26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ridwan Tikam, Seret, dan Telanjangi Korban

Saat ditemukan, Tjisun dan anaknya mengalami luka bacok di leher. Sedangkan istri Tjisun ditemukan dalam kondisi telanjang bulat dan terdapat luka bekas cekikan di leher.

“Pelaku diduga orang dekat korban atau minimal pernah kenal dengan korban,” jelas Saladin malam itu.

Sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa (9/1) dini hari polisi sudah menduga pelaku pembunuhan secara sadis tiga orang sekeluarga ini adalah Ridwan. Hasil penyelidikan, Ridwan diketahui sudah berada di Aceh Barat, Aceh. Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh AKP Muhammad Taufik dan anggota malam itu juga bergerak ke sana.

Begitu tiba di lokasi yang diduga jadi tempat persembunyian Ridwan, pemuda itu sudah lebih dulu menghilang. Polisi mendapat kabar saat itu Ridwan sudah di Aceh Barat Daya dan terakhir kali keberadaannya diketahui di Sumatera Utara. Pengejaran ke sana dilakukan.

Pada Rabu (10/1) sekitar pukul 16.00 WIB, polisi memperoleh informasi Ridwan berada di Bandara Internasional Kuala Namu Sumatera Utara. Penangkapan pun akhirnya dilakukan setelah Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh meminta bantuan Polda Sumatera Utara dan Polres Deli Serdang.

Ridwan, yang berada di lantai satu bandara, tak berkutik saat diciduk sekitar pukul 18.00 WIB. Ia selanjutnya diboyong ke Mapolresta Banda Aceh pada Kamis (11/1) dan tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Dengan menggunakan sebo dan tangan terborgol ke belakang, ia dihadirkan saat konferensi pers.

“Saat ditangkap pelaku belum punya arah belum punya tujuan mau ke mana. Karena saat ditangkap (di bandara), pelaku belum memiliki tiket pesawat,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Misbahul Munauwar.

Pelaku Ridwan diketahui baru bekerja sebagai sopir mobil barang milik korban selama tiga bulan. Menurut Misbahul, pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena merasa sakit hati sering dimarahi.

“Hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku sakit hati karena sering dimarahi. Pelaku membunuh korban dengan pisau,” jelas Misbahul.

Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait apakah pelaku memperkosa Minarni sebelum dibunuh atau tidak. “Korban tidak diautopsi. Hasil visum luar terdapat luka tajam di leher,” jelas Misbahul.

Sementara itu, satu unit motor milik korban yang sempat dinyatakan hilang kini sudah diketahui keberadaannya. Polisi mengamankan motor tersebut di wilayah Aceh Barat, Aceh.

“Nanti anggota akan ke Aceh Barat untuk mengambil barang bukti,” ungkap Misbahul.

Belum banyak keterangan diperoleh dari Ridwan. Pasalnya, polisi belum melakukan pemeriksaan intensif terhadap dirinya. Barang bukti berupa pisau yang dipakai untuk membunuh juga belum ditemukan.

“Sampai saat ini masih pendalaman, pelaku belum diperiksa lebih dalam,” tutup Misbahul. (asp/dtc)

Saat ditemukan, Tjisun dan anaknya mengalami luka bacok di leher. Sedangkan istri Tjisun ditemukan dalam kondisi telanjang bulat dan terdapat luka bekas cekikan di leher.

“Pelaku diduga orang dekat korban atau minimal pernah kenal dengan korban,” jelas Saladin malam itu.

Sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa (9/1) dini hari polisi sudah menduga pelaku pembunuhan secara sadis tiga orang sekeluarga ini adalah Ridwan. Hasil penyelidikan, Ridwan diketahui sudah berada di Aceh Barat, Aceh. Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh AKP Muhammad Taufik dan anggota malam itu juga bergerak ke sana.

Begitu tiba di lokasi yang diduga jadi tempat persembunyian Ridwan, pemuda itu sudah lebih dulu menghilang. Polisi mendapat kabar saat itu Ridwan sudah di Aceh Barat Daya dan terakhir kali keberadaannya diketahui di Sumatera Utara. Pengejaran ke sana dilakukan.

Pada Rabu (10/1) sekitar pukul 16.00 WIB, polisi memperoleh informasi Ridwan berada di Bandara Internasional Kuala Namu Sumatera Utara. Penangkapan pun akhirnya dilakukan setelah Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh meminta bantuan Polda Sumatera Utara dan Polres Deli Serdang.

Ridwan, yang berada di lantai satu bandara, tak berkutik saat diciduk sekitar pukul 18.00 WIB. Ia selanjutnya diboyong ke Mapolresta Banda Aceh pada Kamis (11/1) dan tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Dengan menggunakan sebo dan tangan terborgol ke belakang, ia dihadirkan saat konferensi pers.

“Saat ditangkap pelaku belum punya arah belum punya tujuan mau ke mana. Karena saat ditangkap (di bandara), pelaku belum memiliki tiket pesawat,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Misbahul Munauwar.

Pelaku Ridwan diketahui baru bekerja sebagai sopir mobil barang milik korban selama tiga bulan. Menurut Misbahul, pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena merasa sakit hati sering dimarahi.

“Hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku sakit hati karena sering dimarahi. Pelaku membunuh korban dengan pisau,” jelas Misbahul.

Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait apakah pelaku memperkosa Minarni sebelum dibunuh atau tidak. “Korban tidak diautopsi. Hasil visum luar terdapat luka tajam di leher,” jelas Misbahul.

Sementara itu, satu unit motor milik korban yang sempat dinyatakan hilang kini sudah diketahui keberadaannya. Polisi mengamankan motor tersebut di wilayah Aceh Barat, Aceh.

“Nanti anggota akan ke Aceh Barat untuk mengambil barang bukti,” ungkap Misbahul.

Belum banyak keterangan diperoleh dari Ridwan. Pasalnya, polisi belum melakukan pemeriksaan intensif terhadap dirinya. Barang bukti berupa pisau yang dipakai untuk membunuh juga belum ditemukan.

“Sampai saat ini masih pendalaman, pelaku belum diperiksa lebih dalam,” tutup Misbahul. (asp/dtc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/