“Udah kularang tadi jangan dipukuli, tapi tetap aja massa menghajar. Mereka sudah emosi kali, karena di daerah ini sering juga terjadi perampokan,” jelasnya kembali.
Tak hanya menghajar keduanya, massa yang kesal juga membawa sepeda motor pelaku. Diseret dari tengah jalan, dibawa menuju Jalan Karya Kasih, tak jauh dari lokasi kejadian.
Lalu, sepeda motor berwarna orange tanpa plat itu, dibakar bersama helm pelaku. Tak ayal, aksi massa itu membuat kemacetan panjang. Banyak pengendara yang melintas akhirnya berhenti. Ada yang sekedar melihat, ada pula yang mengabadikan aksi warga membakar kereta penjambret itu.
Kedatangan polisi dari Polsek Medan Barat hanya bisa membuat pelaku tak tewas. Keduanya diamankan dengan kondisi berdarah-darah.
Di Polsek Medan Barat, Riski mengaku telah tiga kali melakukan aksi penjambretan. “Udah tiga kali bang. Jika berhasil uangnya rencananya untuk beli sabu-sabu,” ungkapnya.
Fadilah sendiri mengaku sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah. Dia dikejutkan kedua tersangka yang merampas tas miliknya yang diletakkan di dekat
kakinya. “Aku tadi mau pulang ke rumah bang, pas lagi di jalan, tiba-tiba
mereka merampas tasku,” ungkapnya saat berada di Polsek Medan Barat. “Kukejar juga mereka bang sambil kuteriaki rampok,” ujarnya.
Cewek cantik ini mengatakan, tas yang dirampas kedua pelaku berisikan laptop, dompet berisikan uang dan surat berharga lainnya. “Isi tasku ada laptop, dompet, uang, sama surat-surat berharga bang,” jelasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Simeon Sembiring saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku. “Kedua pelaku sudah kita amankan dan masih kita selidiki,” ungkapnya.(mag3/trg)