29 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Polisi Menduga Andika Sembunyikan Aset First Travel

Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, yang merupakan bos dan istri pemilik Biro Umrah First Travel ditangkap Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Sementara Agen First Travel berinisial DH mengatakan, di belakang rumah mertua Anniesa itu sebenarnya terdapat kontrakan yang cukup luas.

Ada belasan pintu kontrakan yang diduga dimiliki oleh sepasang tersangka tersebut. ”Kami sebagai korban berharap bisa dicek,” jelasnya.

Menurutnya, orang tua tersangka juga sempat ditanya korban First Travel yang merupakan tetangganya. ”Tapi, orang tua Andika ini malah mengusir korban,” paparnya saat dihubungi kemarin.

Dengan skala kasus yang begitu besar, mengapa tersangka hanya tiga orang? Rikwanto menegaskan bahwa kasus tersebut belum berhenti, keterlibatan pihak lainnya masih diselidiki. ”Masih didalami lagi,” papar mantan Kabagpenum Divhumas Polri tersebut.

Dia mengakui, pascapenanganan kasus First Travel ternyata banyak laporan kasus terkait travel yang lain.

Saat ini sedang diidentifikasi, apakah ini ada kesalahan menejeman atau malah penggunaan uang jemaah umrah yang tidak sesuai. ”Yang mengakibatkan jemaah tidak bisa berangkat,” paparnya.

Maraknya bisnis travel umroh yang bermasalah tentunya perlu disikapi. Bareskrim berharap Kementerian Agama bisa membuat aturan yang lebih jelas.

”Sehingga, bisa menekan kemungkinan adanya kompetisi usaha yang tidak sehat,” terangnya.

Selama ini terdapat sekitar sepuluh aset yang disita polisi, diantaranya dua rumah Kiki Hasibuan, satu rumah dan kantor Andika serta Anniesa dan lima mobil.

Jumlah aset tersebut masih belum seimbang dengan jumlah uang jamaah yang disikat First Travel. (idr/jpnn)

Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, yang merupakan bos dan istri pemilik Biro Umrah First Travel ditangkap Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Sementara Agen First Travel berinisial DH mengatakan, di belakang rumah mertua Anniesa itu sebenarnya terdapat kontrakan yang cukup luas.

Ada belasan pintu kontrakan yang diduga dimiliki oleh sepasang tersangka tersebut. ”Kami sebagai korban berharap bisa dicek,” jelasnya.

Menurutnya, orang tua tersangka juga sempat ditanya korban First Travel yang merupakan tetangganya. ”Tapi, orang tua Andika ini malah mengusir korban,” paparnya saat dihubungi kemarin.

Dengan skala kasus yang begitu besar, mengapa tersangka hanya tiga orang? Rikwanto menegaskan bahwa kasus tersebut belum berhenti, keterlibatan pihak lainnya masih diselidiki. ”Masih didalami lagi,” papar mantan Kabagpenum Divhumas Polri tersebut.

Dia mengakui, pascapenanganan kasus First Travel ternyata banyak laporan kasus terkait travel yang lain.

Saat ini sedang diidentifikasi, apakah ini ada kesalahan menejeman atau malah penggunaan uang jemaah umrah yang tidak sesuai. ”Yang mengakibatkan jemaah tidak bisa berangkat,” paparnya.

Maraknya bisnis travel umroh yang bermasalah tentunya perlu disikapi. Bareskrim berharap Kementerian Agama bisa membuat aturan yang lebih jelas.

”Sehingga, bisa menekan kemungkinan adanya kompetisi usaha yang tidak sehat,” terangnya.

Selama ini terdapat sekitar sepuluh aset yang disita polisi, diantaranya dua rumah Kiki Hasibuan, satu rumah dan kantor Andika serta Anniesa dan lima mobil.

Jumlah aset tersebut masih belum seimbang dengan jumlah uang jamaah yang disikat First Travel. (idr/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/