Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman mengatakan, sudah melakukan tes urine terhadap tersangka Dody. ” Kita sudah mengamankan tersangka dan membawanya untuk dilakukan tes urine, di Laboratorium Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan. Hasilnya urine tersangka positif mengandung Amphetamin (narkoba),” kata Indra.
Saat ini, katanya, tersangka masih belum dapat diperiksa, karena kondisinya masih labil dan saat ini tersangka ditahan di Rutan Satlantas Polrestabes Medan.
Kemarin, isak tangis sahut menyahut di kediaman Badriah. Suami korban Marjono terlihat syok dan tak bisa diajak bicara. Jenazah ibu dan anak itu langsung dikebumikan sehabis Salat Zuhur di Pemakaman Lorong 5 tak jauh dari rumahnya.
Dahrul (29), adik kandung korban mengatakan, keluarga tidak memiliki firasat apapun, sebelum kepergian Badriah.
” Tadi mau ke pajak sama anaknya. Kakakku itu ibu rumah tangga anaknya 4 orang, anak nomor dua yang dibawanya ke pajak. Anaknya masih di ICU RS Martha Friska. Tadi malam sempat jumpa dan biasa-biasa saja tidak ada firasat apapun,” ucap Dahrul.
Dahrul menambahkan, kakaknya memang setiap hari pergi ke pajak untuk memasak buat keluarganya di rumah. ” Tiap hari ke pajak. Tadi pagi habis dari pajak mau pulang kampung rencananya ke Pantai Cermin melihat mertuanya sakit, mau masak dia mungkin. Tapi takdir berkata lain,” ucap Dahrul.
Dahrul meminta kepada penabrak kakaknya bertanggung jawab. “Tolong tanggung jawab sepenuhnya. Keluarga gak nuntut apa-apa. Kami hanya minta tanggung jawab. karena apapun nggak bisa kakak kami kembali.” pungkasnya. (oki)
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman mengatakan, sudah melakukan tes urine terhadap tersangka Dody. ” Kita sudah mengamankan tersangka dan membawanya untuk dilakukan tes urine, di Laboratorium Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan. Hasilnya urine tersangka positif mengandung Amphetamin (narkoba),” kata Indra.
Saat ini, katanya, tersangka masih belum dapat diperiksa, karena kondisinya masih labil dan saat ini tersangka ditahan di Rutan Satlantas Polrestabes Medan.
Kemarin, isak tangis sahut menyahut di kediaman Badriah. Suami korban Marjono terlihat syok dan tak bisa diajak bicara. Jenazah ibu dan anak itu langsung dikebumikan sehabis Salat Zuhur di Pemakaman Lorong 5 tak jauh dari rumahnya.
Dahrul (29), adik kandung korban mengatakan, keluarga tidak memiliki firasat apapun, sebelum kepergian Badriah.
” Tadi mau ke pajak sama anaknya. Kakakku itu ibu rumah tangga anaknya 4 orang, anak nomor dua yang dibawanya ke pajak. Anaknya masih di ICU RS Martha Friska. Tadi malam sempat jumpa dan biasa-biasa saja tidak ada firasat apapun,” ucap Dahrul.
Dahrul menambahkan, kakaknya memang setiap hari pergi ke pajak untuk memasak buat keluarganya di rumah. ” Tiap hari ke pajak. Tadi pagi habis dari pajak mau pulang kampung rencananya ke Pantai Cermin melihat mertuanya sakit, mau masak dia mungkin. Tapi takdir berkata lain,” ucap Dahrul.
Dahrul meminta kepada penabrak kakaknya bertanggung jawab. “Tolong tanggung jawab sepenuhnya. Keluarga gak nuntut apa-apa. Kami hanya minta tanggung jawab. karena apapun nggak bisa kakak kami kembali.” pungkasnya. (oki)