Apakah kecewa dengan tindakan Elis? Franky mengaku sangat kecewa, karena dirinya mau bertanggungjawab atas bayi yang dikandung dan menikahi kekasihnya itu. “Kalau saja orangtuanya setuju dengan hubungan kami, mungkin anakku itu masih hidup,” katanya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan AKP Alexander Piliang mengaku bahwa tindakan aborsi tersebut, merupakan tanggungjawab kedua pelaku Elis dan Frangky. “Bayinya keluar sendiri akibat mengkonsumsi obat pengguguran kandungan itu,”kata Alexander.
Sementara itu, hingga Rabu (13/1) malam, Ellis masih terbaring lemah di ruang Tulip 4 kamar R.E RS Bhayangkara Medan ditemani beberapa orang keluarganya. Saat diwawancarai kru koran ini, warga Jalan Pelajar Timur, Kelurahan Binjai, Medan Area itu memasang aksi tutup mulut. Abang Ellis yang ditemui di sana juga mengaku tak mengetahui perkembangan kasus tersebut.
“Gak tahu apa-apa kami bang, udah ya bang, gak perlu ditanyakan lagi,”
ujar pria berbadan tegap itu.
Sementara itu, Ellis (tersangka) juga menyuruh pria tersebut untuk tidak menjawab atau memberikan informasi apapun kepada wartawan. “Gak usah diladeni, jangan dijawab kalau ditanya-tanya,” ujar Ellis.
Mendapat imbauan tersebut, pria yang mengenakan kaos hitam celana pendek putih ini pun menyambut perkataan Ellis. “Ya tenang aja, gak kan kujawab apa yang ditanya dia,” ujarnya.(cr-8/riz/deo)