27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Enam Kawanan Rampok Bawa Kabur Motor Bocor

Foto: Vona/PM Theodora membuat laporan di Polsek Delitua.
Foto: Vona/PM
Theodora membuat laporan di Polsek Delitua.

DELITUA, SUMUTPOS.CO – Sepulangnya dari Sidikalang untuk mengurus SIM, Thoedora (22) dan kakak sepupunya, Jenti Hotma br Sitorus (29) ketiban sial. Keduanya jadi korban perampokan 6 pemuda bersajam di Jalan AH. Nasution, Medan.

Sabtu (8/11), setibanya di Medan, Jenti dan Theodora langsung ke Simpang Melati. Mereka mengambil Satria FU BK 6018 AED milik Jenti yang sebelumnya dititipkan di kediaman keluarganya. Meski jam menunjukkan pukul 04.00, Jenti bersikeras minta pulang ke Asrama Polisi di Jl. Menteng, Medan Denai. Akhirnya Theodora membonceng Jenti.

“Subuh-subuh kami pulang bang, karena kata orang di rumahnya, anak dia lagi sakit. Mau nggak mau harus ditempuh subuh-subuh itu juga bang,” terang Theodora saat menemani Jenti melapor ke Polsek Delitua, Minggu (9/11) sekira pukul 18.00 WIB.

Naas, di tengah perjalanan, saat melintas di Jl AH Nasution, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, tak jauh setelah melewati Simpang Pos, ban kereta yang mereka kendarai bocor. Mau tak mau, kereta akhirnya didorong sembari keduanya mencari tambal ban. Tak mereka sadari, mendadak keduanya didatangi 6 pemuda, yang mengendarai 2 kereta (satu kereta bonceng 3).

Tanpa banyak tanya, Jenti dan Theodora langsung ditodong belati dan meminta keduanya menyerahkan kereta yang sedang didorong itu. Theodora yang memegang stang langsung memberikan kereta itu kepada para pelaku. “Ditodong kami pake belati Bang, kami sangat takut. Nggak tanda lagi aku bang sama kereta dan wajah-wajah pelaku. Udah takut dan terbodohlah aku bang, kukasikan aja keretanya dari pada nyawa kami terancam,” ungkap Theodora di Polsek Delitua.

Berhasil merampas kereta Satria FU itu, salah satu pelaku langsung membawa kereta tersebut. Meski dalam kondisi ban bocor, pelaku tetap memaksanya, mengarah ke Asrama Haji. Sempat terbengong, akhirnya Jenti yang mengaku bertugas di Kecamatan Medan Denai, ini langsung menghubungi adiknya untuk menjemput mereka di lokasi.

“Sempat bingung kami dicampur rasa takut bang, nggak berani kami teriak dan hanya bisa termenung. Kemudian kakak itu langsung menghubungi adeknya bang untuk jemput kami,” terang Theodora. Namun, karena berkas-berkas belum lengkap akhirnya, pihak SPK menyarankan untuk melengkapi, terlebih bukti kredit dari leasing, sebagai kelengkapan berkas pengaduan.(cr-2/trg)

Foto: Vona/PM Theodora membuat laporan di Polsek Delitua.
Foto: Vona/PM
Theodora membuat laporan di Polsek Delitua.

DELITUA, SUMUTPOS.CO – Sepulangnya dari Sidikalang untuk mengurus SIM, Thoedora (22) dan kakak sepupunya, Jenti Hotma br Sitorus (29) ketiban sial. Keduanya jadi korban perampokan 6 pemuda bersajam di Jalan AH. Nasution, Medan.

Sabtu (8/11), setibanya di Medan, Jenti dan Theodora langsung ke Simpang Melati. Mereka mengambil Satria FU BK 6018 AED milik Jenti yang sebelumnya dititipkan di kediaman keluarganya. Meski jam menunjukkan pukul 04.00, Jenti bersikeras minta pulang ke Asrama Polisi di Jl. Menteng, Medan Denai. Akhirnya Theodora membonceng Jenti.

“Subuh-subuh kami pulang bang, karena kata orang di rumahnya, anak dia lagi sakit. Mau nggak mau harus ditempuh subuh-subuh itu juga bang,” terang Theodora saat menemani Jenti melapor ke Polsek Delitua, Minggu (9/11) sekira pukul 18.00 WIB.

Naas, di tengah perjalanan, saat melintas di Jl AH Nasution, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, tak jauh setelah melewati Simpang Pos, ban kereta yang mereka kendarai bocor. Mau tak mau, kereta akhirnya didorong sembari keduanya mencari tambal ban. Tak mereka sadari, mendadak keduanya didatangi 6 pemuda, yang mengendarai 2 kereta (satu kereta bonceng 3).

Tanpa banyak tanya, Jenti dan Theodora langsung ditodong belati dan meminta keduanya menyerahkan kereta yang sedang didorong itu. Theodora yang memegang stang langsung memberikan kereta itu kepada para pelaku. “Ditodong kami pake belati Bang, kami sangat takut. Nggak tanda lagi aku bang sama kereta dan wajah-wajah pelaku. Udah takut dan terbodohlah aku bang, kukasikan aja keretanya dari pada nyawa kami terancam,” ungkap Theodora di Polsek Delitua.

Berhasil merampas kereta Satria FU itu, salah satu pelaku langsung membawa kereta tersebut. Meski dalam kondisi ban bocor, pelaku tetap memaksanya, mengarah ke Asrama Haji. Sempat terbengong, akhirnya Jenti yang mengaku bertugas di Kecamatan Medan Denai, ini langsung menghubungi adiknya untuk menjemput mereka di lokasi.

“Sempat bingung kami dicampur rasa takut bang, nggak berani kami teriak dan hanya bisa termenung. Kemudian kakak itu langsung menghubungi adeknya bang untuk jemput kami,” terang Theodora. Namun, karena berkas-berkas belum lengkap akhirnya, pihak SPK menyarankan untuk melengkapi, terlebih bukti kredit dari leasing, sebagai kelengkapan berkas pengaduan.(cr-2/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/