29 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Mayat Badan dan Kepala Pisah Warga Tanjung Mulia

Foto: Raja/PM Foto Riki semasa hidup.
Foto: Raja/PM
Foto Riki semasa hidup.

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Masih ingat dengan mayat kepala pisah dengan badan yang ditemukan di Dusun 2, Pasar 3, Kec. Pancur Batu, sabtu (7/6) lalu? Kemarin (9/6), mayat itu dikenali bernama Riky Agustian (22), warga Jl. Kawat 6, Kel. Tanjung Mulia, Kec. Medan Deli.

Terungkapnya idenditas mayat itu bermula saat keluarga mendatangi Polsek Pancurbatu setelah membaca koran. Orangtua angkat Riky, Ratna (35) dan tiga keluarganya kemudian dibawa polisi melihat barang bukti yang diamankan polisi.

Setelah melihat, Ratna langsung menegenali pakaian yang dikenakan korban, salah satunya celana dalam milik korban. Menurutnya, celana itu dikenakanya Riky saat pergi dari rumah Jumat (30/5) lalu.

“Dia ini anakku dia pakai baju ini dan celana ini, juga pakai sepatu ini dan yang buat aku yakin dia pakai celana dalam ini karena aku yang mencucinya,” ungkap Ratna menangis histeris di Polsek Pancurbatu.

Ratna mengatakan, saat akan pergi Riky meminta baju ganti kepadanya setelah mandi. Ratna mengaku, yang menyiapkan pakaian dan celana dalam korban. Ratna juga sempat melihat Riky memakai sepatu warna cokelat yang ditemukan polisi di samping mayat Riky.

Setelah berpakaian lengkap Riky pun pergi dengan mengendarai sepeda motor satria FU warna biru silver BK 5562 ADR yang ia beli setahun lalu. Sejak saat itu Riky tak kunjung pulang, sehingga membuat keluarga Khawatir dan mencarinya kesana kemari, namun tak kunjung ketemu.

Beberapa hari belakangan, pihak keluarga membaca berita temuan mayat di kawasan Pancur Batu. Keluarga lantas menghubungi ibu kandung Ricki yang tinggal di Helvetia, Pasar VI. Setelah di ruang instalasi jenazah, Ani (40) sontak menangisi kandungnya jenazah anak kandungnya.

Hanya saja, keluarga Riky masih tetap berkeinginan dilakukannya tes DNA agar lebih memastikannya. “Aku nggak puas kalau nggak dilakukan tes DNA, dia kok tinggal tengkorak aku nggak yakin walau baju dan celananya memang punya Riky,” ungkap Ani terisak.

Polsek Pancurbatu mengatakan kalau pun dilakukan tes DNA itu hak dari pihak keluarga untuk memastikan apakah mayat tersebut memang mayat Riki.

Sementara itu, keterangan Angga (19) warga Jalan Kawat 6 mengaku sempat melihat Riky di rumah Midun (27) warga yang ngekos di Jalan Kawat 2 dan tinggal di Pasar 10 Marelan.

“Riky bilang mau nebus HP tempat Midun dan kami semua tahu kalau Midun itu penjual sabu-sabu,” kenang Angga (34).

Setelah masuk ke rumah Midun, Angga yang berada di persimpangan jalan pun pergi. Angga juga mengaku kalau Riky sempat mendatanginya untuk meminjam uang, setelahnya langsung pergi. “Dia juga datangi aku bang katanya pinjam uang, aku bilang nggak ada. Dia mau pinjam 500 ribu terus dia pergi karna aku bilang gak ada dan dia pakai pakaian yang ini,” terang Angga sembari menunjuk pakaian korban di Polsek Pancur Batu.

Bahkan disebutkan Angga, dalam sebulan terakhir Riky kerap kelihatan main ke rumah Midun. “Sebulan terakhir dia sering ke rumah Midun dan aku tau dia ngapain kesana sampai HP nya pun tergadai,” ungkap Angga.

Selain Angga, Indra yang juga ikut Kepolsek Pancur Batu melihat korban mengenakan pakaian yang dikenakan korban. “Pas jam 11 malam aku liat Ricky, bang aku panggil dia lambaikan tangan aja tapi dia dibonceng sama orang naik kretanya kau gak kenal siapa itu dan diiringi dua kreta matik yang naik matik tegap tegap badanya,” penjelasan Indra hingga membuat orang tua asuh Ricky menangis histeris.

Terpisah Kanit Reskrim Polsek Pancur batu AKP Parulian Samosir SHMh mengatakan titik terang pelaku akan segera tertangkap karena teman korban sudah diketahui siapa yang pertama kali berjlan dengan korban dan Nomor HP teman yang menelpon Riky terakhir kali juga sudah didapat. “Sudah kita dapat nomor HP temannya itu dan siapa saja yang terakhir kali dengan korban,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Pancur batu ini.

Pasca ditemukannya jenazah pria yang diakui sebagai sosok Riky, MI (28) warga Jalan Kawat pun menghilang. Keluarga Riky mencurigai MI terlibat.

“Warga melihat kalau MI berboncengan dengan Riki sewaktu mereka keluar dari rumah. Jadi kami yakin sepenuhnya kematian Riki ada kaitanya dengan MI,” ujar Rudi (34) yang tidak lain adalah saudara Riki.

Sedangkan orangtua kandung Riky sendiri masih ragu dengan jenazah pria korban pembunuhan tersebut, hingga hasil test DNA. “Bukan anak ku ini, nggak mau aku bawanya, biar aja disini. Mana buktinya kalau itu anak ku,” ungkap Ani menolak membawa mayat pria yang diakui ibu angkat korban dan keluarga lainnya sebagai Riky.

Namun Ratna, ibu angkat korban begitu yakin kalau korban yang tewas itu adalah anak angkatnya. “Aku yakin itu Riky, kan nggak mungkin ada orang yang sama punya baju dan celana juga sepatu kayak punya Riky, apalagi kolornya itu,” ungkap Ratna. (mri/bd)

Foto: Raja/PM Foto Riki semasa hidup.
Foto: Raja/PM
Foto Riki semasa hidup.

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Masih ingat dengan mayat kepala pisah dengan badan yang ditemukan di Dusun 2, Pasar 3, Kec. Pancur Batu, sabtu (7/6) lalu? Kemarin (9/6), mayat itu dikenali bernama Riky Agustian (22), warga Jl. Kawat 6, Kel. Tanjung Mulia, Kec. Medan Deli.

Terungkapnya idenditas mayat itu bermula saat keluarga mendatangi Polsek Pancurbatu setelah membaca koran. Orangtua angkat Riky, Ratna (35) dan tiga keluarganya kemudian dibawa polisi melihat barang bukti yang diamankan polisi.

Setelah melihat, Ratna langsung menegenali pakaian yang dikenakan korban, salah satunya celana dalam milik korban. Menurutnya, celana itu dikenakanya Riky saat pergi dari rumah Jumat (30/5) lalu.

“Dia ini anakku dia pakai baju ini dan celana ini, juga pakai sepatu ini dan yang buat aku yakin dia pakai celana dalam ini karena aku yang mencucinya,” ungkap Ratna menangis histeris di Polsek Pancurbatu.

Ratna mengatakan, saat akan pergi Riky meminta baju ganti kepadanya setelah mandi. Ratna mengaku, yang menyiapkan pakaian dan celana dalam korban. Ratna juga sempat melihat Riky memakai sepatu warna cokelat yang ditemukan polisi di samping mayat Riky.

Setelah berpakaian lengkap Riky pun pergi dengan mengendarai sepeda motor satria FU warna biru silver BK 5562 ADR yang ia beli setahun lalu. Sejak saat itu Riky tak kunjung pulang, sehingga membuat keluarga Khawatir dan mencarinya kesana kemari, namun tak kunjung ketemu.

Beberapa hari belakangan, pihak keluarga membaca berita temuan mayat di kawasan Pancur Batu. Keluarga lantas menghubungi ibu kandung Ricki yang tinggal di Helvetia, Pasar VI. Setelah di ruang instalasi jenazah, Ani (40) sontak menangisi kandungnya jenazah anak kandungnya.

Hanya saja, keluarga Riky masih tetap berkeinginan dilakukannya tes DNA agar lebih memastikannya. “Aku nggak puas kalau nggak dilakukan tes DNA, dia kok tinggal tengkorak aku nggak yakin walau baju dan celananya memang punya Riky,” ungkap Ani terisak.

Polsek Pancurbatu mengatakan kalau pun dilakukan tes DNA itu hak dari pihak keluarga untuk memastikan apakah mayat tersebut memang mayat Riki.

Sementara itu, keterangan Angga (19) warga Jalan Kawat 6 mengaku sempat melihat Riky di rumah Midun (27) warga yang ngekos di Jalan Kawat 2 dan tinggal di Pasar 10 Marelan.

“Riky bilang mau nebus HP tempat Midun dan kami semua tahu kalau Midun itu penjual sabu-sabu,” kenang Angga (34).

Setelah masuk ke rumah Midun, Angga yang berada di persimpangan jalan pun pergi. Angga juga mengaku kalau Riky sempat mendatanginya untuk meminjam uang, setelahnya langsung pergi. “Dia juga datangi aku bang katanya pinjam uang, aku bilang nggak ada. Dia mau pinjam 500 ribu terus dia pergi karna aku bilang gak ada dan dia pakai pakaian yang ini,” terang Angga sembari menunjuk pakaian korban di Polsek Pancur Batu.

Bahkan disebutkan Angga, dalam sebulan terakhir Riky kerap kelihatan main ke rumah Midun. “Sebulan terakhir dia sering ke rumah Midun dan aku tau dia ngapain kesana sampai HP nya pun tergadai,” ungkap Angga.

Selain Angga, Indra yang juga ikut Kepolsek Pancur Batu melihat korban mengenakan pakaian yang dikenakan korban. “Pas jam 11 malam aku liat Ricky, bang aku panggil dia lambaikan tangan aja tapi dia dibonceng sama orang naik kretanya kau gak kenal siapa itu dan diiringi dua kreta matik yang naik matik tegap tegap badanya,” penjelasan Indra hingga membuat orang tua asuh Ricky menangis histeris.

Terpisah Kanit Reskrim Polsek Pancur batu AKP Parulian Samosir SHMh mengatakan titik terang pelaku akan segera tertangkap karena teman korban sudah diketahui siapa yang pertama kali berjlan dengan korban dan Nomor HP teman yang menelpon Riky terakhir kali juga sudah didapat. “Sudah kita dapat nomor HP temannya itu dan siapa saja yang terakhir kali dengan korban,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Pancur batu ini.

Pasca ditemukannya jenazah pria yang diakui sebagai sosok Riky, MI (28) warga Jalan Kawat pun menghilang. Keluarga Riky mencurigai MI terlibat.

“Warga melihat kalau MI berboncengan dengan Riki sewaktu mereka keluar dari rumah. Jadi kami yakin sepenuhnya kematian Riki ada kaitanya dengan MI,” ujar Rudi (34) yang tidak lain adalah saudara Riki.

Sedangkan orangtua kandung Riky sendiri masih ragu dengan jenazah pria korban pembunuhan tersebut, hingga hasil test DNA. “Bukan anak ku ini, nggak mau aku bawanya, biar aja disini. Mana buktinya kalau itu anak ku,” ungkap Ani menolak membawa mayat pria yang diakui ibu angkat korban dan keluarga lainnya sebagai Riky.

Namun Ratna, ibu angkat korban begitu yakin kalau korban yang tewas itu adalah anak angkatnya. “Aku yakin itu Riky, kan nggak mungkin ada orang yang sama punya baju dan celana juga sepatu kayak punya Riky, apalagi kolornya itu,” ungkap Ratna. (mri/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/