“Saya tahu ibu sudah nggak ada dari temannya, namanya Rahma. Jam 09.00 WIB tadi dikasi tahu,” tuturnya.
Setelah diautopsi, Lisa langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Ekarasmi Gang Ekarosa Nomor 2, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Setelah itu akan langsung disalatkan dan dikebumikan.
Kepada Yulida, seorang penjual es batu bercerita soal tanda-tanda kepergian Lisa untuk selamanya.
“Sempat cerita penjual es batu depan kios mamak. Kemarin mamak beli es batu sama dia. Dibilang penjual itu, ‘Ambil aja lah es batunya tiga buah’,” kata Yulida menirukan ucapan tukang es batu itu.
“Kemudian dijawab mamak ‘Enggak ah. Besok aku udah pulang kok’. Eh, rupanya berpulang ke Rahmatullah. Padahal, dia sudah janji mau bawa kami jalan-jalan libur lebaran ini ke Mikie Holiday,” lirihnya.
Kapolsek Medan Barat, Kompol Rudi Silaen mengaku masih mengejar pelaku pembunuhan Lisa.
“Tim gabungan sudah diturunkan untuk mengejar pelaku. Kita sudah memeriksa sejumlah saksi-saksi dan mencari tahu identitas pelaku,” ungkapnya.
Dari hasil autopsi di RS Bahayangkara, ada luka tusuk di leher sebelah kiri kiri korban.
“Ada juga luka tikam lain di kepala dan dada,” pungkasnya.(dvs/ala)
TKP pembunuhan tukang pijit bernama Lisa.
“Saya tahu ibu sudah nggak ada dari temannya, namanya Rahma. Jam 09.00 WIB tadi dikasi tahu,” tuturnya.
Setelah diautopsi, Lisa langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Ekarasmi Gang Ekarosa Nomor 2, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Setelah itu akan langsung disalatkan dan dikebumikan.
Kepada Yulida, seorang penjual es batu bercerita soal tanda-tanda kepergian Lisa untuk selamanya.
“Sempat cerita penjual es batu depan kios mamak. Kemarin mamak beli es batu sama dia. Dibilang penjual itu, ‘Ambil aja lah es batunya tiga buah’,” kata Yulida menirukan ucapan tukang es batu itu.
“Kemudian dijawab mamak ‘Enggak ah. Besok aku udah pulang kok’. Eh, rupanya berpulang ke Rahmatullah. Padahal, dia sudah janji mau bawa kami jalan-jalan libur lebaran ini ke Mikie Holiday,” lirihnya.
