menghuni sel tahanan Polresta Medan, pemuda yang ngekos di Jalan Tuar Blok IX, Kel. Martubung, Medan Labuhan ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan melamun.
Itu diungkap seorang petugas saat disambangi di gedung Sat Reskrim Polresta Medan, Senin (9/3) sore. “Pandangannya sering kosong, seperti orang melamun gitu,” ujar petugas.
Hal senada dikatakan Kanit Jathanras Polresta Medan, Iptu Dede Chandra. “Mungkin itu bentuk penyesalannya. Untuk mengembalikan mentalnya, kita telah memberikan wejangan (nasehat),” ujar Dede.
Kendati didapati sering termenung, Dede memastikan kondisi kesehatan Firman baik-baik saja. “Kondisinya bagus. Sehat kok dia selama di dalam sel,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Firman nekat menghabisi Dina hanya karena merasa disepelekan korban. Dimana, gadis belia yang menetap di Jl. Bersama, Kel. Bantan, Medan Tembung, tersebut seolah malu mengungkap hubungan mereka ketika ditanya temannya.
“Saya curiga dia pacaran lagi dan dia menghina saya mentang-mentang saya tukang parkir,” ucap Firman kepada wartawan saat baru ditangkap.
Firman sendiri baru berhasil ditangkap Polisi pada Minggu (8/3) sore atau beberapa jam setelah kejadian dari kawasan Biru-biru, Deliserdang. (ind/ras)