25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Brukk.. Dua Penjambret Oyong Dilempar Tongkat Polantas

DANIEL LARI KE POLANTAS
Banyaknya kerumunan warga membuat Daniel panik. Tak ingin mati konyol, pemuda yang mengaku berstatus mahasiswa pelayaran di Aceh ini berjuang keras meloloskan diri dari massa.

Meski terus dihujani pukulan, perjuangan Daniel tidak sia-sia. Dia berhasil berlari kearah petugas sembari meminta tolong. Takut pelaku tewas dimassa, Daniel langsung diselamatkan lalu diamankan ke pos lantas Pondok Kelapa.

Langkah berikutnya, Briptu Heru cs kembali ke kerumunan massa untuk menyelamatkan Sabar. Reaksi ketiganya patut diacungi jempol. Meski sempat ‘mabuk’ pukulan, Sabar juga berhasil diamankan dari amuk massa.

Walau kedua pelaku telah diamankan di pos, massa yang merasa belum puas, terus berteriak-teriak agar Daniel dan Sabar dikeluarkan untuk dihajar sampai mati. Melihat situasi mulai tak terkendali, Polantas menghubungi komando Polsek Helvetia agar segera mengirimkan bantuan.

Tak lama, beberapa petugas tiba di TKP dengan menggunakan mobil patroli. Tidak hanya petugas Sabhara, beberapa personil unit Reskrim juga tiba bersamaan. Berikutnya, dengan tangan digari, Daniel dan Sabar diboyong ke Mapolsek guna dimintai keterangan lebih lanjut.

DIAJAK JUMPAI CEWEK
Ditemui di Mapolsek Helvetia, Sabar mengaku baru pertama kali menjambret. Menurutnya, dia dan Daniel kenalan di sebuah warnet kawasan Marelan.

Karena telah beberapa kali bertemu, Sabar manut saja ketika Daniel mengajaknya jalan-jalan ke Medan. Untuk mengelabuinya, Daniel minta ditemui menemui cewek.

“Katanya cuma minta ditemani jumpai cewek. Karena dibilang mau jumpai cewek, aku mau aja. Tapi gitu melihat mobil (korban) berhenti, aku disuruh membuka pintu dan mengambil tas ibu itu,” aku Sabar coba mendapatkan simpatik.

Penjelasannya itu sontak membuat personil reskrim geram dan membentaknya. “Kalo memang pertama kali, nggak mungkin kau secepat itu (membuka pintu dan merampas tas). Jujur kau, udah berapa kali kau main,” bentak petugas.

Dengan nada bergetar, ntah karena takut atau menahan sakit akibat amukkan massa, bungsu dari lima bersaudara ini tetap bertahan dengan pengakuannya yakni baru pertama kali beraksi.

DANIEL LARI KE POLANTAS
Banyaknya kerumunan warga membuat Daniel panik. Tak ingin mati konyol, pemuda yang mengaku berstatus mahasiswa pelayaran di Aceh ini berjuang keras meloloskan diri dari massa.

Meski terus dihujani pukulan, perjuangan Daniel tidak sia-sia. Dia berhasil berlari kearah petugas sembari meminta tolong. Takut pelaku tewas dimassa, Daniel langsung diselamatkan lalu diamankan ke pos lantas Pondok Kelapa.

Langkah berikutnya, Briptu Heru cs kembali ke kerumunan massa untuk menyelamatkan Sabar. Reaksi ketiganya patut diacungi jempol. Meski sempat ‘mabuk’ pukulan, Sabar juga berhasil diamankan dari amuk massa.

Walau kedua pelaku telah diamankan di pos, massa yang merasa belum puas, terus berteriak-teriak agar Daniel dan Sabar dikeluarkan untuk dihajar sampai mati. Melihat situasi mulai tak terkendali, Polantas menghubungi komando Polsek Helvetia agar segera mengirimkan bantuan.

Tak lama, beberapa petugas tiba di TKP dengan menggunakan mobil patroli. Tidak hanya petugas Sabhara, beberapa personil unit Reskrim juga tiba bersamaan. Berikutnya, dengan tangan digari, Daniel dan Sabar diboyong ke Mapolsek guna dimintai keterangan lebih lanjut.

DIAJAK JUMPAI CEWEK
Ditemui di Mapolsek Helvetia, Sabar mengaku baru pertama kali menjambret. Menurutnya, dia dan Daniel kenalan di sebuah warnet kawasan Marelan.

Karena telah beberapa kali bertemu, Sabar manut saja ketika Daniel mengajaknya jalan-jalan ke Medan. Untuk mengelabuinya, Daniel minta ditemui menemui cewek.

“Katanya cuma minta ditemani jumpai cewek. Karena dibilang mau jumpai cewek, aku mau aja. Tapi gitu melihat mobil (korban) berhenti, aku disuruh membuka pintu dan mengambil tas ibu itu,” aku Sabar coba mendapatkan simpatik.

Penjelasannya itu sontak membuat personil reskrim geram dan membentaknya. “Kalo memang pertama kali, nggak mungkin kau secepat itu (membuka pintu dan merampas tas). Jujur kau, udah berapa kali kau main,” bentak petugas.

Dengan nada bergetar, ntah karena takut atau menahan sakit akibat amukkan massa, bungsu dari lima bersaudara ini tetap bertahan dengan pengakuannya yakni baru pertama kali beraksi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/