MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jenazah Jung Seungwon (20), Warga Negara Korea Selatan (Korsel) yang diduga tewas akibat serangan jantung dan demam tinggi, usai dievakuasi dari kapal di perairan Langkat, belum diotopsi oleh tim medis. Mayat Anak Buah Kapal (ABK) Sun Shine berbendara Panama tersebut, kini masih berada di Kamar Mayat RSUD dr Pirngadi Medan, Selasa (11/2). Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin mengatakan, jasad Jung Seungwon masih di lemari pendingin. Pihak rumah sakit belum melakukan apapun terhadap jasadnya.
“Belum, belum diotopsi. Masih di kamar mayat,” ungkap Edison, saat dikonfirmasi via telepon selular, Selasa, sekira pukul 14.00 WIB. Menurut Edison, saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dari kepolisian untuk langkah selanjutnya. Selain itu, juga menunggu konfirmasi dari kedutaan dan pihak keluarga.
“Kami tidak bisa berbuat banyak jika belum ada arahan dari pihak berwenang. Surat laporan kepolisiannya juga belum ada sampai sekarang, belum kami terima,” bebernya. Dia mengaku, ada rencana jenazah warga negara Korsel itu, akan dipindahkan ke RSUP H Adam Malik. Tapi, rencana tersebut belum pasti.
“Ada rencana (dipindah ke RSUP H Adam Malik), tapi sifatnya masih koordinasi. Kami sudah koordinasi dengan kepolisian, kalau memang harus dibawa, tentu harus ada dokumen pertinggal di sini. Sedangkan untuk pemulangan jenazah tidak bisa sembarangan, harus ada izin dari kedutaan,” jelas Edison.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jung Seungwon yang menumpangi Kapal Sun Shine sebagai ABK, mengalami demam tinggi, Minggu (9/2) malam. Karena itu, kapal yang bertolak dari pelabuhan di Batam menuju ke Qatar tersebut, mengirimkan sinyal saat di kawasan perairan Pangkalansusu, Langkat. Sinyal yang dikirim ditangkap oleh Medical Evacuation Poskamla TNI-AL Belawan.
Selanjutnya, Poskamla TNI-AL Belawan menginformasikan kepada Poskamla TNI-AL Pangkalansusu dan Kantor Syahbandaran dan Otoritas (KSO) Pelabuhan Kelas IV Pangkalansusu, untuk melakukan proses evakuasi, mengingat lokasi Kapal Sun Shine lebih dekat dengan perairan Langkat.
Pukul 21.30 WIB, dilaksanakan proses evakuasi oleh tim gabungan, yang terdiri dari Tim Kesehatan Pertamina Pangkalansusu, Poskamla TNI-AL Pangkalansusu, Satpol Air Polres Langkat, dan Kantor Syahbandaran serta Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkalansusu, menggunakan kapal bots. Namun, setelah dievakuasi, ternyata Senin (10/2) dini hari, kru kapal tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Sempat beredar isu, kru kapal itu diduga terinfeksi virus corona. Tapi, Dinkes Sumut langsung mengklarifikasi dan membantah, isu tersebut sesat dan tidak benar.
Kepala Dinkes Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, warga negara Korsel tersebut, tidak ada gejala sesak nafas atau gangguan pernafasan.
“Kami yakin, dari perjalanan kapal memang bukan (virus corona). Kapal ini dari Batam pada 9 Februari, sebelum berangkat dari sana sudah diperiksa ABK-nya,” jelasnya. Dia menduga, Jung Seungwon meninggal karena serang jantung. Meski begitu, harus dipastikan lagi dari hasil otopsi. “Ini cenderung serangan jantung. Tapi nanti dilihat dulu hasil otopsi. Jasadnya sudah di RSUD dr Pirngadi Medan,” pungkas Alwi. (ris/saz)